Monday, 12 January 2015

AKHIRNYA BISA MEMOTRET GUNUNG RINJANI DARI PESAWAT!






Gunung Rinjani merupakan salah satu gunung terindah di Indonesia. Gunung yang berada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan gunung tertinggi ketiga di Indonesia (setelah Gunung Jayawijaya di Papua dan Gunung Kerinci di Jambi) dengan ketinggian mencapai 3.726 meter di atas permukaan laut (dpl). Selain mempunyai ketinggian yang menantang, Rinjani juga memiliki danau kawah yang sangat indah bernama Danau Segara Anak lengkap dengan anak gunung di salah satu sudut danau bernama Gunung Baru Jari. Tak heran kalau Rinjani menjadi impian para pendaki gunung baik dari dalam maupun luar negeri termasuk saya. Sayangnya, sampai detik ini saya belum mempunyai kesempatan untuk mendaki Rinjani karena berbagai macam alasan. Ketika saya masih tinggal di Lombok tahun 2005 silam, sebenarnya saya sudah berniat mendaki Rinjani bersama teman-teman. Saya sudah melakukan persiapan fisik beberapa hari sebelumnya dan bekal untuk pendakian pun sudah saya siapkan. Namun, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Tepat sehari sebelum keberangkatan menuju Rinjani, saya mengalami kecelakaan yang cukup parah. Alhasil, rencana mendaki Rinjani gagal total dan saya hanya bisa melepas kepergian teman-teman yang akan mendaki Rinjani dengan sedih.

Beberapa tahun kemudian saya pindah ke Kupang karena tuntutan pekerjaan. Karena itulah saya sering terbang bolak-balik Surabaya - Kupang, untuk menengok orang tua dan saudara-saudara. Ketika terbang melintasi rute Surabaya - Kupang dan sebaliknya, kerap kali saya melihat keindahan Gunung Rinjani dari balik jendela pesawat. Sayangnya, puncak Rinjani beserta Danau Segara Anaknya selalu tertutup awan atau kabut. Baru pada penerbangan Kupang - Surabaya pada tanggal 24 Desember 2014 kemarin, saya beruntung bisa melihat Puncak Rinjani beserta Danau Segara Anaknya dari jendela pesawat tanpa terhalang awan atau kabut. Tentunya saya bahagia tak terkira. Apalagi saya juga berhasil mengabadikan keindahan Rinjani dengan kamera kesayangan karena saya memang selalu membawa kamera setiap kali bepergian dengan pesawat. Saat itu, saya duduk di kursi nomor 12 A, tepat di sebelah pintu keluar darurat sebelah kiri. Sayangnya, tempat duduk ini ternyata kurang strategis untuk memotret pemandangan nun jauh di bawah sana. Pasalnya pandangan kita terhalang bentangan sayap pesawat. Saya pun celingak-celinguk mencari kursi kosong di samping jendela kiri, baik di bagian depan maupun belakang pesawat. Untunglah di bagian belakang pesawat, masih ada beberapa kursi kosong dekat jendela kiri pesawat karena saat itu kursi pesawat hanya terisi penumpang sekitar 70%. Saya pun segera pindah ke bagian belakang agar tak kehilangan momen memotret Rinjani. Setelah duduk di kursi bagain belakang (saya lupa nomornya), saya pun bisa memeotret Rinjani dengan leluasa. Dan inilah keindahan Rinjani yang berhasil tertangkap kamera saya. (edyra)***

 

 

 


No comments:

Post a Comment