Jalan-jalan di Pantai Gili Maringkik yang unik
Saya punya obsesi mengunjungi semua gili di sekitar Lombok suatu hari nanti agar bisa melihat berbagai keunikan di gili-gili tersebut. Sampai dengan 1 Januari 2013 ini, saya bersyukur bisa menjejakkan kaki di 18 gili yang ada di sekitar Pulau Lombok. Berikut gili-gili cantik nan unik di sekitar Lombok yang berhasil saya kunjungi.
Dermaga Gili Trawangan di kala sunrise
1. Gili Trawangan (2003)
Gili yang paling ngetop di Lombok. Gili berpenduduk ini terletak di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, berdekatan dengan Gili Meno dan Gili Air. Saya mengunjungi Gili Trawangan pada tahun 2003 (saya lupa tanggal pastinya) bersama Mas Ade dan Mas Ponco (teman-teman dari KPP Mataram). Thanks a lot for Mas Ponco yang telah mengajak saya mengunjungi salah satu pulau terindah di dunia ini.
Naik sepeda motor ke Gili Imut
2. Gili “Imut” Genting (9 Februari 2004)
Gili Genting terletak di Desa Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Saya mengunjungi pulau ini bersama teman-teman geng JJS KPP Mataram, yang biasa jalan bareng keliling Lombok tiap akhir pekan. Karena bentuknya unik mirip penyu, oleh masyarakat sekitar sering disebut Gili Penyu. Namun, saya lebih suka menyebutnya “Gili Imut” karena ukurannya memang imut-imut. Teman-teman pun tak ada yang protes dengan julukan yang saya berikan sehingga di antara kami Gili Genting lebih terkenal dengan sebutan Gili Imut. Ini merupakan salah satu gili favorit saya di Lombok, yang tidak pernah bosan saya kunjungi meski berkali-kali. Sampa saat ini, setidaknya sudah lima kali saya menyambangi Gili Imut, tiga kali di antaranya saya berhasil menjejakkan kai di sana. Keunikan Gili Imut adalah letaknya yang sangat dekat dengan daratan Pulau Lombok dan adanya tanjung berbentuk lidah di dekatnya, yang disebut Tanjung Elaq-Elaq oleh penduduk setempat. Bahkan pada saat surut, pulau ini menyatu dengan Pulau Lombok. Saat pasang pun, tinggi air laut di selat yang memisahkan Gili Imut dengan Pulau Lombok hanya mencapai selutut orang dewasa. Sehingga kita tak perlu bersusah-susah naik perahu/sampan untuk menyeberang ke gili ini. Cukup berjalan kaki beberapa menit, kita bisa menjejakkan keki di Gili Imut. Bahkan, saya pernah menaiki sepeda motor hingga pulau ini.
Main pasir di Gili Air
3. Gili Air (19 Desember 2004)
Gili Air berada di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, tetanggan dengan Gili Meno dan Gili Trawangan yang sama-sama terkenal akan keindahan alam bawah lautnya. Saya mengunjungi Gili Air bersama teman dekat (Imas) di akhir tahun 2004.
Bersama teman-teman di "pedalaman" Gili Nanggu
4. Gili Nanggu (4 Juli 2004)
Dua kali saya mengunjungi Gili Nanggu. Yang pertama bersama teman-teman geng JJS KPP Mataram, pada tahun 2004. Saya lupa tanggal pastinya, yang pasti tahun 2004. Yang kedua bersama teman-teman geng JJS KPP Mataram juga (khusus cowok), pada tanggal 4 Juli 2004. Pulau yang terletak di Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat ini berukuran cukup kecil dan tak berpenghuni. Di pulau ini terdapat sebuah hotel, yaitu Gili Nanggu Resort.
