Thursday, 3 January 2013

BEAUTIFUL "GILIS" AROUND LOMBOK


Jalan-jalan di Pantai Gili Maringkik yang unik

Pulau Lombok dikelilingi pulau-pulau kecil yang disebut Gili dalam Bahasa Sasak (Suku Asli Lombok). Jumlah gili di sekitar Pulau Lombok mencapai 30-an. Yang paling tenar adalah “Trio Gili di Lombok Utara,” yaitu : Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Ketiga gili ini terkenal hingga ke mancanegara berkat keindahan pantainya dan kecantikan alam bawah lautnya sehingga mayoritaas pengunjung gili ini adalah turis asing. Yang belakangan mulai ngetop adalah “Trio Gili di Lombok Barat Daya,” yaitu : Gili Nanggu, Gili Tangkong, dan Gili Sudaq. Gili Kondo di Lombok Timur juga mulai naik daun akhir-akhir ini. Daya tarik gili-gili di Lombok adalah pantai berpasir putih, air laut sebening Kristal, dan panorama bawah laut yang menakjubkan. Bagi pecinta pantai/laut dan olahraga air (water sport) seperti snorkeling dan menyelam (diving), pulau kecil (gili) adalah surga. Begitu pula dengan saya yang memang pecinta berat pantai dan pulau-pulau kecil. Tinggal di Lombok selama tiga tahun (2002 - 2005) dan di Bali selama empat tahun lebih (2008 - sekarang), merupakan salah satu anugerah terindah dalam hidup saya. Saya bisa menjelajahi gili-gili yang sebagian besar masih sepi, alami dan tak berpenghuni, sesuai keinginan saya. Uniknya lagi gili-gili tersebut ukurannya sangat beragam. Yang paling imut-imut adalah Gili Kijuk, yang luasnya mungkin hanya seukuran lapangan bola voli dan yang paling besar adalah Gili Gede, yang luasnya mencapai belasan hektar.

Saya punya obsesi mengunjungi semua gili di sekitar Lombok suatu hari nanti agar bisa melihat berbagai keunikan di gili-gili tersebut. Sampai dengan 1 Januari 2013 ini, saya bersyukur bisa menjejakkan kaki di 18 gili yang ada di sekitar Pulau Lombok. Berikut gili-gili cantik nan unik di sekitar Lombok yang berhasil saya kunjungi.

 
 Dermaga Gili Trawangan di kala sunrise

1. Gili Trawangan (2003) 
Gili yang paling ngetop di Lombok. Gili berpenduduk ini terletak di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, berdekatan dengan Gili Meno dan Gili Air. Saya mengunjungi Gili Trawangan pada tahun 2003 (saya lupa tanggal pastinya) bersama Mas Ade dan Mas Ponco (teman-teman dari KPP Mataram). Thanks a lot for Mas Ponco yang telah mengajak saya mengunjungi salah satu pulau terindah di dunia ini.

 Naik sepeda motor ke Gili Imut

2. Gili “Imut” Genting (9 Februari 2004)
Gili Genting terletak di Desa Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Saya mengunjungi pulau ini bersama teman-teman geng JJS KPP Mataram, yang biasa jalan bareng keliling Lombok tiap akhir pekan. Karena bentuknya unik mirip penyu, oleh masyarakat sekitar sering disebut Gili Penyu. Namun, saya lebih suka menyebutnya “Gili Imut” karena ukurannya memang imut-imut. Teman-teman pun tak ada yang protes dengan julukan yang saya berikan sehingga di antara kami Gili Genting lebih terkenal dengan sebutan Gili Imut. Ini merupakan salah satu gili favorit saya di Lombok, yang tidak pernah bosan saya kunjungi meski berkali-kali. Sampa saat ini, setidaknya sudah lima kali saya menyambangi Gili Imut, tiga kali di antaranya saya berhasil menjejakkan kai di sana. Keunikan Gili Imut adalah letaknya yang sangat dekat dengan daratan Pulau Lombok dan adanya tanjung berbentuk lidah di dekatnya, yang disebut Tanjung Elaq-Elaq oleh penduduk setempat. Bahkan pada saat surut, pulau ini menyatu dengan Pulau Lombok. Saat pasang pun, tinggi air laut di selat yang memisahkan Gili Imut dengan Pulau Lombok hanya mencapai selutut orang dewasa. Sehingga kita tak perlu bersusah-susah naik perahu/sampan untuk menyeberang ke gili ini. Cukup berjalan kaki beberapa menit, kita bisa menjejakkan keki di Gili Imut. Bahkan, saya pernah menaiki sepeda motor hingga pulau ini.

