Pulau Penang (Orang Malaysia menyebutnya Pulau Pinang), merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di Selat Malaka, terpisah dari daratan/semenanjung Malaysia. Dari Kuala Lumpur, jarak tempuhnya sekitar empat jam berkendara. Pulau seluas 293 km² ini termasuk dalam wilayah Negara Bagian Pulau Penang. Untuk mencapai Pulau Penang dari daratan Malaysia (Butterworth), ada dua pilihan. Anda bisa naik ferry ataupun berkendara melintasi Jembatan Pulau Penang (Penang Bridge) karena sejak tanggal 14 September 1985 pemerintah Malaysia sudah membangun jembatan yang menghubungkan Pulau Penang dengan daratan Malaysia. Jembatan sepanjang 13,5 km tersebut merupakan jembatan terpanjang di Asia Tenggara. Sebelum tahun 1985, transportasi antara Pulau Penang (Georgetown) dan daratan Malaysia (Butterworth) hanya dilayani oleh ferry.
Kaya Bangunan Bersejarah
Petualangan di Pulau Penang bisa Anda mulai dari Georgetown, kota terbesar di Pulau Penang yang juga ibu kota Negara Bagian Pulau Penang. Nama kota ini diambil dari nama King George III, Raja Inggris yang berkuasa pada masa itu. Menyusuri jalan utama Georgetown, seperti menyusuri kepingan masa lalu. Jejak-jejak sejarah kota yang didirikan pada tahun 1786 oleh Kapten Francis Light (pedagang dari British East India Company) itu, masih terlihat jelas. Dengan mudah, kita bisa menyaksikan gedung-gedung tua dengan arsitektur yang memukau bersanding harmonis dengan jajaran gedung-gedung tinggi nan modern. Yang mengagumkan, sebagian besar bangunan tua tersebut dalam kondisi yang terawat dan masih mempertahankan bentuk bangunan aslinya.
Bangunan-bangunan bersejarah di Georgetown merupakan penggabungan antara unsur lokal (Melayu), Cina, India, dan Eropa yang menghasilkan arsitektur khas. Karena lama dijajah Inggris, jejak peninggalan kolonial Inggris masih terasa kental di Georgetown. Bangunan atau gedung dengan arsitektur khas Eropa banyak bertebaran di Georgetown.
Berbeda dengan Singapura, di mana banyak bangunan bersejarah yang harus mengalah pada modernisasi dengan hadirnya gedung pencakar langit dan bangunan apartemen, nasib bangunan kuno di Georgetown masih lebih baik. Pemerintah Malaysia masih mempertahankan berbagai bangunan bersejarah tersebut dan memberikan perhatian yang serius terhadapnya. Tak heran kalau akhirnya Georgetown masuk ke dalam Situs Wariasan Dunia (World Heritage Sites) UNESCO.
Beberapa bangunan tua yang menarik untuk di kunjungi antara lain : Benteng Cornwallis (Fort Cornwallis), Clock Tower, City Hall, dan Town Hall. Benteng Cornwallis terletak di sudut Kota Georgetown, dekat Pelabuhan Utama Penang. Benteng peninggalan Inggris ini dibangun oleh Kapten Francis Light pada tahun 1786. Semula benteng ini didirikan sebagai markas pertahanan Inggris untuk menghadapi serangan tentara Perancis dan kawanan bajak laut yang mengganggu kekuasaan Inggris di Pulau Penang. Hingga sekarang, benteng yang terbuat dari batu bata ini masih bisa dinikmati oleh pengunjung. Di dalam benteng yang sekarang dimanfaatkan sebagai museum ini tersimpan sejumlah peralatan perang yang banyak dipakai tentara Inggris pada abad ke 18 -19. Selain bubuk mesiu, peninggalan yang tersisa di benteng ini adalah beberapa meriam perang.
