Monday, 21 January 2013

GOA GONG, MELODI INDAH DARI PACITAN

Mengagumi keindahan stalaktit di Goa Gong


Kota Pacitan di Jawa Timur mendapat julukan “Kota 1001 Goa” karena banyaknya goa yang ada di wilayah tersebut. Salah satu goa yang menarik perhatian saya adalah Goa Gong yang disebut-sebut sebagai goa terindah di Asia Tenggara. Goa ini memiliki stalaktit dan stalakmit yang luar biasa indah, di mana salah satu stalaktitnya akan mengeluarkan suara seperti bunyi gong bila dipukul sehingga dinamakan Goa Gong.

Goa Gong berada di perbukitan kapur yang terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung, sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Pacitan atau sekitar 45 menit berkendara. Goa ini ditemukan oleh Mbah Noyosemito dan Mbah Joyorejo pada 1924 tetapi baru dibuka untuk umum pada tahun 1995. Jalan menuju Goa Gong cukup bagus dan mulus. Namun, jalan akan semakin sempit dan berkelok-kelok mendekati lokasi goa sehingga memerlukan keahlian dan kewaspadaan tinggi bagi pengendara kendaraan bermotor.

Saya dan teman memulai perjalanan ke Goa Gong dari Kota Solo, Jawa Tengah dengan rute Solo - Sukoharjo - Wonogiri - Baturetno - Donorojo - Goa Gong. Kami mengendarai sepeda motor untuk mencapai Goa Gong, agar hemat waktu dan biaya. Selain itu, kami juga berencana menjelajah sejumlah tempat menarik lainnya di Pacitan setelah mengunjungi Goa Gong.

 
 Jalan paving menuju Goa Gong

Perjalanan dari Solo ke Goa Gong memakan waktu sekitar tiga jam. Itu pun sempat berhenti dua kali untuk berteduh karena di tengah jalan kami dihadang hujan deras dan kami tidak membawa jas hujan. Kami segera membeli tiket masuk seharga Rp 5.000,00 per orang, begitu sampai di tempata parkir. Selanjutnya, kami harus berjalan kaki sekitar 150 meter melewati deretan warung penjual makanan dan souvenir untuk mencapai goa.  

 
 Pintu masuk Goa Gong

Medan yang berat dan melelahkan seolah sirna begitu kami memasuki Goa Gong. Kami disambut panorama menakjubkan stalaktit dan stalakmit yang menghiasi hampir seluruh lantai, dinding, dan langit-langit goa. Saya benar-benar terpana melihat stalaktit dan stalakmit sebanyak ini, sambung-menyambung dari satu sudut ke sudut lain menghiasi seluruh interior goa. Apalagi bentuk dan warna sangat beragam. Ada yang coklat, krem, dan jingga. Bentuknya juga sangat unik. Ada yang berbentuk bunga, ubur-ubur, usus hingga otak manusia. Disinari lampu warna-warni, stalaktit dan stalakmit tersebut tampak semakin menawan. Kami tak henti-hentinya berdecak kagum melihat kedahsyatan Goa Gong. Tak salah kalau Goa Gong dinobatkan sebagai goa terindah di Asia Tenggara.

 Stalaktit yang menakjubkan di dalam Goa Gong

Goa Gong yang memiliki tujuh ruang dan lima sendang itu sudah dirancang untuk dapat dimasuki siapa saja tanpa membawa peralatan khusus. Ruang pertama disebut Ruang Sendang Bidadari, karena di ruangan ini terdapat sendang kecil dengan air yang dingin dan bersih. Di sebelahnya adalah Ruang Bidadari, di mana menurut cerita yang beredar di kalangan penduduk setempat di ruangan ini kadang melintas bayangan seorang wanita yang cantik. Ruang tiga dan empat adalah ruang kristal dan marmer. Di ruangan ini tersimpan batu kristal dan marmer di sebelah atas dan di samping goa dengan kualitas yang sangat bagus. Ruang lima adalah ruangan yang paling luas. Di tempat ini pernah dijadikan konser musik empat negara, yaitu, Indonesia, Swiss, Inggris, dan Perancis dalam kerangka mempromosikan keberadaan Goa Gong ke mancanegara. Ruang enam adalah ruang pertapaan dan terakhir ruang tujuh adalah ruang batu gong, di mana batu-batu tersebut akan mengeluarkan suara seperti gong bila dipukul.

 
 Berbagai bentuk stalaktit dan stalakmit yang unik di dalam Goa Gong

Lima sendang yang ada di dalam Goa Gong adalah Sendang Jampi Rogo, Sendang Panguripan, Sendang Relung Jiwo, Sendang Kamulyan, dan Sendang Relung Nisto. Kelima sendang tersebut dipercaya penduduk setempat memiliki kekuatan magis, dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Untuk menjelajah goa seluas 256 meter persegi ini, Anda tak perlu khawatir akan tersesat karena di dalam goa sudah dibuat jalur penjelajahan yang dibuat memutar sehingga Anda dapat mengakhiri perjalanannya di titik keberangkatan. Asyiknya lagi, jalur tersebut juga sudah dilengkapi pagar besi dan lampu di beberapa tempat. Namun, Anda perlu hati-hati karena jalur tersebut naik turun mengikuti kontur tanah di dalam goa dan di beberapa tempat sangat sempit dengan stalaktit yang menggantung tepat di atasnya. Udara di dalam goa juga tidak pengap karena sudah dilengkapi beberapa kipas angin yang cukup besar. (edyra)***

4 comments:

  1. Destinasi pacitan emang top!

    ReplyDelete
  2. Pacitan punya banyak tempat menarik tapi belum banyak diekspose media. Thanks udah mampir ke blogku.

    ReplyDelete
  3. jadi pingin ke goa gong kalau dari bandung ke pacitan berapa jam?

    ReplyDelete