 
 Main pasir di Gili Air

3. Gili Air (19 Desember 2004)
Gili Air berada di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, tetanggan dengan Gili Meno dan Gili Trawangan yang sama-sama terkenal akan keindahan alam bawah lautnya. Saya mengunjungi Gili Air bersama teman dekat (Imas) di akhir tahun 2004.

 Bersama teman-teman di "pedalaman" Gili Nanggu

4. Gili Nanggu (4 Juli 2004)
Dua kali saya mengunjungi Gili Nanggu. Yang pertama bersama teman-teman geng JJS KPP Mataram, pada tahun 2004. Saya lupa tanggal pastinya, yang pasti tahun 2004. Yang kedua bersama teman-teman geng JJS KPP Mataram juga (khusus cowok), pada tanggal 4 Juli 2004. Pulau yang terletak di Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat ini berukuran cukup kecil dan tak berpenghuni. Di pulau ini terdapat sebuah hotel, yaitu Gili Nanggu Resort.

 Gili Tikus

5. Gili Tikus (11 Maret 2005)
Saya mengetahui pulau mungil ini secara tak sengaja. Saat masih tinggal di Lombok, ada seorang teman yang asli Lombok Timur mengajak jalan-jalan ke tempat saudaranya di daerah Serewe, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Ternyata di Serewe ada pantai berpasir putih yang cantik dan masih sangat sepi. Ada juga pulau kecil tak jauh dari Pantai Serewe, namanya Gili Tikus. Pulau ini dinamakan Gili Tikus karena dulu banyak ditemukan sarang tikus di sana. Gili Tikus termasuk pulau mini, luasnya hanya sebesar lapangan futsal sehingga bisa dikelilingi dalam waktu 10 menit saja. Uniknya, kita juga tak perlu naik sampan untuk menuju Gili Tikus karena selat yang memisahkan gili ini dengan Pulau Lombok sangat sempit dan dangkal. Cukup berjalan kaki sekitar 10 menit, kita akan sampai di Gili Tikus.

 Pantai Gili Lawang yang banyak ditumbuhi mangrove

6. Gili Lawang (20 Agustus 2005)
Gili Lawang terletak di lepas pantai Lombok Timur, bertetangga dengan Gili Sulat. Secara administratif, gili ini berada di Desa Tekalok, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. Saya mengunjungi Gili Lawang pada tanggal 20 Agustus 2005, kalau nggak salah setelah pengumuman ujian D IV STAN. Seperti biasa, saya menjelajah pulau ini ramai-ramai bersama teman-teman geng JJS KPP Mataram. Saking banyaknya peserta yang ikut ke Gili Lawang, speed boat yang kami sewa dari Desa Tekalok harus bolak-bolak dua kali karena tak muat bila diangkut sekali jalan. Pulau ini dikelilingi hutan bakau (mangrove) dan tak berpenghuni. Keistimewaan Gili Lawang adalah alam bawah lautnya yang spektakuler. Terumbu karangnya masih sangat rapat dan bermacam-macam jenisnya. Karang keras (hard coral) maupun karang lunak (soft coral) semuanya ada dan dalam kondisi sangat baik. Ikannya juga sangat banyak dan beraneka ragam. Cuma, kita harus berenang agak jauh ke tengah. 

Gili Meno dilihat dari Gili Trawangan

7. Gili Meno (2 September 2005)
Meski berada di antara Gili Air dan Gili Trawangan, saya baru bisa menyambangi pulau ini pada tanggal 2 September 2005, menjelang kepindahan saya ke Jakarta. Saya mengunjungi Gili Meno bersama teman-teman satu seksi atas ajakan Bu Komang. Saya sangat berterima kasih kepada Bu Komang atas kebaikan hatinya mengajak kami jalan-jalan ke Gili Meno. Asyiknya lagi, kami menginap semalam di pulau ini, yaitu di Hotel Gazebo Gili Meno, salah satu hotel terbaik di Gili Meno saat itu. Alhasil, kami puas snorkeling, jalan-jalan keliling pulau hingga melihat sunset dan sunrise. Gili Meno merupakan pulau paling sepi di antara Trio Gili Trameno (Gili Trawangan, Meno Air), sangat cocok untuk bulan madu. Di pulau ini terdapat danau kecil (laguna) berair asin di bagian barat pulau dan Taman Burung Gili Meno (Gili Meno Bird Park) yang dimiliki oleh orang pribadi.

