Thursday, 16 May 2013

MASJID DAN MUSHOLLA DI KABUPATEN GIANYAR DAN BANGLI




Kabupaten Gianyar dan Bangli merupakan dua kabupaten yang memiliki jumlah masjid dan musholla paling sedikit di Bali. Masjid ataupun musholla hanya bisa dijumpai di pusat kota. Syukurlah di daerah wisata terkenal seperti Ubud dan Kintamani terdapat masjid dan musholla yang bisa dimanfaatkan wisatawan muslim untuk beribadah ketika sedang berkunjung ke sana. Masjid di Kintamani mudah ditemukan karena berada di pinggir Jalan Raya Kintamani - Singaaraja, sedangkan Musholla Ubudiyah cukup sulit ditemukan karena letaknya tersembunyi dan tidak ada rambu-rambu atau penunjuk arah ke musholla ini. Untuk menemukan Musholla Ubudiyah, Anda bisa bertanya ke penduduk setempat bila sudah berada di Jalan Cok Rai Pudak, Peliatan, Ubud. Berikut masjid dan musholla yang terdapat di Kabupaten Gianyar dan Bangli. 

Kabupaten Gianyar
MASJID AGUNG AL A'LA
Jl. Kesatrian No. 16, Gianyar.



MASJID NURUL YAQIN
Jl. Mahendradhata, Gang Pura Pucak Manik II, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.



MUSHOLLA UBUDIYAH
Jl. Cokorda Rai Pudak (deket Warung Makan Teges), Banjar Teges, Desa Peliatan, KecamatanUbud.



Kabupaten Bangli 
MASJID AL HIDAYAH 
Jl. Raya Lettu Lila No. 5, Bangli.


MASJID AL MUHAJIRIN
Desa Kintamani, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.


Wednesday, 1 May 2013

SENANGNYA MELIHAT ARTIKEL DIMUAT DI MAJALAH

Saya benar-benar nggak menyangka kalau akhirnya tulisan saya tentang jalan-jalan (traveling) bisa dimuat di berbagai majalah nasional hampir tiap bulan. Padahal, awalnya saya hanya iseng-iseng mengirimkan tulisan ke sejumlah media cetak, baik koran atau majalah. Nggak tahunya keterusan sampai sekarang. Setiap kali pulang dari jalan-jalan, saya menuliskan cerita/pengalaman tersebut menjadi sebuah artikel, lalu mengirimkannya ke majalah. 

Awal mula saya mengirimkan tulisan ke media massa, tak lain adalah berkat dorongan teman saya, Mbak Ussy. Dulunya, dia adalah kontributor lepas berbagai majalah dan surat kabar nasional. Mengetahui saya suka jalan-jalan, dia menyarankan saya untuk menulis cerita hasil jalan-jalan dan mengirimkannya ke beberapa majalah. Selain itu, saya juga terinspirasi oleh beberapa traveler lain yang tulisannya rajin menghiasi berbagai majalah traveling yang sering saya baca. Kayanya bangga banget bila tulisan dimuat di majalah. Syukur-syukur tulisan tersebut bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain. 

Perjuangan untuk menembus media massa, tak semudah membalikkan telapak tangan. Awalnya, tulisan saya dicuekin beberapa majalah. Saya tunggu berminggu-minggu, tak ada respon/balasan apapun dari redaksi majalah yang saya kirimi tulisan. Saya sempat down dan nggak PD mengetahui hal ini. Jangan-jangan tulisan saya nggak layak masuk majalah. Atau karena saya bukan siapa-siapa (belum punya nama). 

Namun saya tidak menyerah. Saya mempunyai keyakinan dalam hati, bahwa suatu hari nanti tulisan saya akan dimuat di majalah, entah cepat atau lambat. Saya membaca ulang dan mengedit lagi tulisan-tulisan saya dan mengirimkannya kembali ke beberapa majalah, baik yang sudah pernah saya kirimi tulisan maupun belum. 

Alhamdulillah, perjuangan dan kesabaran saya membuahkan hasil. Di Sabtu sore yang cerah, di bulan April 2010, tiba-tiba saya mendapat SMS dari nomor telepon tak dikenal. Ternyata dari salah satu editor majalah yang pernah saya dikirimi tulisan. Dia memberitahukan bahwa tulisan saya akan dimuat di majalah X Edisi Juni 2010. Dia juga memberitahukan besarnya honor yang akan saya terima, dan meminta saya agar mengirimkan foto-foto beresolusi tinggi secepatnya. Saya bahagia tak terkira mengetahui hal tersebut. Pasalnya, majalah yang akan memuat tulisan saya adalah salah satu majalah bergengsi di Indonesia. Apalagi honornya cukup besar, di luar bayangan saya. Saya pun tak sabar ingin segera melihat tulisan saya nampang di majalah. 

Dua hari kemudian, saya mendapat email dari editor majalah yang pernah saya kirimi artikel juga. Majalah ini juga termasuk salah satu majalah bergengsi di Indonesia. Dia memberitahukan bahwa tulisan saya akan dimuat di majalah Edisi Juni 2010. Dia juga meminta saya agar mengirimkan foto-foto beresolusi tinggi secepatnya. 

Saya pun meloncat kegirangan. Saya tak pernah menyangka bahwa dua tulisan saya akan dimuat di dua majalah di satu bulan yang sama. Benar-benar rezeki tak terduga bagi saya. Rasa percaya diri saya yang sempat mengendur pun kembali pulih. Saya semakin semangat jalan-jalan dan menuliskan pengalaman jalan-jalan tadi menjadi sebuah artikel lagi kemudian mengirimkannya ke berbagai majalah. Majalah yang saya kirimi artikel juga semakin banyak. Setiap majalah yang memuat rubrik jalan-jalan (traveling) saya kirimi artikel. Dan seperti biasa, ada yang mau memuat artikel saya dan ada pula yang tidak memberi jawaban. 

Tak terasa, sudah hampir lima tahun saya menjalani aktivitas menulis dan mengirimkan artikel ini. Saya pun sangat menikmati aktivitas ini walau kadang-kadang rasa malas juga menghampiri. Sampai saat ini (Maret 2015), hampir setiap bulan artikel saya menghiasi berbagai majalah. Majalah dan tabloid yang memuat tulisan saya pun semakin banyak (18 media). Memang sih, kadang ada satu atau dua bulan artikel saya absen di majalah. Namun, pernah juga dalam sebulan, tiga artikel saya dimuat di tiga majalah yang berbeda. Semoga ke depannya saya semakin produktif menulis sehingga tulisan saya lebih banyak lagi menghiasi majalah, koran, dan tabloid di Indonesia.

Berikut beberapa majalah yang pernah memuat tulisan saya :
1. ANNISA

 

 

2. CHIC

    


3. CITA CINTA
 


 

4. GARUDA INFLIGHT MAGAZINE 
 

 

5. GRAZIA INDONESIA



6. JALAN-JALAN 

 

 

7. KARTINI

 

 

8. LIBURAN 

 

9. MY TRIP


10. PARAS


11. READER’S DIGEST INDONESIA 

 

12. SEKAR


 

13. THE JOURNEY



14. TRAVEL FOTOGRAFI



15. TRAVEL XPOSE



16. TRAVELWAN
Saya tidak sempat beli majalahnya, jadi tidak bisa memajangnya di sini. Padahal, foto karya saya dijadikan cover di edisi ini.
 
17. UMMI 

 

 

18. VENUE

 


 

 19. TABLOID PRIORITAS