Tidak jauh dari Benteng Cornwallis terdapat Town Hall dan City Hall yang letaknya berdekatan. Keduanya terletak di Jalan Padang Kota Lama (Esplanade Road) di depan lapangan (alun-alun) Georgetown. Bangunan-bangunan tua dengan arsitektur menawan itu masih berdiri gagah, dengan wajah tak jauh berbeda dari zaman penjajahan dulu. Town Hall mulai dibangun pada tahun 1879 dan selesai tahun 1883. Bangunan dengan arsitektur bergaya Victoria ini terdiri dari : assembly hall, grand ballroom, dan perpustakaan (library). Sedangkan City Hall dibangun pada tahun 1903 sebagai Kantor Wali Kota Penang (Dewan Bandarraya Penang). Bangunan berlantai dua dengan arsitektur gaya neo klasik ini termasuk salah satu Monumen Nasional Malaysia sejak tahun 1992.
Perpaduan Berbagai Budaya
Karena letaknya yang strategis di Selat Malaka, Pulau Penang didatangi berbagai bangsa dengan agama yang berbeda-beda. Sebagai buktinya, saat ini di Penang terdapat berbagai etnis dengan etnis utama yang mendominasi adalah Melayu, Cina, dan India. Berbagai etnis tersebut hidup rukun berdampingan. Mereka mendirikan berbagai rumah ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing. Masjid, gereja, vihara, kuil atau klenteng tua dengan arsitektur yang indah, dengan mudah kita jumpai di Georgetown. Beberapa tempat ibadah tersebut, letaknya ada yang berdekatan atau berhadap-hadapan, yang menunjukkan bahwa toleransi antar umat beragama di Penang sangat baik.
Karena penduduk asli Pulau Penang adalah Etnis Melayu yang beragama Islam, bangunan masjid dengan mudah kita jumpai di Penang. Di antara berbagai masjid yang ada di Georgetown, yang paling terkenal adalah Masjid Kapitan Keling. Masjid ini terletak di Jalan Masjid Kapitan Keling (Pitt Streeet), Georgetown. Nama masjid ini diambil dari nama seorang pedagang Islam dari India yang bernama “Kapitan Keling” Penghulu Caudeer Mohudeen, yang membangun masjid ini pada awal abad ke-19. Masjid ini dicat warna putih dan memiliki kubah warna hitam. Masjid ini juga memiliki sebuah menara berbentuk kubah berwarna hitam yang mencerminkan pengaruh Islam dari Gaya Moor.
Penjajah Inggris yang beragama kristiani juga tak lupa membangun gereja di Georgetown. Gereja peninggalan Inggris yang masih berdiri megah hingga saat ini adalah Gereja Anglican St. George. Gereja Anglican tertua di Asia Tenggara ini terletak di Jalan Farquhar (Lebuh Farquhar) No. 1, Georgetown. Gereja ini dibangun pada tahun 1816, pada saat Kolonel John Alexander Bannerman (Gubernur Penang) berkuasa. Arsitek gereja ini adalah Kapten Robert N. Smith, seorang insinyur dari Madras, India.
Selain masjid dan gereja, di Georgetown juga terdapat berbagai kuil tua yang indah, baik Kuil Hindu maupun Budha. Kuil-kuil tersebut masih digunakan untuk beribadah sampai saat ini. Satu-satunya Kuil Hindu di Georgetown adalah Kuil Sri Mahamariamman. Kuil yang terletak di kawasan Little India (tepatnya di Queen Street) ini dibangun pada tahun 1883. Corak Kuil Hindu ini sangat mempesona dengan pahatan dewa-dewi di pintu masuk dan di bagian utama muka kuil. Di bagian dalam banyak hiasan Patung Lord Subramaniam yang dilapisi dan dihiasi emas, perak, intan, dan zamrud. Patung ini dimuliakan pada Festival Tahunan Thaipusam. Sayangnya, turis tidak diizinkan masuk ke dalam kuil. Selain yang beribadah, dilarang masuk ke dalam kuil. Jadinya, para turis hanya bisa mengintip bagian dalam kuil dari pintu masuk kuil.
