|
Menikmati suasana sore yang indah di Laut Mati |
Rote merupakan
salah satu pulau terluar di Indonesia yang lokasinya berada paling selatan
negeri ini. Meski letaknya terpencil, pulau kecil yang masuk ke dalam wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini mempunyai bentang alam yang menarik,
mulai dari pantai berpasir putih, savana luas membentang hingga danau-danau
cantik.
|
Jalan tanah berbatu di dekat Laut Mati
|
Bicara tentang
danau, Rote mempunyai banyak danau dengan berbagai ukuran. Danau-danau tersebut
tersebar di berbagai penjuru pulau tapi sebagian besar berada di bagian timur yang
masuk dalam wilayah Kecamatan Rote Timur. Dari sekian banyak danau tersebut ada
sebuah danau cantik yang oleh warga setempat bisa disebut Laut Mati.
|
Danau Laut Mati yang indah dengan air danau berwarna hijau toska |
Danau Laut Mati
terletak di Desa Sotimori, Kecamatan Landuleko, Kabupaten Rote Ndao. Dari Kota
Ba’a butuh waktu sekitar dua jam untuk mencapainya. Setengah perjalanan,
kondisi jalan cukup bagus. Namun, setelah memasuki kawasan Rote Timur jalan
mulai rusak, aspal mulai terkelupas di mana-mana. Di ebberapa tempat, jalanan
berubah menjadi jalan tanah berbatu. Parahnya lagi, tidak ada satu pun
rambu-rambu yang menunjukkan arah menuju Laut Mati. Untungnya saat itu, saya
dan teman-teman diantarkan oleh sopir kantor yang sudah hafal jalan menuju ke
sana. Kalau tidak, mungkin kami sudah
tersesat karena banyak melewati persimpangan jalan tanpa ada rambu-rambu sama
sekali.
|
Batu karang unik di pinggir danau |
|
Pasir Laut Mati yang unik dan berwarna pink |
Setelah dua jam berkendara, akhirnya kami tiba
di Laut Mati yang ternyata lokasinya berada tepat di pinggir jalan. Mata kami
yang tadinya ngantuk, mendadak jadi segar melihat air danau yang berwarna hijau
kebiruan. Sekilas, laut Mati memang mirip laut karena danaunya cukup luas dan
di pinggir danau terdapat pantai berpasir putih dengan hiasan batu-batu karang.
Di tengah danau juga terdapat beberapa pulau karang mungil yang semakin
menambah eksotis suasana danau. Ada juga pohon mangrove di pinggir danau yang dekat
jalan raya. Ketika saya perhatikan dengan seksama, ternyata pasir di pinggir Laut Mati cukup unik, tidak seperti pasir pantai kebanyakan. Pasirnya agak kasar dan berwarna pink dengan taburan rumput kering dan pecahan kulit kerang.
|
Pohon mangrove yang rimbun di pinggir danau |
Asyiknya lagi, saat itu tak ada pengunjung lain selain rombongan
kami berlima sehingga kami bebas menjelajah berbagai sudut danau. Ditemani semilir angin sore yang sepoi-sepoi,
saya berjalan ke sisi danau yang dihiasi batu-batu karang dengan bentuk yang
unik, sementara teman-teman lain asyik berfoto dan duduk-duduk di pinggir
danau. Sambil mengabadikan keindahan Laut Mati dengan kamera kesayangan, saya mencicipi
air Laut Mati yang ternyata asin seperti air laut. Banyak yang bilang bahwa air
di Laut Mati lebih asin daripada air laut tapi sejauh ini belum ada penelitian ilmiah
yang membuktikan rumor tersebut. Semoga suatu hari nanti ada para ahli yang bisa
mengunggkap misteri yang tersimpan di Laut Mati. (Edyra)***
No comments:
Post a Comment