Thursday, 31 March 2016

HIDDEN PLACES IN SINGAPORE




Bagi Anda yang sudah sering mengunjungi Singapura, pasti tak asing lagi dengan Merlion, Marina Bay, China Town, Little India atau Sentosa Island. Maklum, tempat-tempat tersebut memang ikonnya Negeri Singa dan sepertinya menjadi tempat wajib bagi para turis yang baru pertama kali menjejakkan kaki di Singapura. Namun, Singapura nggak melulu tempat-tempat yang ramai turis itu. Negara tetangga yang mungil ini, masih memiliki sejumlah atraksi menarik, yang belum dikunjungi banyak orang. Asyiknya lagi, tempat-tempat ini gratis untuk dikunjungi. Jadi, Anda tak perlu mengeluarkan uang untuk membeli tiket masuk.

 




Marina Barrage
Marina Barrage sebenarnya adalah sebuah bendungan yang dibangun di kawasan Teluk Marina (Marina Bay), yang merupakan pertemuan lima sungai. Marina Barrage merupakan bendungan ke lima belas di Singapura dan dibuka untuk umum pada tanggal 1 November 2008. Meski awalnya hanya sebuah bendungan yang fungsi utamanya menyediakan suplai air dan mengendalikan banjir, lambat laun Marina Barrage menjadi destinasi wisata yang dikunjungi banyak turis. Ini terjadi karena ada banyak hal menarik yang bisa dilihat di tempat ini, mulai dari bentuk bangunan yang unik, pemandangan indah, dan suasana yang tak seramai tempat-tempat wisata lainnya di Singapura. Selain itu, Anda juga bisa belajar tentang proses penyulingan air laut menjadi air tawar. Yang tak kalah menarik Anda juga bisa melihat sejarah Singapura dalam menata dan membangun sistem penyaluran air ke seluruh daratan Singapura.

How to Get There :
Naik MRT jalur oranye (Circle Line) turun di Stasiun Bayfront, kemudian jalan kaki sekitar 15 menit menuju Marina Barrage.

 



Pulau Ubin
Pulau Ubin merupakan sebuah pulau kecil yang dimiliki Singapura, yang berada di Selat Johor. Pulau seluas 10 km2 ini terletak di timur laut Singapura, tak jauh dari Bandara Changi. Dinamakan Pulau Ubin karena dulu di pulau ini banyak pertambangan batu granit yang digunakan untuk membuat ubin/lantai. Pulau ini disebut sebagai kampung terakhir di Singapura karena di pulau ini masih terdapat pemukiman penduduk dengan rumah-rumah yang sederhana dan jarang-jarang, berbeda dengan rumah-rumah penduduk di pulau utama Singapura. Suasana pulau sangat tenang dan asri bebas dari polusi udara maupun suara. Banyak hal menarik yang bisa Anda lihat di pulau ini, seperti pantai berpasir putih, hutan hijau yang cukup lebat, dan danau-danau kecil bekas pertambangan granit (quarry). Yang tak boleh dilewatkan adalah Tanjung Chek Jawa yang merupakan kawasan konservasi dengan ekosistem yang berbeda-beda mulai dari hutan bakau (mangrove), pantai berpasir putih hingga pantai berbatu-batu. Di tempat ini sudah dibangun jembatan kayu sepanjang 1 km melintasi hutan bakau hingga ke tepi pantai. Ada juga Jejawi Tower, menara pengamatan setinggi 20 meter yang bisa Anda manfaatkan untuk mengamati burung ataupun melihat pemandangan indah Pulau Ubin dari ketinggian.

How to Get There :
Naik MRT jalur hijau (East West Line) turun di Stasiun Tanah Merah, kemudian lanjut naik Bus SBS Transit No. 2 dan turun di Changi Village Terminal. Langsung menuju Changi Point Ferry Terminal untuk naik perahu (bumboat) menuju Pulau Ubin dengan biaya S$ 3 (sekitar Rp 28.500,00) dan lama perjalanan sekitar 15 menit.



 

 


 

BEAUTIFUL GARDENS IN SINGAPORE

Nampang sejenak di depan Bridge of Double Beauty, Chinese Garden



Singapura menyebut dirinya sebagai “City in a Garden” (kota di dalam taman), bukan tanpa alasan. Menurut data, sejauh ini sekitar 46.5% bagian kota merupakan ruang terbuka hijau. Tak heran kalau taman-taman cantik bisa kita jumpai dengan mudah di berbagai penjuru kota.  Asyiknya, taman-taman tersebut tak memungut biaya masuk alias gratis. Bila Anda berkunjung ke Singapura, cobalah mampir ke taman-taman cantik berikut ini. 


Danau Angsa (Swan Lake) di Singapore Botanic Garden


Singapore Botanic Gardens

Singapore Botanic Gardens merupakan kebun rayanya sgp yang terletak di tengah Kota Singapura tak jauh dari kawasan belanja terkenal, Orchard Road. Kebun raya seluas 74 hektar ini dibangun pada tahun 1859 oleh Sir Thomas Stamford Raffless yang juga membangun Kebun Raya Bogor. Di kebun raya yang masuk dalam World Heritage Site UNESCO ini, Anda bisa meninggalkan sejenak hiruk-pikuk kota metropolitan Singapura dan lebih mendekatkan diri dengan alam (dunia tumbuhan), seperti slogan Singapore Botanic Gardens, Connecting People with Plants

