Menikmati hangatnya mentari pagi di George Square
Sebenarnya saya tidak ada niat untuk mengunjungi Glasgow, Skotlandia. Namun, karena kehabisan tiket pesawat murah jurusan London - Edinburgh, akhirnya saya menjatuhkan pilihan untuk terbang ke Glasgow, yang jaraknya hanya satu jam perjalanan naik bus dari Edinburgh. Tidak banyak informaasi yang saya ketahui tentang Glasgow. Namun, pilihan saya untuk singgah di kota ini ternyata tidak salah. Kota terbesar di Skotlandia ini sangat menarik dan tidak kalah cantiknya dengan Edinburgh. Bangunan-bangunan tua nan cantik berdinding batu, berwarna coklat/kelabu bertebaran di berbagai penjuru Glasgow. Bangunan yang sebagian besar menggunakan arsitektur Gaya Victoria tersebut masih terpelihara dengan baik sehingga sedap dipandang mata. Selain itu, bangunan-bangunan berarsitektur modern dengan juga banyak ditemui di Glasgow. Singkatnya, Glasgow adalah kota tua yang sangat menarik.
George Square
George Square
Jejak langkah di Glasgow saya mulai dari George Square, alun-alun cantik di pusat kota Glasgow yang dibangun pada tahun 1781. Alun-alun ini dikelilingi sejumlah bangunan klasik berdinding batu berwarna coklat/kelabu dengan arsitektur yang menawan. Di sebelah timur terdapat Glasgow City Chamber, markasnya Glasgow City Council. Gedung dengan arsitektur Gaya Victoria ini selesai dibangun pada tahun 1888. Meski sudah berusia ratusan tahun, sampai saat ini Glasgow City Chamber masih terlihat cantik dan digunakan sebagai tempat berkantor Glasgow City Council. Di sebelah selatan terdapat Tourist Information Centre yang dulunya merupakan Kantor Pos Glasgow. Di sebelah utara, tak jauh dari George Square, terdapat Stasiun Kereta Api Queen Street Station. Di tengah alun-alun, berdiri menjulang tugu setinggi 24 meter, dengan Patung Sir Walter Scott (sastrawan Skotlandia) di puncaknya. Di sekeliling George Square juga terdapat banyak patung tokoh terkemuka Skotlandia yang menunggang kuda, di antarnya : Ratu Victoria, Pangeran Albert, Robert Burns, Thomas Campbell (penyair), James Watt (penemu mesin uap), dan Thomas Graham (ahli kimia). Suasana George Square makin semarak dengan kehadiran serombongan burung merpati yang terbang kesana-kemari dan asyik bermain dengan pengunjung yang datang ke alun-alun tersebut. Saya pun menyempatkan diri bermain-main dengan burung merpati tersebut sambil menikmati hangatnya sinar mentari yang menyinari Glasgow pagi itu.
St. Mungo Museum of Religious Art & Life
Jauh-jauh berlibur ke negeri orang, tak ada salahnya berkunjung ke museum untuk mengetahui sejarah dan peradaban negara tersebut. Salah satu museum di Glasgow yang menarik untuk dikunjungi adalah St. Mungo Museum of Religious Art & Life. Museum yang dibuka untuk umum pada Bulan April 1993 ini berada di Cathedral Square, satu kompleks dengan Glasgow Cathedral. St. Mungo Museum of Religious Art & Life merupakan salah satu dari sedikit museum agama di dunia. Tujuan didirikannya museum ini adalah untuk meningkatkan toleransi antar umat beragama di dunia. Nama St. Mungo dipakai untuk nama museum ini karena dialah Santo Pelindung Kota Glasgow. St. Mungo juga orang yang membawa dan menyebarkan agama Kristiani di Skotlandia pada abad VI.