Selain Kuil Hindu, di Georgetown juga terdapat Kuil Budha. Di Jalan Burma (Burma Street) terdapat dua Kuil Budha dari komunitas yang berbeda, yaitu Thailand dan Burma. Yang menarik, kedua kuil tersebut letaknya berhadap-hadapaan. Di Kuil Budha Thailand (Thai Buddhist Temple) yang bernama Wat Chaiyamangalaram terdapat Patung Budha berlapis emas yang berbaring miring (Reclining Buddha) sepanjang 33 meter. Kuil ini didirikan di atas lahan pemberian Ratu Victoria dari Inggris karena melihat banyaknya komunitas Thailand yang ada di Pulau Penang.
Di seberang Wat Chaiyamangalaram terdapat sebuah Kuil Budha Burma (Burmese Buddhist Temple) bernama Kuil Dharmikarama. Bangunan utama Kuil Dharmikarama atapnya berhiaskan ukiran cantik berwarna keemasan khas Burma. Di dalamnya terdapat sebuah Patung Budha berlapis emas yang berdiri tegak. Di belakangnya berjajar rapi patung-patung Budha dengan ukuran lebih kecil.
Karena banyaknya komunitas Cina di Georgetown, di sana pun banyak terdapat Klenteng Cina. Di antaranya adalah Klenteng Kek Lok Si (Kek Lok Si Temple), Klenteng Kuan Ying Teng, dan Klenteng Khoo Kongsi. Klenteng yang paling terkenal adalah Klenteng Kek Lok Si. Klenteng ini merupakan klenteng terluas di Asia Tenggara. Keturunan Cina Hokkian di Penang membangun Klenteng Kek Lok Si sebagai tempat pemujaan mereka. Letaknya berada sedikit di luar kota, yaitu di Penang Hill (Bukit Bendera), di kawasan Air Itam. Waktu terbaik mengunjungi klenteng ini adalah pada saat Tahun Baru Cina. Selama 30 hari, klenteng ini dibuka sampai malam hari dengan ratusan lampu warna-warni yang dinyalakan untuk memeriahkan datangnya Tahun Baru Cina.
Pesona Keindahan Alam
Selain kaya bangunan bersejarah, Pulau Penang juga menawarkan panorama alam yang indah. Di antarnya adalah pantai. Kawasan pantai paling terkenal di Pulau Penang adalah Batu Ferringhi (Foreigner's Rock). Pantai ini terletak di daerah Tanjung Bungah, tidak jauh dari Georgetown (sekitar 30 menit berkendara). Pantai Batu Ferringhi cukup indah, bersih dan terawat. Sesuai dengan namanya Ferringhi (berasal dari Bahasa Portugis) yang berarti batu yang terasing, Anda dapat melihat berbagai batu granit besar di pantai ini. Pantai Batu Ferringhi berpasir putih dan ditumbuhi banyak pohon cemara di tepi pantainya. Pantai kebanggaan Warga Penang ini merupakan pusat olah raga air (water sport) di Pulau Penang. Anda bisa berenang, main kano, banana boat ataupun parasailing di Pantai Batu Ferringhi. Fasilitas untuk turis di Pantai Batu Ferringhi juga sangat lengkap. Di sepanjang pantai banyak terdapat hotel, restoran dan toko cindera mata. Tak heran kalau pantai ini selalu ramai dikunjungi turis dari berbagai negara.
Surga Wisata Kuliner
Kehadiran berbagai etnis dengan berbagai makanan khasnya, membuat Penang dikenal sebagai salah satu surga wisata kuliner di Malaysia. Berbagai makanan khas Melayu, India, atau Cina tersebar di berbagai sudut Kota Georgetown. Mulai dari restoran mewah hingga hawker center yang menyajikan makanan lezat nan menggoda mudah kita jumpai di Georgetown. Pilihan terserah Anda, mau makan di restoran mahal atau yang murah meriah di hawker center.