Gili Tikus
5. Gili Tikus (11 Maret 2005)
Saya mengetahui pulau mungil ini secara tak sengaja. Saat masih tinggal di Lombok, ada seorang teman yang asli Lombok Timur mengajak jalan-jalan ke tempat saudaranya di daerah Serewe, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Ternyata di Serewe ada pantai berpasir putih yang cantik dan masih sangat sepi. Ada juga pulau kecil tak jauh dari Pantai Serewe, namanya Gili Tikus. Pulau ini dinamakan Gili Tikus karena dulu banyak ditemukan sarang tikus di sana. Gili Tikus termasuk pulau mini, luasnya hanya sebesar lapangan futsal sehingga bisa dikelilingi dalam waktu 10 menit saja. Uniknya, kita juga tak perlu naik sampan untuk menuju Gili Tikus karena selat yang memisahkan gili ini dengan Pulau Lombok sangat sempit dan dangkal. Cukup berjalan kaki sekitar 10 menit, kita akan sampai di Gili Tikus.
Pantai Gili Lawang yang banyak ditumbuhi mangrove
6. Gili Lawang (20 Agustus 2005)
Gili Lawang terletak di lepas pantai Lombok Timur, bertetangga dengan Gili Sulat. Secara administratif, gili ini berada di Desa Tekalok, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. Saya mengunjungi Gili Lawang pada tanggal 20 Agustus 2005, kalau nggak salah setelah pengumuman ujian D IV STAN. Seperti biasa, saya menjelajah pulau ini ramai-ramai bersama teman-teman geng JJS KPP Mataram. Saking banyaknya peserta yang ikut ke Gili Lawang, speed boat yang kami sewa dari Desa Tekalok harus bolak-bolak dua kali karena tak muat bila diangkut sekali jalan. Pulau ini dikelilingi hutan bakau (mangrove) dan tak berpenghuni. Keistimewaan Gili Lawang adalah alam bawah lautnya yang spektakuler. Terumbu karangnya masih sangat rapat dan bermacam-macam jenisnya. Karang keras (hard coral) maupun karang lunak (soft coral) semuanya ada dan dalam kondisi sangat baik. Ikannya juga sangat banyak dan beraneka ragam. Cuma, kita harus berenang agak jauh ke tengah.
Gili Meno dilihat dari Gili Trawangan
7. Gili Meno (2 September 2005)
Meski berada di antara Gili Air dan Gili Trawangan, saya baru bisa menyambangi pulau ini pada tanggal 2 September 2005, menjelang kepindahan saya ke Jakarta. Saya mengunjungi Gili Meno bersama teman-teman satu seksi atas ajakan Bu Komang. Saya sangat berterima kasih kepada Bu Komang atas kebaikan hatinya mengajak kami jalan-jalan ke Gili Meno. Asyiknya lagi, kami menginap semalam di pulau ini, yaitu di Hotel Gazebo Gili Meno, salah satu hotel terbaik di Gili Meno saat itu. Alhasil, kami puas snorkeling, jalan-jalan keliling pulau hingga melihat sunset dan sunrise. Gili Meno merupakan pulau paling sepi di antara Trio Gili Trameno (Gili Trawangan, Meno Air), sangat cocok untuk bulan madu. Di pulau ini terdapat danau kecil (laguna) berair asin di bagian barat pulau dan Taman Burung Gili Meno (Gili Meno Bird Park) yang dimiliki oleh orang pribadi.
Ujung Betok
8. Ujung Betok (5 Mei 2012)
Saya mengetahui pulau ini dari sebuah foto di majalah penerbangan (inflight magazine) sebuah maskapai penerbangan nasional. Ujung Betok terletak di Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Saya tertarik mengunjungi Ujung Betok karena pulau super imut ini sudah dihubungkan dengan jembatan dengan daratan Pulau Lombok. Uniknya lagi, meski ukurannya imut-imut (mungkin hanya seukuran lapangan bola voli), Ujung Betok ada penghuninya dan sangat padat.
9. Gili Sunut (9 Juni 2012)
Daratan pasir yang menghubungkan Gili Sunut dan daratan Pulau Lombok.
