Mencari makanan halal di luar negeri memang menjadi
tantangan tersendiri bagi wisatawan asal Indonesia yang mayoritas beragama
Islam. Ketika berwisata ke negara berpenduduk mayoritas muslim seperti Malaysia
atau Brunei Darussalam, tentunya sangat mudah mendapatkan makanan halal. Namun,
lain cerita bila negara tujuan wisata berpenduduk non muslim. Mencari makanan
halal biasanya cukup menantang (kalau tidak boleh dikatakan sulit).
Bagi Umat Islam, makanan halal adalah sesuatu yang
tidak bisa ditawar lagi. Makanan halal menurut Islam maksudnya selain tidak
mengandung babi dan produk turunannya, daging hewan yang akan kita makan harus
disembelih dengan menyebut nama Allah. Jadi, kita tak boleh menggunakan alasan
keadaan darurat (emergency) untuk
menghalalkan makanan yg kita makan bila kita tidak tahu kehalalannya. Apalagi
di zaman modern seperti sekarang ini yang semuanya serba dimudahkan berkat
adanya ponsel pintar dan internet. Kita bisa mencari informasi restoran halal
di suatu kota/negara lewat internet.
Sebenarnya, tidak sulit mencari makanan halal saat
kita berada di luar negeri, asalkan kita tahu trik-triknya. Berikut tips dan
trik mencari makanan halal di luar negeri yang biasa saya praktekkan.
1. Cari Informasi
Di era digital seperti sekarang ini,
mencari informasi terkait makanan halal tentu tidak sulit. Apalagi jika negara
yang dikunjungi adalah negara yang paling banyak didatangi turis dari berbagai
belahan dunia tentu mereka akan mencantumkan daftar makanan halal di website
atau blog. Selain itu kita bisa mendapat info dari traveler di komunitas
jalan-jalan. Cari teman yang dalam forum tersebut pernah mengunjungi negara
yang sedang kita tuju. Jika tidak menemukan, carilah informasi di internet
dengan kata kunci “halal food/restaurant in … “ (negara/kota yang kita tuju)
2. Islamic Center
Pada umumnya, umat muslim yang
tinggal di negara yang mayoritas non muslim mereka cenderung berkumpul dan
membentuk komunitas sendiri baik itu di sebuah masjid besar ataupun Islamic Center.
Maka dari itu, Islamic Center
bisa menjadi tempat tujuan pertama untuk mendapatkan informasi yang akurat
tentang tempat-tempat makan, restoran atau food court
yang menjual makanan halal.
3. Bekal
Solusi selanjutnya, jika ingin
benar-benar memastikan bahwa makanan yang kita makan adalah halal untuk
dikonsumsi, alangkah baiknya jika kiat membawa bekal sediri. Biasanya makanan
yang paling mudah dibawah serta tahan lama dalam jangka waktu yang agak panjang
yaitu abon. Namun, ada negara tertentu yang melarang produk daging, unggas,
ikan, dan turunannya masuk ke negaranya (misalnya Australia dan Selandia Baru).
Paling aman entunya adalah mie instant, pudding instant, biskuit, dan makanan
ringan lainnya.
4. Memasak Sendiri
Trik agar tetap sehat dan
mengusir rasa bosan dengan makanan instant, paling enak adalah memasak sendiri dengan
bahan-bahan yang halal dan segar untuk dimasak. Tetapi itu bisa kita lakukan
setelah mendapatkan tempat- tempat yang menjual bahan makan halal di sekitar
lokasi yang kita tuju. Yang terpenting juga, carilah tempat penginapan yang
menyediakan fasilitas dapur bagi para pengunjungnya.
5. Mengenali Restoran Halal
Jika merasa ragu dengan restoran
yang belum jelas kehalalannya alangkah baiknya mencari restoran yang memiliki label halal. Meski cita rasa tetap sesuai dengan negara itu, minimal bahan
dan bumbu yang dipakai menggunakan bahan yang dihalalkan. Apalagi di era
saat ini, menjual makanan halal seolah menjadi tren di negara-negara yang
mayoritas non muslim. Maka, jangan lagi takut atau ragu untuk bepergian ke luar
negeri.
6. Kenali Istilah Babi
Di negara yang mayoritasnya non muslim,
babi adalah binatang yang paling umum dijadikan bahan makanan. Bukan hanya
dagingnya saja, bahkan lemak dan kulit babi pun seringkali dijadikan campuran
dalam berbagai hidangan, baik itu makanan berat, camilan, bahkan minuman. Inilah yang
agak sulit untuk dihindari oleh para muslim traveler. Bahkan, tak jarang pula
muslim yang terjebak pada jenis makanan seperti ini. Maka, kenalilah
istilah-istilah makanan yang mengandung unsur babi dengan cara browsing di internet.
7.
Makanan Laut (Sea Food)
Trik lainnya adalah dengan
mencari makanan yang berasal dari laut (sea
food) seperti ikan, kerang, udang, cumi-cumi dan lainnya yang pastinya
halal. Tentunya dengan catatan Anda tidak alergi makanan laut.
8. Vegetarian
Trik terakhir untuk terhindar dari makanan yang diragukan kehalalannya,
langkah yang paling mudah adalah dengan menjadi vegetarian selama berada di
luar negeri terutama negara yang mayoritas non muslim. Di sisi lain, sayuran
sangat mudah didapatkan di supermarket dan jauh dari unsur- unsur daging.
Selain itu, bisa juga mengkonsumsi susu atau telur yang berasal dari binatang
yang halal untuk dikonsumsi. (Edyra)***