Tuesday, 3 November 2009

PELABUHAN POTO TANO YANG MEMUKAU

Berpose di Pelabuhan Poto Tano

Bersih, tenang, dan indah. Itulah kesan yang muncul sejak pertama kali saya menginjakkan kaki di Pelabuhan Poto Tano. Pelabuhan yang menghubungkan Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok ini begitu cantik dan eksotis, tidak seperti kebanyakan pelabuhan yang kotor, banyak sampah, dan semrawut.

Pelabuhan Poto Tano merupakan gerbang masuk Pulau Sumbawa dari arah barat. Pelabuhan ini terletak di ujung barat Pulau Sumbawa, tepatnya di Desa Poto Tano, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Jaraknya sekitar 93 km dari Kota Sumbawa Besar atau sekitar dua sampai tiga jam berkendara. Bila Anda menyeberang dari Pelabuhan Kayangan di Pulau Lombok, Anda butuh waktu sekitar 90 - 120 menit untuk mencapai pelabuhan ini.

Pelabuhan Poto Tano yang cantik dan eksotis

Saya sudah beberapa kali singgah di Pelabuhan Poto Tano tetapi saya tidak pernah bosan. Terakhir kali saya mengunjungi pelabuhan ini adalah pada saat saya pulang dari berpetualang di Pulau Sumbawa, pada tanggal 12 April 2009. Saya berdua dengan teman saya, menyeberang dari pelabuhan ini ke Pelabuhan Kayangan, Lombok untuk selanjutnya meneruskan perjalanan ke Bali.

Pantai berpasir putih

Pelabuhan Poto Tano merupakan salah satu pelabuhan favorit saya di Indonesia, selain Pelabuhan Kayangan di Lombok Timur dan Labuhan Bajo di Flores. Panorama di Pelabuhan Poto Tano sangat memukau dan membuat takjub siapa saja yang melihatnya. Jangan sekali-kali Anda tidur ataupun mengantuk saat ferry mulai mendekati pelabuhan ini. Segera ambil kamera, dan abadikan pemandangan indah yang tersaji di hadapan Anda. Jangan lewatkan momen indah dan langka ini! Belum tentu Anda bisa kembali lagi ke pelabuhan ini.

Pulau-pulau kecil di sekitar pelabuhan

Mendekati Pelabuhan Poto Tano, Anda akan disuguhi pemandangan pulau-pulau kecil (dalam bahasa setempat disebut gili) yang cantik. Pulau-pulau mungil dengan berbagai bentuk ini menyembul begitu saja di permukaan laut. Pulau-pulau ini bertebaran menghiasi Selat Alas (selat yang memisahkan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa), menjadikan panorama semakin indah.

Begitu mendarat di Pelabuhan Poto Tano, Anda akan disambut tulisan "SABALONG SAMALEWA” di gerbang pelabuhan. Slogan yang berasal dari Bahasa Sumbawa ini merupakan moto Kabupaten Sumbawa. Slogan ini artinya membangun secara serasi dan seimbang antara pembangunan fisik/material dengan pembangunan mental/spiritual (dunia dan akhirat). Sebuah moto yang bagus tetapi tidak mudah untuk dijalankan.

Setelah ferry berlabuh dengan sempurna di Pelabuhan Poto Tano dan pintu ferry terbuka, kami segera memacu kendaraan keluar dari ferry. Kami berhenti sebentar di dermaga (meski sebenarnya tidak boleh), untuk memotret panorama di sekitar dermaga. Kami tidak menghiraukan orang-orang yang menatap aneh kepada kami. Yang penting, kami bisa mendapatkan foto-foto indah pelabuhan ini tanpa mengganggu orang lain.

Bukit-bukit kering dan tandus

Setelah mendapatkan foto-foto yang kami inginkan, kami segera keluar dermaga. Kami memarkir sepeda motor di tempat yang aman di pelabuhan, dan kami pun melanjutkan berburu foto di sekitar Pelabuhan Poto Tano yang berpasir putih dan air lautnya hijau kebiruan. Kami tidak mau begitu saja melewatkan pemandangan memukau yang ada di sekeliling kami. Matahari yang terik menyengat pun tidak menghalangi niat kami untuk menjelajahi setiap sudut Pelabuhan Poto Tano yang begitu cantik dan menarik.

Pemandangan khas alam Sumbawa yang kering dan tandus langsung menyapa kami, begitu kami sampai di Pelabuhan Poto Tano. Bukit-bukit gundul tanpa pepohonan berjajar rapi di sekitar pelabuhan. Di salah satu puncak bukit terdapat menara Base Transmission System (BTS) provider telepon seluler yang tinggi menjulang. Bukit-bukit gersang itu hanya ditumbuhi rerumputan dan tanaman perdu yang berwarna kuning di musim kemarau. Tidak ada pohon tinggi/besar yang sanggup tumbuh di bukit-bukit itu. Maklum, Sumbawa merupakan salah satu daerah dengan curah hujan terendah di Indonesia. Jadi, nggak heran kalau pohon-pohon tinggi/besar sulit dijumpai di sekitar pelabuhan ini.

Di musim penghujan, pemandangan di Pelabuhan Poto Tano berubah 180°. Barisan bukit di sekitar pelabuhan akan berubah warna menjadi hijau segar dengan langit biru di atasnya. Pulau-pulau kecil yang bertebaran di sekitar pelabuhan juga mulai menghijau. Udara pun menjadi tidak begitu panas.

Tentu saja hal ini membuat Pelabuhan Poto Tano terlihat indah setiap waktu. Kapan pun Anda datang ke pelabuhan ini, Anda akan melihat panorama alam yang memukau. Pantai berpasir putih, laut hijau kebiruan, bukit-bukit berjajar rapi, dan pulau-pulau kecil bertebaran. Semua berpadu dengan indah di pelabuhan ini. Karena demikian indahnya, kamera apapun yang Anda gunakan untuk memotret panorama Pelabuhan Poto Tano, pasti akan menghasilkan foto-foto yang memuaskan. Pelabuhan ini memang tak pernah berhenti menebarkan pesonanya kepada siapa saja yang mengunjunginya. (edyra)***

2 comments:

  1. meski tandus, tapi tetap terlihat indah!!!

    ReplyDelete
  2. Pelabuhan Poto Tano merupakan salah satu pelabuhan terindah di Indonesia.

    ReplyDelete