9. Gili Sunut (9 Juni 2012)
Gara-gara
membaca blog teman, saya tertarik mengunjungi Gili Sunut yang terletak di Desa
Pemongkong, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, tak jauh dari Pantai
Tangsi (Pink Beach) yang belakangan
mulai ngetop. Keunikan Gili Sunut adalah daratannya yang nyambung dengan Pulau
Lombok ketika laut sedang surut. Saat pasang pun, air laut di selat yang
memisahkannya dengan Pulau Lombok hanya setinggi lutut orang dewasa. Jadi kita
bisa berjalan kaki menuju pulau kecil berpenghuni ini. Kabar terakhir, Gili
Sunut akan dibangun menjadi sebuah pulau wisata (resort island) dan semua penghuninya akan dipindahkan ke Desa
Teranjah-Anjah, tak jauh dari pulau tersebut.
Gili Sudak
10. Gili Sudak (10 Juni 2012)
Gili Sudak merupakan anggota “Trio Gili
di Lombok Barat Daya,” bertetangga dengan Gili Nanggu, Gili Tangkong di sebelah
barat dan Gili Kedis di sebelah timur. Kalau turis kebanyakan mengunjungi Gili
Sudak dari Desa Tawun, Kecamatan Sekotong dengan menyewa perahu yang sangat mahal, saya
mengunjungi pulau ini dari Dusun Medang, Desa Sekotong Barat dan hanya perlu
mengeluarkan uang Rp 10.000,00 untuk biaya perahu. Pulau berpasir putih dengan
panorama bawah laut yang indah ini sangat sepi dan masih alami karena hanya
dihuni beberapa orang. Di pulau ini terdapat sebuah restoran yang sudah tutup
saat saya berkunjung ke sana.
Gili Kedis
11. Gili Kedis (10 Juni 2012)
Saya
mengetahui pulau ini dari seorang teman Facebook yang asli Lombok (Duta). Melihat
foto-foto bawah laut Gili Kedis yang dipamerkan Duta di akun Facebooknya, saya jadi
tertarik mengunjunginya. Alhasil, saya menodong Duta untuk mengantarkan saya mengunjungi
Gili Kedis. Syukurlah, Duta yang baik hati
bersedia menemani saya dan teman
jalan-jalan ke pulau yang super mini yang terletak di daerah Sekotong, Lombok
Barat ini. Luas Gili Kedis mungkin hanya dua kali lapangan bola voli. Namun, di
balik ukurannya yang mungil tersimpan keindahan bawah laut yang memukau. Cukup
ber-snorkeling beberapa meter saja
dari bibir pantai, kita sudah bisa melihat beragam terumbu karang dan ikan-ikan
cantik aneka warna.
Gili Gede
12. Gili Gede (6 Oktober 2012)
Saya menginjakkan kaki di Gili Gede hanya
sebentar, karena hanya “transit” dalam perjalanan ke Gili Rengit. Lagi-lagi, kunjungan ke Gili Gede dan Gili
Rengit juga atas ajakan Duta. Gili Gede terletak di Kecamatan Sekotong,
Kabupaten Lombok Barat. Sesuai namanya, Gili Gede merupakan gili paling besar
di sekitar Lombok. Gili Gede termasuk salah satu gili yang berpenduduk di
Lombok. Di Gili Gede terdapat lima kampung/dusun, yaitu : Gedangsiang, Pegametan,
Orong Bukal, Labuan Cenik, dan Tanjungan. Kelima kampung tersebut letaknya tersebar
di berbagai penjuru pulau. Pantai di sekeliling Gili Gede berpasir putih dengan
air laut sangat bening, membuat siapa pun tergoda untuk berenang.
