Monday, 31 August 2015

CAVES HUNTING IN KUPANG

Menjelajah Gua Kaktus

Kota Kupang mendapat julukan sebagai Kota Karang karena ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur ini berada di atas tanah yang berkarang. Konon, Kupang merupakan lautan yang terangkat sehingga kita bisa melihat karang dengan mudah di berbagai penjuru kota ini. Mulai dari pinggir pantai, di tengah kota hingga di area perkampungan penduduk. Selain Kota Karang, Kupang juga cocok untuk mendapat julukan sebagai Kota Gua karena banyaknya gua yang ada di kota ini, tepatnya di daerah Bolok. Memang belum banyak yang tahu keberadaan gua-gua di Kupang selain Warga Kupang karena beberapa gua letaknya tersembunyi di tengah hutan. Sejauh ini, hanya Gua Kristal yang sudah terkenal dan dikunjungi banyak orang karena sudah dipublikasikan di media massa. Padahal masih banyak gua lainya yang tak kalah indahnya dengan Gua Kristal. Bentuk guanya berbeda-beda dan mempunyai keunikan masing-masing. Kesamaannya, kelima gua tersebut mempunyai kolam air payau berwarna biru jernih. Berikut lima gua di Kupang yang harus Anda sambangi ketika berkunjung ke Kupang.


Mulut Gua Kristal Kecil

1. Gua Kristal Kecil


Bila Anda keluar dari Kota Kupang dan menuju Pelabuhan Bolok melalui Jalan Yos Sudarso, gua inilah yang akan Anda jumpai pertama kali. Gua Kristal Kecil masyarakat setempatnya. Namun, saya tidak yakin itu nama sebenarnya karena tidak ada papan nama atau keterangan yang menunjukkan nama gua ini. Saya mengetahui keberadaan gua ini dari teman yang bekerja di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kupang.

Kolam berair hijau di dalam Gua Kristal Kecil

Gua Kristal Kecil berada di Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang. Jaraknya hanya 8 km dr pusat Kota Kupang atau 15 menit berkendara. Lokasinya berada dekat dengan pantai, di antara Pelabuhan Pertamina dan Pelabuhan TNI AL Kupang. Bentuk gua ini cukup unik. Mulut guanya tak seberapa besar dan begitu masuk ke dalam gua Anda akan disambut kolam air payau berwarna hijau. Ada beberapa stalaktit di dekat mulut gua tapi sayangnya sudah dirusak tangan-tangan jahil yang membuat coretan di sana-sini. Yang menarik perhatian tentunya adalah kolam hijau yang cukup luas dan di atasnya terdapat lubang kecil di mana sinar matahari menerobos masuk. Sepertinya nikmat sekali berenang di kolam tersebut tapi saya belum mencobanya karena cukup sulit untuk nyebur ke dalamnya. Maklum, posisi kolam cukup dalam dari mulut gua dan tidak tersedia tangga untuk menuruninya. Jadi, untuk nyebur ke dalamnya, mau nggak mau Anda harus loncat.


Gua Kristal dengan kolam birunya yang sebening kristal


2. Gua Kristal (Bolo Ui)

Gua inilah yang paling terkenal di Kupang karena sudah masuk majalah (saya pernah menulisnya di Majalah Reader’s Digest Indonesia) dan pernah diliput salah satu stasiun televisi swasta (Trans TV). Untuk mencapai Gua Kristal sangat mudah karena sudah ada penunjuk arah menuju gua ini. Lokasinya juga berada di Desa Bolok, tak jauh dari Kantor Polisi Perairan (Polair) Bolok Kupang atau sekitar 4 km dari Gua Kristal Kecil.

Berenang di kolam biru Gua Kristal
Gua Kristal bentuknya juga unik. Kalau gua kebanyakan bentuknya hanya berupa lubang memanjang horizontal di dalam tanah, Gua Kristal berbeda. Gua ini berbentuk semi vertikal karena hanya beberapa meter dari pintu masuk gua, posisi gua berubah menurun terjal dengan lantai gua tertutup batu-batu besar. Selain itu, Gua Kristal juga mempunyai keistimewaan lain berupa kolam dengan air sangat jernih di dasar gua. Meski dari kejauhan, dasar kolam kelihatan dengan jelas, saking beningnya air kolam. Kolam ini akan terlihat biru berkilauan seperti kristal ketika terkena sinar matahari sehingga dinamakan Gua Kristal. Kolam ini bentuknya memanjang dan cukup luas, dengan air berasa payau. Berenang di kolam ini terasa sangat nyaman karena tak ada arus ataupun ombak, dan pastinya Anda terbebas dari teriknya sinar matahari yang membuat kulit gosong. Sayangnya, sejak mulai terkenal dan dikunjungi banyak orang, Gua Kristal mulai tercemar. Banyak coretan di dinding gua dan banyak sampah plastik berserakan di sekitar kolam. Sayang sekali kalau gua seindah itu rusak karena ulah tangan-tangan tak bertanggung jawab.