Anggrek warna-warni di National Orchid Garden
 
Ada banyak hal menarik yang bisa Anda jumpai di Singapore Botanic Gardens, mulai dari danau-danau cantik (Symphony Lake, Eco-Lake dan Swan Lake), museum (Singapore Botanic Gardens Heritage Museum), dan aneka macam tumbuhan yang dikelompokkan dalam berbagai  taman tematik, di antaranya : rainforest, ginger garden, dan Jacob Ballas Children's Garden. Satu hal lagi yang menarik, di dalam Singapore Botanic Gardens juga terdapat National Orchid Garden (Taman Anggrek Nasional). National Orchid Garden ini menempati area seluas 3 hektar dengan koleksi berbagai anggreknya yang cantik, terawat, dan menyejukkan mata. Sekitar 700 jenis anggrek dari berbagai penjuru dunia dan lebih dari 2.000 jenis anggrek hibrida atau hasil dari persilangan, hadir di sini. Tentunya taman ini menjadi surga tersendiri bagi kolektor dan pecinta anggrek. Menariknya lagi, Singapore Botanic Gardens buka dari jam 05.00 pagi hingga jam 12.00 tengah malam dan tidak memungut biaya masuk alias gratis kecuali untuk masuk ke National Orchid Garden yang harus membayar SGD 5 (sekitar Rp 47.500,00).




Stasiun MRT terdekat : Botanic Garden (Circle Line, CC19/Downtown Line, DT9)



Chinese Garden dan Japanese Garden

Dua taman cantik ini letaknya bersebelahan dalam satu kompleks di daerah Jurong Timur. Masing-masing berada di pulau buatan, di tengah Danau Jurong yang juga danau buatan. Kedua taman ini dihubungkan dengan sebuah jembatan cantik bernama Bridge of Double Beauty.

Pagoda kembar di Chinese Garden
 
Chinese Garden dibangun pada tahun 1975 dan dirancang oleh Prof. Yuen-chen Yu, seorang arsitek ternama dari Taiwan. Sesuai dengan namanya, Chinese Garden merupakan taman dengan penataan dan ornamen bergaya Cina.  Hal ini mulai terlihat dari gerbang utamanya yang berupa gapura berwarna merah putih bergaya Cina dan berbagai bangunan khas Cina, di antaranya Pagoda Tujuh Tingkat, Pagoda Kembar, Stone Boat, dan Jembatan 13 Lengkung (White Rainbow) yang disebut Bai Hong Qiao dalam Bahasa Mandarin. Ada juga sejumlah Patung Tokoh Cina, misalnya Confucius, Cheng Ho, dan Hua Mulan. Menariknya lagi di taman seluas 13,5 hektar ini juga terdapat beberapa taman tematik, yaitu : Bonsai Garden, Fragrance Garden, dan Garden of Abundance. Bagi penggemar kura-kura, jangan lupa untuk mengunjungi Live Turtle and Tortoise Museum dengan membayar biaya masuk sebesar SGD 2.

Japanese Garden yang tenang dan damai
 
Japanese Garden tak kalah indahnya dengan Chinese Garden walau penampakannya lebih sederhana. Taman ini dirancang secara sederhana untuk membangkitkan ketenangan dan kedamaian batin. Gaya dan metode yang digunakan untuk merancang taman ini diambil dari periode Muromachi Jepang (1392 - 1568) dan periode Azuchi-Momoyama (1568 - 1615).



Stasiun MRT terdekat : Chinese Garden (East West Line, EW25)



Gardens by The Bay

Membicarakan taman di Singapura rasanya kurang lengkap jika tidak menyebut Gardens by The Bay, taman cantik nan luas yang kini menjadi salah satu ikon wisata terbaru di Singapura. Berada di kawasan Teluk Marina, taman seluas 101 hektar ini mulai dibuka untuk umum pada Bulan Oktober 2011. Gardens by The Bay dibagi menjadi tiga taman utama yaitu : Bay South Garden (terluas, 54 hektar), Bay East Garden (32 hektar), dan Bay Central Garden (15 hektar). Banyak hal menarik yang bisa Anda saksikan di taman ini. Namun tiga hal yang tak boleh Anda lewatkan adalah Supertree Grove, Flower Dome, dan Cloud Forest Dome

Dragonfly Lake dan Supertree Grove di kejauhan
 
Supertree Grove sebetulnya adalah sebuah media untuk tanaman merambat yang dibangun dengan tinggi antara 25 meter hingga ada yang 50 meter tingginya. Strukturnya terbuat dari besi baja kokoh yang dibuat dengan desain yang sangat menarik sehingga tanaman merambat tersebut membentuk sebuah pohon raksasa yang sungguh indah. Beberapa super tree dihubungkan sebuah jembatan bernama OCBC Skyway , di mana Anda harus bayar SGD 5 untuk menaikinya. Namun, tanpa menaiki jembatan tersebut Anda tetap bisa berfoto dengan latar belakang  Supertree yang cantik.



Flower Dome merupakan sebuah taman konservasi yang memuat ribuan jenis bunga dari berbagai belahan dunia yang berada di dalam sebuah kubah raksasa. Di dalam Flower Dome sering dilangsungkan acara-acara menarik, seperti lomba fotografi, pameran bunga tertentu (anggrek, dahlia, tulip, dan lain-lain) dan lainnya. Dekorasi di dalam kubah ini akan berubah-ubah sesuai dengan acara yang sedang berlangsung seperti perayaan tahun baru masehi ataupun tahun baru imlek, lebaran, natal dan juga hari-hari besar lainnya.



Cloud Forest Dome akan membuat Anda berdecak kagum. Sewaktu Anda baru masuk, Anda akan langsung disambut dengan sebuah air terjun buatan yang indah. Tema dari kubah konservasi yang satu ini adalah hutan tropis. Jadi Anda benar-benar sedang merasa masuk ke sebuah hutan tropis yang sangat mendamaikan jiwa.



Stasiun MRT terdekat : Bayfront (Circle Line, CC4/Downtown Line, DT16)