Dermaga di Gili Rengit
13. Gili Rengit (6 Oktober 2012)
Pulau
ini terletak di sebelah utara Gili Gede. Luasnya sekitar 22 hektar dan tidak
berpenghuni. Daya tarik Gili Rengit adalah keindahan alam bawah lautnya yang masih
terjaga. Terumbu karang terhampar luas tak jauh dari bibir pantai, ikan-ikan
cantik beragam jenisnya. Yang membuat saya takjub adalah banyaknya karang ungu
di sekitar Gili Rengit. Dari sekian banyak tempat snorkeling yang pernah saya
coba, hanya di Gili Rengit saya bisa melihat begitu banyak karang ungu.
Gili Kijuk
14. Gili Kijuk (7 Oktober 2012)
Mungkin inilah gili paling imut di
sekitar Lombok. Letaknya di pinggir Jalan Raya Sekotong di Desa Tawun,
Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Pulau ini berada tak jauh dari Gili
Kedis dan Gili Sudaq. Gili Kijuk akan menyatu dengan daratan Pulau Lombok pada
saat surut. Jadi kita bisa berjalan kaki untuk mencapainya.
Pantai di Gili Maringkik, yang bentuknya memanjang dari tepi pulau hingga ke tengah laut
15. Gili Maringkik (30 Desember 2012)
Saya mengetahui Gili Maringkik dari
Google Map. Letaknya di Kecamatan Tanjung Luar, Kabupaten Lombok Timur, sekitar
20 menit naik perahu dari Tanjung Luar. Sebenarnya Gili Maringkik bukan pulau
tujuan wisata tetapi pulau kecil yang padat penduduk. Yang membuat saya
tertarik mengunjungi Gili Maringkik adalah adanya pantai yang unik di pulau
ini. Berbeda dengan pantai pada umumnya yang terletak di sepanjang tepian pulau,
Gili Maringkik memiliki pantai yang bentuknya memanjang dan melengkung dari
tepi pulau hingga ke tengah laut seperti bulan sabit. Lengkungan pantai ini mengarah
ke Gili Bembeq, pulau tetangganya. Bahkan, pada saat laut benar-benar surut, Gili
Maringkik menyatu dengan Gili Bembeq. Sayangnya, kita hanya bisa melihat pantai
unik ini saat laut sedang surut. Saat pasang, lengkungan pantai ini akan
menghilang tinggal beberapa meter saja dari bibir pantai Gili Maringkik.
Pulau Kambing Kecil (kiri) dan Gili Bembeq (kanan)
16. Gili Bembeq (30 Desember 2012)
Pulau unik ini letaknya di dekat Gili
Maringkik, bahkan menyatu pada saat laut surut. Gili Bembeq sering disebut juga
sebagai Pulau Kambing karena dulunya pulau ini tempat warga pulau-pulau sekitar
menggembalakan kambing di pulau ini. Gili Bembeq dikelilingi tiga pulau yang akan
menyatu saat surut, yaitu Gili Maringkik di sebelah timur, Gili Kuri di sebelah
barat, dan Pulau Kambing Kecil di sebelah selatan. Ini terjadi karena Gili
Bembeq memilki pantai-pantai unik yang bentuknya memanjang dari tepi pulau
hingga ke pulau-pulau lainnya.
Gili Kuri
17. Gili Kuri (30 Desember 2012)
Pulau
ini terletak di sebelah barat Gili Bembeq. Gili Kuri akan menyatu dengan Gili
Bembeq pada saat laut surut. Pulau mungil ini tak berpenghuni dan hanya
dimanfaatkan warga pulau-pulau sekitar untuk memancing.
Gili Ree
18. Gili Ree (30 Desember 2012)
Gili Ree merupakan pulau kecil yang padat
penduduk di Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Pulau ini bertetangga
dengan Gili Beleq di sebelah barat dan Gili Kuri di sebelah timur. Daratan Gili
Ree terdiri dari tanah kapur, batu karang, pantai berpasir kasar dan tebing
berbatu dengan tutupan vegetasi hanya sekitar 10%. Di Gili Ree tidak terdapat
sumber air tawar, sehingga kebutuhan air tawar harus didatangkan dari daratan
Pulau Lombok melalui pipa di dasar laut. (edyra)***
No comments:
Post a Comment