St. Mungo Museum of Religious Art & Life
St. Mungo Museum of Religious Art & Life menempati sebuah bangunan berlantai empat dengan dinding batu yang sangat unik. Museum yang bisa dikunjungi dengan gratis ini dibagi menjadi empat ruang pameran, yaitu : The Gallery of Religious Art, The Gallery of Religious Life, The Scottish Gallery, dan ruang pameran sementara. Di ruang Gallery of Religious Art, Anda bisa melihat koleksi lukisan, patung, sajadah dan simbol-simbol enam agama utama di dunia, antara lain : Lukisan Yesus Kristus (Christ of St John of The Cross) karya Salvador Dali, Patung Dewa Siwa (Shiva Nataraja), Patung Ganesha, Mumi dari Mesir, Kaligarfi, dan Sajadah dari Turki yang dibuat pada tahun 1600-an. Di ruang Gallery of Religious Life dipamerkan alat-alat ibadah dan simbol-simbol yang berhubungan dengan enam agama utama di dunia, yaitu : Islam, Kristiani, Hindu, Budha, Yahudi (Judaism), dan Sikhisme (Sikhism). Di bagian Agama Islam antara lain dipamerkan sajadah, tasbih, dan kitab suci Al Quran lengkap dengan terjemahan dalam Bahasa Inggris. Sementara di Scottish Gallery dipamerkan tentang agama apa saja yang ada di Skotlandia dan sejarah masuknya agama tersebut.
Glasgow Cathedral
Tak jauh dari St. Mungo Museum of Religious Art & Life berdiri megah Glasgow Cathedral, salah satu landmark-nya Glasgow. Rasanya tidak afdol berkunjung ke Glasgow, tanpa mampir ke katedral ini. Makanya, begitu hujan reda, saya segera keluar dari St. Mungo Museum of Religious Art & Life dan menuju Glasgow Cathedral.
Glasgow Cathedral
Glasgow Cathedral sangat mudah dikenali berkat menaranya yang tinggi menjulang dengan pucak meruncing, ciri khas arsitektur Gothic Skotlandia. Sebagian besar bangunan katedral ini, mulai dari lantai, dinding dan tiang/pilar katedral terbuat dari batu berwarna hitam. Sementara atapnya berwarna hijau cerah. Sejarah Glasgow Cathedral berawal dari sebuah gereja kecil yang dibangun oleh St. Mungo pada tahun 550. Awalnya, gereja tersebut dibangun dari kayu dan tanpa atap. Kemudian, gereja tersebut terus diperluas dan dibangun menjadi katedral seperti yang terlihat sekarang. Karena itulah Glasgow Cathedral sering disebut juga St. Mungo Cathedral. Sampai saat ini, di salah satu sudut Glasgow Cathedral terdapat makam St. Mungo.
Glasgow Necropolis
Dari Glasgow Cathedral saya berjalan ke arah timur dan mendaki sebuah bukit menuju Glasgow Necropolis, kompleks pemakaman dengan Gaya Victoria. Mungkin Anda bertanya-tanya, buat apa liburan jauh-jauh ke Glasgow kalau hanya untuk mengunjungi kuburan? Glasgow Necropolis bukan sembarang kuburan. Di kompleks pemakaman ini terdapat ribuan monumen dengan bentuk yang unik, jauh dari kesan menyeramkan. Karena letaknya di atas bukit yang cukup tinggi, dari Glasgow Necropolis, pengunjung bisa melihat pemandangan Kota Glasgow yang menawan.
Glasgow Necropolis
Awalnya, Glasgow Necropolis merupakan sebuah taman milik Glasgow's Merchants' House yang bernama Fir Park. Disebut Fir Park karena di taman ini banyak terdapat Pohon Fir. Pada tahun 1831 Glasgow's Merchants' House mengubah taman tersebut menjadi tempat pemakaman yang bernama Glasgow Necropolis. Necropolis merupakan kata yang berasal dari Bahasa Yunani yang artinya kota kematian (city of death).
Setidaknya ada 50.000 orang telah dimakamkan di Glasgow Necropolis. Namun, dari jumlah sebanyak itu hanya 3.500 orang yang dibuatkan monumen. Monumen tertinggi di Glasgow Necropolis adalah Monumen John Knox dengan ketinggian 12 kaki (sekitar 3,65 meter). Di puncak monumen yang dibangun pada tahun 1825 ini terdapat Patung John Knox. Monumen ini sangat mudah dikenali karena ukurannya paling tinggi. Monumen lainya yang tak kalah menarik adalah Monumen Duncan MacFarlan, Monumen John Henry Alexander, dan Monumen John Dick. Semua monumen tersebut memiliki bentuk yang unik dan berbeda satu dengan lainnya.
