Mengagumi keindahan stalaktit di Goa Gong
Goa Gong berada di perbukitan
kapur yang terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung, sekitar 30 kilometer dari pusat
Kota Pacitan atau sekitar 45 menit berkendara. Goa ini ditemukan oleh Mbah
Noyosemito dan Mbah Joyorejo pada 1924 tetapi baru dibuka untuk umum pada tahun
1995. Jalan menuju Goa Gong cukup bagus dan mulus. Namun, jalan akan semakin sempit
dan berkelok-kelok mendekati lokasi goa sehingga memerlukan keahlian dan
kewaspadaan tinggi bagi pengendara kendaraan bermotor.
Saya dan teman memulai perjalanan
ke Goa Gong dari Kota Solo, Jawa Tengah dengan rute Solo - Sukoharjo - Wonogiri
- Baturetno - Donorojo - Goa Gong. Kami mengendarai sepeda motor untuk mencapai
Goa Gong, agar hemat waktu dan biaya. Selain itu, kami juga berencana menjelajah
sejumlah tempat menarik lainnya di Pacitan setelah mengunjungi Goa Gong.
Jalan paving menuju Goa Gong
Perjalanan dari Solo ke Goa Gong
memakan waktu sekitar tiga jam. Itu pun sempat berhenti dua kali untuk berteduh
karena di tengah jalan kami dihadang hujan deras dan kami tidak membawa jas
hujan. Kami segera membeli tiket masuk seharga Rp 5.000,00 per orang, begitu
sampai di tempata parkir. Selanjutnya, kami harus berjalan kaki sekitar 150
meter melewati deretan warung penjual makanan dan souvenir untuk mencapai goa.
Pintu masuk Goa Gong
Medan yang berat dan melelahkan seolah
sirna begitu kami memasuki Goa Gong. Kami disambut panorama menakjubkan stalaktit
dan stalakmit yang menghiasi hampir seluruh lantai, dinding, dan langit-langit
goa. Saya benar-benar terpana melihat stalaktit dan stalakmit sebanyak ini, sambung-menyambung
dari satu sudut ke sudut lain menghiasi seluruh interior goa. Apalagi bentuk
dan warna sangat beragam. Ada yang coklat, krem, dan jingga. Bentuknya juga sangat
unik. Ada yang berbentuk bunga, ubur-ubur, usus hingga otak manusia. Disinari lampu
warna-warni, stalaktit dan stalakmit tersebut tampak semakin menawan. Kami tak
henti-hentinya berdecak kagum melihat kedahsyatan Goa Gong. Tak salah kalau Goa
Gong dinobatkan sebagai goa terindah di Asia Tenggara.
Stalaktit yang menakjubkan di dalam Goa Gong
Goa Gong yang memiliki tujuh
ruang dan lima sendang itu sudah dirancang untuk dapat dimasuki siapa saja
tanpa membawa peralatan khusus. Ruang pertama disebut Ruang Sendang Bidadari, karena
di ruangan ini terdapat sendang kecil dengan air yang dingin dan bersih. Di
sebelahnya adalah Ruang Bidadari, di mana menurut cerita yang beredar di kalangan penduduk setempat di ruangan
ini kadang melintas bayangan seorang wanita yang cantik. Ruang tiga dan empat
adalah ruang kristal dan marmer. Di ruangan ini tersimpan batu kristal dan
marmer di sebelah atas dan di samping goa dengan kualitas yang sangat bagus. Ruang
lima adalah ruangan yang paling
luas. Di tempat ini pernah dijadikan konser musik empat negara, yaitu,
Indonesia, Swiss, Inggris, dan Perancis dalam kerangka mempromosikan keberadaan
Goa Gong ke mancanegara. Ruang enam adalah ruang pertapaan dan terakhir ruang
tujuh adalah ruang batu gong, di mana batu-batu tersebut akan mengeluarkan
suara seperti gong bila dipukul.
Berbagai bentuk stalaktit dan stalakmit yang unik di dalam Goa Gong
Lima sendang yang ada di dalam
Goa Gong adalah Sendang Jampi Rogo, Sendang Panguripan, Sendang Relung Jiwo,
Sendang Kamulyan, dan Sendang Relung Nisto. Kelima sendang tersebut dipercaya
penduduk setempat memiliki kekuatan magis, dapat menyembuhkan berbagai macam
penyakit.
Untuk menjelajah goa seluas 256
meter persegi ini, Anda tak perlu khawatir akan tersesat karena di dalam goa
sudah dibuat jalur penjelajahan yang dibuat memutar sehingga Anda dapat
mengakhiri perjalanannya di titik keberangkatan. Asyiknya lagi, jalur tersebut
juga sudah dilengkapi pagar besi dan lampu di beberapa tempat. Namun, Anda perlu
hati-hati karena jalur tersebut naik turun mengikuti kontur tanah di dalam goa
dan di beberapa tempat sangat sempit dengan stalaktit yang menggantung tepat di
atasnya. Udara di dalam goa juga tidak pengap karena sudah dilengkapi beberapa
kipas angin yang cukup besar. (edyra)***
Destinasi pacitan emang top!
ReplyDeletePacitan punya banyak tempat menarik tapi belum banyak diekspose media. Thanks udah mampir ke blogku.
ReplyDeletemantap, berapa biaya masuknya kak?
ReplyDeletejadi pingin ke goa gong kalau dari bandung ke pacitan berapa jam?
ReplyDelete