 
Ujung Betok

8. Ujung Betok (5 Mei 2012)
Saya mengetahui pulau ini dari sebuah foto di majalah penerbangan (inflight magazine) sebuah maskapai penerbangan nasional. Ujung Betok terletak di Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Saya tertarik mengunjungi Ujung Betok karena pulau super imut ini sudah dihubungkan dengan jembatan dengan daratan Pulau Lombok. Uniknya lagi, meski ukurannya imut-imut (mungkin hanya seukuran lapangan bola voli), Ujung Betok ada penghuninya dan sangat padat.

 Daratan pasir yang menghubungkan Gili Sunut dan daratan Pulau Lombok. 



9.      Gili Sunut (9 Juni 2012)
Gara-gara membaca blog teman, saya tertarik mengunjungi Gili Sunut yang terletak di Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, tak jauh dari Pantai Tangsi (Pink Beach) yang belakangan mulai ngetop. Keunikan Gili Sunut adalah daratannya yang nyambung dengan Pulau Lombok ketika laut sedang surut. Saat pasang pun, air laut di selat yang memisahkannya dengan Pulau Lombok hanya setinggi lutut orang dewasa. Jadi kita bisa berjalan kaki menuju pulau kecil berpenghuni ini. Kabar terakhir, Gili Sunut akan dibangun menjadi sebuah pulau wisata (resort island) dan semua penghuninya akan dipindahkan ke Desa Teranjah-Anjah, tak jauh dari pulau tersebut. 

 
 Gili Sudak
 
10.  Gili Sudak (10 Juni 2012)
Gili Sudak merupakan anggota “Trio Gili di Lombok Barat Daya,” bertetangga dengan Gili Nanggu, Gili Tangkong di sebelah barat dan Gili Kedis di sebelah timur. Kalau turis kebanyakan mengunjungi Gili Sudak dari Desa Tawun, Kecamatan Sekotong  dengan menyewa perahu yang sangat mahal, saya mengunjungi pulau ini dari Dusun Medang, Desa Sekotong Barat dan hanya perlu mengeluarkan uang Rp 10.000,00 untuk biaya perahu. Pulau berpasir putih dengan panorama bawah laut yang indah ini sangat sepi dan masih alami karena hanya dihuni beberapa orang. Di pulau ini terdapat sebuah restoran yang sudah tutup saat saya berkunjung ke sana.

 
 Gili Kedis

11.  Gili Kedis (10 Juni 2012)
Saya mengetahui pulau ini dari seorang teman Facebook yang asli Lombok (Duta). Melihat foto-foto bawah laut Gili Kedis yang dipamerkan Duta di akun Facebooknya, saya jadi tertarik mengunjunginya. Alhasil, saya menodong Duta untuk mengantarkan saya mengunjungi  Gili Kedis. Syukurlah, Duta yang baik hati bersedia  menemani saya dan teman jalan-jalan ke pulau yang super mini yang terletak di daerah Sekotong, Lombok Barat ini. Luas Gili Kedis mungkin hanya dua kali lapangan bola voli. Namun, di balik ukurannya yang mungil tersimpan keindahan bawah laut yang memukau. Cukup ber-snorkeling beberapa meter saja dari bibir pantai, kita sudah bisa melihat beragam terumbu karang dan ikan-ikan cantik aneka warna.

 
Gili Gede

12. Gili Gede (6 Oktober 2012)
Saya menginjakkan kaki di Gili Gede hanya sebentar, karena hanya “transit” dalam perjalanan ke Gili Rengit.  Lagi-lagi, kunjungan ke Gili Gede dan Gili Rengit juga atas ajakan Duta. Gili Gede terletak di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Sesuai namanya, Gili Gede merupakan gili paling besar di sekitar Lombok. Gili Gede termasuk salah satu gili yang berpenduduk di Lombok. Di Gili Gede terdapat lima kampung/dusun, yaitu : Gedangsiang, Pegametan, Orong Bukal, Labuan Cenik, dan Tanjungan. Kelima kampung tersebut letaknya tersebar di berbagai penjuru pulau. Pantai di sekeliling Gili Gede berpasir putih dengan air laut sangat bening, membuat siapa pun tergoda untuk berenang.