Glasgow Green
Seperti kota-kota lainnya di Eropa, Glasgow pun memiliki banyak taman yang luas dan indah. Taman tertua dan terluas di Glasgow yang harus dikunjungi adalah Glasgow Green. Di kompleks taman seluas 55 hektar ini terdapat People’s Palace Museum, Doulton Fountain, dan Winter Garden. Semua tempat tersebut terbuka untuk umum dan bisa dimasuki dengan gratis.
Glasgow Green
Saya tidak berlama-lama di Glasgow Green karena saat itu cuaca sedang hujan dan udara sangat dingin. Saya memilih berteduh di People’s Palace Museum untuk melihat koleksi museum tersebut sambil menunggu hujan reda. Saya juga mampir ke Winter Garden yang bangunannya menyatu dengan People’s Palace Museum. Walaupun namanya Winter Garden, taman ini cukup hangat karena berada di dalam ruangan tertutup (rumah kaca). Uniknya lagi, sebagian besar tanaman di Winter Garden merupakan tanaman yang berasal dari daerah tropis.
Jembatan-jembatan Cantik
Dibelah oleh Sungai Clyde membuat Glasgow memiliki banyak jembatan indah, baik jembatan yang bisa dilewati kendaraan bermotor (road bridge) maupun jembatan khusus untuk pengendara sepeda dan pejalan kaki (pedestrian bridge/food bridge). Setelah hujan reda dan matahari mulai menampakkan sinarnya kembali, saya berjalan kaki menyusuri trotoar yang lebar dan nyaman di tepi Sungai Clyde. Saya memulai perjalanan menyusuri trotoar di tepi Sungai Clyde dari bagian timur Glasgow menuju ke arah barat, untuk melihat jembatan-jembatan indah yang membentang di atas sungai tersebut.
Dari banyak jembatan yang ada di atas Sungai Clyde, ada tiga jembatan yang harus kita lihat. Syukur-syukur kita bisa menyeberanginya. Ketiga jembatan itu adalah : Tradeston Bridge (Squiggly Bridge), Clyde Arc (Squinty Bridge), dan Bells Bridge. Jembatan yang pertama kali menarik perhatian saya adalah Tradeston Bridge. Warga Glasgow biasa menyebut jembatan ini dengan nama Squiggly Bridge. Bentuk jembatan yang dibuka pada tanggal 14 Mei 2009 ini sangat unik dengan arsitektur yang futuristik. Tidak seperti jembatan biasa yang bentuknya lurus, Tradeston Bridge bentuknya melengkung seperti huruf S dengan bagian tengah agak cembung. Di atas jembatan terdapat dua buah tiang berwarna silver dengan bentuk segitiga. Hanya pejalan kaki dan pengendara sepeda yang diperbolehkan melewati pedestrian bridge ini sehingga kita bisa berjalan dengan nyaman tanpa takut terserempet mobil atau sepeda motor.
Pose dulu di depan Clyde Arc yang unik
Jembatan berikutnya yang tidak kalah uniknya adalah Clyde Arc yang biasa disebut Squinty Bridge oleh penduduk setempat. Keunikan jembatan ini adalah tiang penyangga jembatan yang bentuknya melengkung seperti busur dengan kawat-kawat penyangga di kanan kirinya. Clyde Arc merupakan road bridge sehingga semua kendaraan bermotor bisa melewati jembatan ini. Pada malam hari, jembatan ini terlihat makin cantik berkat lampu-lampu yang menyinarinya.
