Melihat jarak di papan penunjuk arah yang hanya 900 meter, saya pun tertarik untuk berkunjung ke Air Panas Angseri. Saya langsung membelokkan sepeda motor ke kiri, menyusuri jalan aspal yang berlubang di sana-sini, menuju air panas tersebut. Cukup membingungkan juga untuk mencapai lokasi Air Panas Angseri karena kami melewati harus melewati jalan berkelok-kelok naik turun dan menjumpai dua pertigaan yang tidak ada petunjuk arahnya. Kami bertanya kepada penduduk setempat untuk menanyakan jalan menuju Air Panas Angseri. Di pertigaan pertama, belok kanan mengikuti jalan yang menurun. Kemudian di pertigaan kedua, belok kiri menyusuri jalan yang menurun dengan curam, di bawah naungan pohon bambu yang rimbun dan sampailah di Air Panas Angseri.
Tulisan “Selamat Datang di Wisata Alam Air Panas Angseri” menyambut kedatangan kami sore itu. Saya langsung memarkir sepeda motor di tempat parkir yang saat itu tidak begitu ramai. Hanya ada sebuah mobil dan beberapa sepeda motor yang sudah diparkir. Setelah membeli dua tiket masuk, masing-masing Rp 4.000,00 per orang, kami berjalan melalui jalan setapak untuk mencapai air panas. Jalan setapak ini cukup bagus dan nyaman untuk dilalui. Kondisi alam masih asri dan alami. Sebelum mencapai pintu gerbang, kami harus menuruni beberapa anak tangga, sambil disuguhi pemandangan sawah yang hijau dan menyejukkan mata.
Setelah mencapai gerbang, kami sudah bisa melihat pancuran air panas paling luar. Di Wisata Alam Air Panas Angseri terdapat sebuah kolam renang dewasa dan sebuah kolam renang anak lengkap dengan fasilitas bermain. Semuanya berair hangat. Selain itu juga telah dibangun 6 bilik tertutup untuk berendam dengan kapasitas maksimal 5 orang per bilik, toilet, sebuah kantin, dan sebuah restoran yang dilengkapi dengan satu bilik dengan suhu 46 derajat celcius. Di samping kolam renang dewasa, terdapat sebuah air terjun kecil yang cukup indah. Air terjun ini berair hangat dan berwarna jingga karena mengandung belerang. Baru kali ini saya melihat air terjun berair hangat.
Air Panas Angseri ini sumbernya bukan di sekitar kolam renang dan bilik berendam tetapi di tempat parkir lama (kami sempat melihat bangunan parkir lama yang tidak terawat) yang letaknya agak jauh. Air panas dialirkan melalui pipa dari sumbernya menuju kolam renang dan bilik berendam. Air panas alam ini menurut kepercayaan masyarakat setempat dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit, karena mengandung belerang. Hal ini bisa dilihat di air terjun yang berwarna jingga (orange), yang menunjukkan adanya kandungan belerang di air tersebut.
Air Panas Angseri ini sumbernya bukan di sekitar kolam renang dan bilik berendam tetapi di tempat parkir lama (kami sempat melihat bangunan parkir lama yang tidak terawat) yang letaknya agak jauh. Air panas dialirkan melalui pipa dari sumbernya menuju kolam renang dan bilik berendam. Air panas alam ini menurut kepercayaan masyarakat setempat dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit, karena mengandung belerang. Hal ini bisa dilihat di air terjun yang berwarna jingga (orange), yang menunjukkan adanya kandungan belerang di air tersebut.
Air Panas Angseri dibuka untuk umum pada bulan Oktober 2007 atas prakarsa enam orang warga Desa Angseri yang selanjutnya menjadi pengurus sekaligus pengelola Wisata Alam Air Panas Angseri. Selanjutnya terbentuk kelompok dengan anggota 80 orang warga Desa Angseri dengan mengusung nama Kelompok Pengelola Wisata Alam Angseri dengan bentuk badan hukum CV. Sampai saat ini, turis yang berkunjung ke Air Panas Angseri cukup banyak, terutama di akhir pekan dan di hari libur nasional. Harga tiket masuk cukup murah, hanya Rp. 4000,00, per orang, belum termasuk harga sewa bilik berendam dengan kapasitas lima orang, Rp. 10.000,00 per bilik.
Pengelola Wisata Alam Air Panas Angseri juga telah melakukan beberapa langkah promosi melalui berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik. Bahkan beberapa stasiun televisi juga sudah pernah meliput Wisata Alam Air Panas Angseri ini, antara lain : Bali TV, Dewata TV, TVRI Bali, dan Trans TV. Pengelola juga telah memasang spanduk di beberapa tempat strategis agar menarik perhatian turis. Namun, akses jalan masuk menuju Air Panas Angseri kurang bagus, jalan aspal sudah mulai rusak dan berlubang di sana-sini. Selain itu penunjuk arah ke lokasi air panas juga masih sangat kurang sehingga cukup membingungkan para turis yang akan berkunjung ke sana. Saya berharap, semoga ada perhatian dari pemerintah daerah setempat (Pemda Tabanan) kepada Wisata Alam Air Panas Angseri, sehingga objek wisata tersebut menjadi lebih indah dan semakin banyak dikunjungi para turis. (edyra)***
kalo dari jalan raya Baturiti..
ReplyDeleteada penunjuk jalan nya gak..?
Maksudnya Jalan Raya Denpasar - Bedugul - Singaraja ya? Ada, sebelum Pasar Baturiti, di sebelah kiri jalan.
ReplyDelete