Gua Ayunan Bayi

3. Gua Ayunan Bayi (Bolo Ui Libahan)


Inilah gua favorit saya di Kupang. Namanya Gua Ayunan Bayi atau dalam bahasa setempat disebut Bolo Ui Libahan. Lokasi gua memang tersembunyi di tengah hutan dan cukup sulit ditemukan tanpa ditemani penduduk setempat. Namun, pesonanya melebihi gua-gua lainnya. Kelebihan Gua Ayunan Bayi di antaranya adalah stalaktinya cukup banyak dengan bentuk yang beraneka ragam. Ada satu stalaktit yang sangat panjang menggantung mirip ayunan bayi yang akhirnya dijadiikan nama gua ini. Selani itu, kolam airnya biru jernih dan ruangan gua cukup luas. Tanpa menggunakan lampu atau alat penerangan lainnya, Anda sudah bisa menikmati keindahan gua ini. 

Jalan setapak menuju Gua Ayunan Bayi
 
Untuk mencapai Gua Ayunan Bayi, Anda harus ditemani pemandu atau penduduk setempat karena letak gua ini tersembunyi di tengah hutan, dengan jarak sekitar 800 meter dari jalan raya. Dari pertrigaan jalan menuju Gua Kristal, Anda tinggal lurus mengikuti jalan raya utama sekitar 200 meter hingga Anda melihat petunjuk arah menuju Gua Ayunan Bayi. Setelah itu, Anda harus melewati pekarangan rumah penduduk dan melewati jalan tanah berbatu yang berbelok-belok tanpa rambu-rambu/petunjuk arah sama sekali. Awalnya jalan cukup lebar, tapi kemudian menyempit menjadi jalan setapak dengan semak-semak di kanan-kirinya. Jadi, saya sarankan untuk mengajak pemandu atau penduduk setempat untuk mengunjungi gua ini.

Gua Kaktus
4. Gua Kaktus (Bolo Ui Klaus)


Berjalan sekitar 100 meter mengikuti jalan raya utama ke arah barat dari titik awal rute ke Gua Ayunan Bayi, Anda akan bertemu pertigaan jalan dengan petunjuk arah ke Gua Kaktus di sebelah kiri jalan. Kemudian belok kiri sejauh 200 meter, maka tibalah Anda di Gua Kaktus yang oleh penduduk setempat disebut Bolo Ui Klaus.

Lokasi Gua Kaktus dipagari batu karang di sekelilingnya
 
Gua Kaktus bentuknya sangat unik karena terdiri dari dua bagian gua. Bagian kiri gua tidak begitu dalam dan dihuni ratusan kelelawar. Sedangkan bagian kanan bentuknya dalam (semi vertikal) dan Anda harus membawa lampu/alat penerangan untuk sampai ke dasar gua. Dari pintu masuk gua hingga ke  bagian kanan gua sudah dibangun anak tangga untuk memudahkan pengunjung mencapai dasar gua. Di dasar gua terdapat kolam air seperti gua-gua lainnya. Sebaiknya Anda mengajak teman bila ingin memasuki Gua Kaktus hingga ke dasarnya karena suasana gua sangat gelap dan rada-rada menyeramkan.  

Gua Berteduh
5. Gua Berteduh (Bolo Ui Hani)


Sekitar 300 meter di sebelah barat pertigaan Gua Kaktus, Anda akan menjumpai pertigaan lagi dengan petunjuk arah ke Gua Berteduh di kiri jalan. Beloklah ke kiri sejauh 150 meter maka Anda Akan tiba di Gua Berteduh. Oleh penduduk setempat gua ini disebut Bolo Ui Hani.

Kolam biru di dasar Gua Berteduh
 
Di banding gua-gua lainnya, Gua Berteduh berukuran paling besar/luas dan bentuknya paling unik. Gua ini berada di bawah rongga yang berbentuk mirip lingkaran. Di sekitar gua banyak ditumbuhi pepohonan sehingga suasananya cukup asri. Di dasar gua terdapat kolam air berwarna biru jernih. Untuk turun ke kolam, Anda harus berhati-hati karena  Anda akan meleawti bebatuan licin tanpa anak tangga. Kolam ini biasa dimanfaatkan penduduk setempat untuk mandi dan mencuci baju di pagi dan sore hari. Akibatnya sudah bisa ditebak. Sampah plastik berupa bungkus sabun, shampoo maupun detergen menumpuk di dasar gua (pinggir kolam) meninnggalkan pemandangan yang tak sedap dipandang mata. Semoga ke depannya, masyarakat setempat mempunyai kesadaran untuk menjaga kebersihan Gua Berteduh agar suasana gua tetap bersih dan indah. (Edyra)***