Bells Bridge dan Scottish Exhibition & Conference Centre (SECC) di seberang sungai
Satu lagi jembatan unik yang sempat saya seberangi, yaitu Bells Bridge. Jembatan ini merupakan pedestrian bridge yang menghubungkan Scottish Exhibition and Conference Centre (SECC) di sebelah utara Sungai Clyde dan Gedung BBC Skotlandia di sebalah selatan Sungai Clyde. Dari jembatan ini, kita bisa melihat Gedung SECC yang sangat unik, yang mirip dengan Sydney Opera House. SECC merupakan gedung pameran dan konferensi paling megah di Skotlandia. Gedung yang didesain oleh Sir Norman Foster ini sering disebut “Armadillo.” Berbagai event internasional seperti konser, pameran, dan konferensi pernah digelar di sini. Gedung utama SECC selesai dibangun pada tahun 1985. Gedung ini menempati area seluas 260.000 meter persegi. SECC dibagi menjadi lima ruang pameran utama (exhibition halls), dengan luas area mencapai 22.355 meter persegi.
Glasgow Tower & Glasgow Science Centre
Setelah menyeberangi Bells Bridge sampailah saya di depan Gedung BBC Skotlandia. Saya terus berjalan ke barat hingga tiba di Glasgow Science Centre. Ada tiga bangunan utama di Glasgow Science Centre, yaitu Science Mall, Imax Cinema, dan Glasgow Tower. Kompleks bangunan megah nan modern ini dibuka untuk umum pada tahun 2009. Sayangnya, Glasgow Science Centre sudah tutup ketika saya tiba di sana. Meski saat itu matahari masih bersinar cerah, jarum jam di tangan saya sudah menunjukan pukul 18.30. Maklum, saat itu Glasgow sedang memasuki musim semi, di mana matahari baru terbenam sekitar pukul 19.30. Saya pun hanya bisa memandangi kemegahan Glasgow Science Centre dari luar. Untuk mengobati rasa kecewa karena tak bisa masuk ke Glasgow Science Centre, saya mengelilingi bangunan tersebut dan memotretnya dari berbagai sudut. Puas memotret Glasgow Science Centre, saya mencari tempat duduk di dekat Glasgow Tower. Saya mengakhiri kunjungan di Glasgow dengan menikmati pemandangan Sungai Clyde yang indah dan ditemani semilir angin sore.
Getting There
Banyak jalan menuju Glasgow dari London. Anda bisa naik bus, kereta api atau pesawat. Perjalanan paling cepat tentunya dengan naik pesawat. Sekarang ini, banyak pesawat murah (budget airline) yang melayani rute London - Glasgow dan sebaliknya. Di antaranya adalah Easy Jet (www.easyjet.com), Flybe (www.flybe.com), dan Ryan Air (www.ryanair.com). Kalau Anda pesan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan atau mendapatkan tiket promo, Anda bisa mendapat tiket yang sangat murah, lebih murah daripada tiket bus atau kereta api.
Perjalanan dengan bus akan memakan waktu delapan sampai sebelas jam, dan bus akan berangkat dari Victoria Coach Station, London dan berhenti di Buchanan Bus Station, Glasgow. Banyak bus yang melayani rute London - Glasgow dan sebaliknya. Dua perusahaan bus yang paling terpercaya adalah National Express (www.nationalexpress.com) dan Megabus (www.megabus.com). Tiket bus bisa Anda beli secara on line di situs bus masing-masing. Semakin cepat Anda book, semakin besar kemungkinan Anda akan mendapatkan harga tiket yang murah.
Kalau Anda memilih naik kereta api, perjalanan akan memakan waktu lima sampai sepuluh jam. Kereta akan berangkat dari London Euston Station dan berhenti di Glasgow Central Station. salah satu jaringan kereta api yang melayani rute London - Glasgow dan sebaliknya adalah Virgin Train (www.virgintrains.co.uk). Tiket kereta juga bisa Anda beli secara on line di situs Virgin Train. Sama seperti tiket bus, sebaiknya Anda book tiket jauh-jauh hari sebelum keberangkatan agar bisa mendapatkan tiket yang murah. Anda bisa saja membeli tiket menjelang hari keberangkatan, tapi dengan risiko akan mendapatkan harga tiket yang sangat mahal. Biasanya harga tiket membengkak sampai dua kali lipat. (edyra)***
*Dimuat di Majalah Venue Edisi September 2011.