 
Dermaga di Gili Rengit

13. Gili Rengit (6 Oktober 2012)
Pulau ini terletak di sebelah utara Gili Gede. Luasnya sekitar 22 hektar dan tidak berpenghuni. Daya tarik Gili Rengit adalah keindahan alam bawah lautnya yang masih terjaga. Terumbu karang terhampar luas tak jauh dari bibir pantai, ikan-ikan cantik beragam jenisnya. Yang membuat saya takjub adalah banyaknya karang ungu di sekitar Gili Rengit. Dari sekian banyak tempat snorkeling yang pernah saya coba, hanya di Gili Rengit saya bisa melihat begitu banyak karang ungu.

 Gili Kijuk

14.   Gili Kijuk  (7 Oktober 2012)
Mungkin inilah gili paling imut di sekitar Lombok. Letaknya di pinggir Jalan Raya Sekotong di Desa Tawun, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Pulau ini berada tak jauh dari Gili Kedis dan Gili Sudaq. Gili Kijuk akan menyatu dengan daratan Pulau Lombok pada saat surut. Jadi kita bisa berjalan kaki untuk mencapainya.  

 Pantai di Gili Maringkik, yang bentuknya memanjang dari tepi pulau hingga ke tengah laut

15.  Gili Maringkik (30 Desember 2012)
Saya mengetahui Gili Maringkik dari Google Map. Letaknya di Kecamatan Tanjung Luar, Kabupaten Lombok Timur, sekitar 20 menit naik perahu dari Tanjung Luar. Sebenarnya Gili Maringkik bukan pulau tujuan wisata tetapi pulau kecil yang padat penduduk. Yang membuat saya tertarik mengunjungi Gili Maringkik adalah adanya pantai yang unik di pulau ini. Berbeda dengan pantai pada umumnya yang terletak di sepanjang tepian pulau, Gili Maringkik memiliki pantai yang bentuknya memanjang dan melengkung dari tepi pulau hingga ke tengah laut seperti bulan sabit. Lengkungan pantai ini mengarah ke Gili Bembeq, pulau tetangganya. Bahkan, pada saat laut benar-benar surut, Gili Maringkik menyatu dengan Gili Bembeq. Sayangnya, kita hanya bisa melihat pantai unik ini saat laut sedang surut. Saat pasang, lengkungan pantai ini akan menghilang tinggal beberapa meter saja dari bibir pantai Gili Maringkik.

 
 Pulau Kambing Kecil (kiri) dan Gili Bembeq (kanan)

16.  Gili Bembeq (30 Desember 2012)
Pulau unik ini letaknya di dekat Gili Maringkik, bahkan menyatu pada saat laut surut. Gili Bembeq sering disebut juga sebagai Pulau Kambing karena dulunya pulau ini tempat warga pulau-pulau sekitar menggembalakan kambing di pulau ini. Gili Bembeq dikelilingi tiga pulau yang akan menyatu saat surut, yaitu Gili Maringkik di sebelah timur, Gili Kuri di sebelah barat, dan Pulau Kambing Kecil di sebelah selatan. Ini terjadi karena Gili Bembeq memilki pantai-pantai unik yang bentuknya memanjang dari tepi pulau hingga ke pulau-pulau lainnya. 

 
 Gili Kuri

17.  Gili Kuri (30 Desember 2012)
Pulau ini terletak di sebelah barat Gili Bembeq. Gili Kuri akan menyatu dengan Gili Bembeq pada saat laut surut. Pulau mungil ini tak berpenghuni dan hanya dimanfaatkan warga pulau-pulau sekitar untuk memancing.

 
 Gili Ree

18.  Gili Ree (30 Desember 2012)
Gili Ree merupakan pulau kecil yang padat penduduk di Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Pulau ini bertetangga dengan Gili Beleq di sebelah barat dan Gili Kuri di sebelah timur. Daratan Gili Ree terdiri dari tanah kapur, batu karang, pantai berpasir kasar dan tebing berbatu dengan tutupan vegetasi hanya sekitar 10%. Di Gili Ree tidak terdapat sumber air tawar, sehingga kebutuhan air tawar harus didatangkan dari daratan Pulau Lombok melalui pipa di dasar laut. (edyra)***

No comments:

Post a Comment