Hawker center adalah kawasan jajanan (food court) yang menjual berbagai jenis makanan dan minuman, yang berada di tempat terbuka (biasanya di lapangan atau alun-alun). Kalau di Indonesia sering disebut Pujasera (Pusat Jajan Serba Ada). Di hawker center terdapat berbagai pilihan menu makanan dengan harga yang relatif murah, antara lain : Nasi Lemak, Nasi Kandar dan Nasi Briyani. Nasi Lemak adalah sejenis nasi uduk dengan lauk ikan bilis goreng, kacang tanah goreng, dan sambal belacan. Sedangkan Nasi Kandar adalah makanan khas India Selatan berupa nasi putih yang disajikan di atas selembar daun pisang, dengan pilihan lauk seperti gulai telur ikan, sayur kari, dan rendang. Lauk pauknya mirip Masakan Padang, tetapi bumbu rempah-rempahnya terasa lebih tajam. Yang tak kalah lezatnya adalah Nasi Briyani, makanan khas India juga. Nasi Briyani dibuat dari beras basmathi dengan bumbu rempah-rempah, seperti bunga cengkih, kulit kayu manis, dan daun pandan. Nasi Briyani biasanya disantap bersama Chicken Makhani, ditambah papadam (kerupuk khas India). Chicken Makhani terbuat dari daging ayam yang direndam dalam yoghurt ditambah rempah-rempah, lalu dimasak dengan mentega dan tomat. Lidah benar-benar diajak menari lewat sesuap Nasi Briyani ditambah satu gigitan Chicken Makhani. Paduan rasa pedas rempah-rempah dan gurihnya ayam sungguh lezat dan menggoda. Nggak salah kalau Penang dianggap sebagai surga wisata kuliner di Malaysia. (edyra)***
*Dimuat di Majalah VENUE Edisi Mei 2011.
Hawker center adalah kawasan jajanan (food court) yang menjual berbagai jenis makanan dan minuman, yang berada di tempat terbuka (biasanya di lapangan atau alun-alun). Kalau di Indonesia sering disebut Pujasera (Pusat Jajan Serba Ada). Di hawker center terdapat berbagai pilihan menu makanan dengan harga yang relatif murah, antara lain : Nasi Lemak, Nasi Kandar dan Nasi Briyani. Nasi Lemak adalah sejenis nasi uduk dengan lauk ikan bilis goreng, kacang tanah goreng, dan sambal belacan. Sedangkan Nasi Kandar adalah makanan khas India Selatan berupa nasi putih yang disajikan di atas selembar daun pisang, dengan pilihan lauk seperti gulai telur ikan, sayur kari, dan rendang. Lauk pauknya mirip Masakan Padang, tetapi bumbu rempah-rempahnya terasa lebih tajam. Yang tak kalah lezatnya adalah Nasi Briyani, makanan khas India juga. Nasi Briyani dibuat dari beras basmathi dengan bumbu rempah-rempah, seperti bunga cengkih, kulit kayu manis, dan daun pandan. Nasi Briyani biasanya disantap bersama Chicken Makhani, ditambah papadam (kerupuk khas India). Chicken Makhani terbuat dari daging ayam yang direndam dalam yoghurt ditambah rempah-rempah, lalu dimasak dengan mentega dan tomat. Lidah benar-benar diajak menari lewat sesuap Nasi Briyani ditambah satu gigitan Chicken Makhani. Paduan rasa pedas rempah-rempah dan gurihnya ayam sungguh lezat dan menggoda. Nggak salah kalau Penang dianggap sebagai surga wisata kuliner di Malaysia. (edyra)***
*Dimuat di Majalah VENUE Edisi Mei 2011.
No comments:
Post a Comment