Friday, 28 December 2012

GILI RENGIT ISLAND, ANOTHER UNDER WATER PARADISE IN WEST LOMBOK


Asyiknya menjelajah bawah laut Gili Rengit.

Berawal dari ajakan teman di Facebook, akhirnya tercapai juga impian saya untuk menyambangi Gili Rengit, sebuah pulau kecil di daerah Pelangan, Lombok Barat. Saya bela-belain naik ferry seorang diri, menyeberangi Selat Bali demi pulau impian, Gili Rengit. Dulu, waktu masih tinggal di Lombok, saya sempat mendengar nama pulau ini. Namun, karena minimnya informasi tentang Gili Rengit, sampai saya pindah ke Jakarta, saya belum sempat mengunjungi pulau ini. Alhamdulillah, beberapa tahun kemudian, saya bisa menginjakkan kaki di Gili Rengit. 

Perjalanan menuju Gili Rengit, saya awali dari rumah teman saya (Duta) di Gerung, Lombok Barat. Dari sana, saya, Duta, dan 5 orang teman baru menempuh perjalanan darat dengan sepeda motor menuju Desa Pelangan, desa terdekat untuk menyeberang ke Gili Gede dan Gili Rengit. Di tengah jalan, kami sempat berhenti di Pantai Sundancer karena si Duta kelaparan, mau ngisi perut dulu. Sambil menunggu Duta dan teman-teman lainnya makan, kami jalan-jalan dan foto-foto di Dermaga Sundancer. Total perjalanan dari Gerung ke Desa Pelangan (termasuk berhenti sejenak di Pantai Sundancer) memakan waktu sekitar satu jam. 

Begitu tiba di Pelangan, Duta segera menghubungi Pak Nelayan yang biasa membawa ambulan air Gili Gede (saya lupa namanya. Ambulan air tersebut biasa digunakan untuk mengangkut Warga Gili Air yang sakit. Pak Nelayan tersebut yang akan menjadi nahkoda perahu kami untuk berlayar menuju ke Gili Gede dan Gili Rengit. Namun, setelah dihubungi beberapa kali tidak bisa nyambung dan kita tunggu sekian lama Pak Nelayan tadi tidak juga menampakkan batang hidungnya (dan perahunya tentunya), kita memutuskan untuk ikut angkutan perahu (public boat) penduduk Gili Gede. Dari sana, nanti Duta akan mencoba menghubungi lagi Pak Nelayan agar mengantar kami menuju Gili Rengit. Biaya perahu ke Gili Gede cukup murah, hanya Rp 5.000,00 per orang. 

Perjalanan ke Gili Gede memakan waktu sekitar 15 menit karena kami menuju ke sebuah kampung yang terletak di sisi timur Gili Gede. Sebagai informasi, Gili Gede adalah gili (pulau kecil) paling gede di antara gili-gili lainnya di sekeliling Lombok, makanya dinamakan Gili Gede. Gili Gede termasuk salah satu gili yang berpenduduk di Lombok. Di Gili Gede terdapat lima kampung/dusun (Gedangsiang, Pegametan, Orong Bukal, Labuan Cenik, dan Tanjungan) yang letaknya tersebar di berbagai penjuru pulau, dengan kampung terdekat, berada di sisi selatan Gili Gede. 

Begitu tiba di Gili Gede, Duta segera mencari perahu yang bisa mengantar kami ke Gili Rengit sementara saya dan teman-teman yang lain sholat zuhur dulu di masjid terdekat. Selesai sholat, kami duduk-duduk di berugaq (gazebo) di pinggir pantai sambil ngobrol-ngobrol dengan penduduk setempat. Saya rada malas jalan-jalan keliling pulau karena saat itu cuaca sangat panas di Gili Gede. Saya sudah cukup puas memandangi pantai berpasir putih dengan air laut hijau toska di depan berugaq. 

Setelah perahu siap, kami segera melanjutkan perjalanan ke Gili Rengit yang terletak di sebelah utara Gili Gede. Perjalanan ke Gili Rengit memakan waktu sekitar 15 menit. Sepanjang jalan, kami disuguhi panorama pantai sebening kristal yang membuat kami ingin nyemplung. 

 

Setelah perahu merapat di Gili Rengit, kami segera berloncatan turun. Kami semua tak sabar ingin menikmati keindahan bawah laut Gili Rengit. Namun, saya tidak langsung nyemplung. Saya jalan-jalan dulu keliling pulau untuk melihat-lihat suasana pulau sekaligus memotret sudut-sudut menarik Gili Rengit. Konon kabarnya, Gili Rengit telah dimiliki oleh seorang pengusaha. Di pulau seluas 22 hektar ini telah dibangun dermaga, bar, dan restoran lengkap dengan toilet dan kamar ganti. Restoran tersebut hanya buka bila ada tamu/turis yang datang. Biasanya turis asing yang datang ke Gili Rengit ikut tur dari Bali dengan tujuan Nusa Lembongan, Nusa Penida dan Gili Rengit. 

 

Selesai menjelajah daratan Gili Rengit, saya segera bergabung dengan teman-teman untuk snorkeling di sebelah kiri (barat) dermaga. Segera saya kenakan masker dan snorkel yang saya bawa dari rumah. Dan begitu nyemplung, saya segera disambut aneka terumbu karang warna-warni dan ikan-ikan lucu yang berenang kesana-kemari. Terumbu karangnya cukup beragam dengan kondisi yang baik. Kebanyakan jenis karang keras (hard coral). Ada juga karang keras berwarna ungu yang jarang saya temui di tempat lain. Ikannya juga cukup banyak dan beraneka ragam. Asyiknya lagi, arusnya bergerak ke bibir pantai sehingga kami tak perlu khawatir bakal terseret arus ke tengah laut. 

 

 

Puas snorkeling di sebelah barat dermaga, saya dan teman-teman pindah ke sebelah timur (kanan) dermaga. Dalam perjalanan menuju ke timur dermaga, saya melewati rombongan wisatawan yang sedang makan tak jauh dari dermaga. Tak disangka, tak diduga, ternyata ada dua orang teman saya (Mas Puguh dan Mbak Barkah) dalam rombongan tersebut. Dunia memang sempit. Saya benar-benar tak menyangka bisa ketemu teman lama yang sudah lima tahun tak pernah ketemu di pulau kecil tersembunyi, seperti Gili Rengit ini. Kami pun ngobrol-ngobrol sebentar. 

 

Setelah ngobro-ngobrol dengan Mas Puguh dan Mbak barkah, saya snorkeling di sisi timur dermaga yang ternyata jauh lebih indah daripada di sisi barat dermaga. Terumbu karangnya lebih beragam dan ikannya lebih banyak. Yang membuat saya takjub adalah hamparan karang ungu yang cukup luas di spot ini. baru kali ini, saya melihat hamparan karang ungu seluas ini. Saya benar-benar terpana dibuatnya. 

 

Tak terasa hari beranjak sore. Kami harus segera meninggalkan Gili Rengit karena takut ombak akan besar di sore hari. Serunya, dalam perjalanan pulang kali ini, rute kami berbeda dengan rute keberangkatan. Pak Nahkoda membawa perahu melewati sisi barat Gili Gede, sehingga tanpa sengaja kami sudah mengelilingi Gili Gede secara keseluruhan. (edyra)***

2 comments:

  1. Wah keren2 mas gilis d lombok.....
    Penempatan pertama d KPP Mataram y mas?
    enak bgt dpt pnempatan d tempat indah

    ReplyDelete
  2. rencana awal tahun mau ke lombok nih :) semoga bisa terealisasi

    Paket Tour Dieng

    ReplyDelete