Friday, 9 January 2015

BALADA TRANS NUSA

Pesawat Trans Nusa di Bandara El Tari, Kupang



Trans Nusa merupakan salah satu maskapai paling ngetop di wilayah Nusa Tenggara, terutama di Nusa Tenggara Timur (NTT) karena kantor pusatnya memang di Kupang. Dengan rute yang menjangkau hampir seluruh kota kabupaten dan pulau-pulau di NTT, Trans Nusa menjadi andalan Warga NTT. Sebenarnya banyak maskapai lain yang terbang di wilayah NTT, di antaranya adalah Garuda Indonesia, Lion Air, NAM Air, Sriwijaya Air, Susi Air, dan Wings Air. Namun, maskapai-maskapai tersebut hanya terbang di beberapa kota NTT. Jadi, Trans Nusa benar-benar menjadi tumpuan harapan Warga NTT yang ingin bepergian antar pulau di NTT selain menggunakan kapal atau ferry. Sampai saat ini (Januari 2015), maskapai yang mempunyai slogan (tagline)Beyond Airline in Nusa Tenggara & Bali” ini terbang dari Kupang ke Labuan Bajo, Ruteng, Bajawa, Ende, Maumere, Larantuka, Lewoleba, Alor, Tambolaka, dan Waingapu. Selain itu, Trans Nusa juga terbang ke Bali dan kota-kota di NTB seperti Mataram, Sumbawa Besar, dan Bima.

Karena menjadi andalan di wilayah NTT, Trans Nusa menjadi arogan dan sering berulah. Apalagi sejak pesaing utamanya (Merpati) gulung tikar. Praktis Trans Nusa menjadi “Raja” di wilayah NTT. Menetapkan harga tiket yang mahal, mengganti jadwal penerbangan(baik memajukan atau memundurkan), bahkan membatalkan jadwal penerbangan seenaknya. Beberapa kali naik Trans Nusa, saya sudah mengalami tiga kejadian buruk terkait pelayanan maskapai ini.

Batal Terbang ke Denpasar
Kejadian buruk pertama terjadi ketika saya akan naik Trans Nusa untuk pertama kalinya, pada tanggal 27 Juni 2013. Saat itu, saya akan terbang dari Mataram (Lombok Praya) ke Denpasar. Beberapa saat setelah check in dan membayar airport tax (belum sampai masuk ke dalam ruang tunggu keberangkatan), tiba-tiba petugas bandara mengumumkan bahwa penerbangan Trans Nusa ke Denpasar dibatalkan dengan alasan masalah teknis. Saya pun langsung turun ke counter Trans Nusa untuk menanyakan alasan pembatalan tersebut. Menurut petugas Trans Nusa penerbangan ke Bali dibatalkan karena Pesawat Trans Nusa yang akan terbang dari Denpasar ke Lombok mengalami kerusakan sehingga dan tidak jadi terbang ke Lombok. Karena pembatalan tersebut, Trans Nusa akan mengembalikan uang tiket penumpang secara utuh.

Saya tidak bisa menerima pembatalan mendadak Trans Nusa karena saya ada acara penting dan harus kembali ke Denpasar hari itu juga. Pasalnya saya harus membeli tiket baru maskapai lain yang belum tentu dapat dan kalaupun dapat pasti harganya selangit. Saya pun meminta pertanggungjawaban Trans Nusa untuk mencarikan tiket dari maskapai lain. Saat itu petugas tidak menyanggupi tapi meminta saya menunggu dan bersabar.

Beberapa saat kemudian, petugas Trans Nusa memberitahukan kepada calon penumpang bahwa Trans Nusa dari Denpasar akan tetap terbang ke Lombok setelah selesai diperbaiki sehingga penumpang tujuan Denpasar tetap akan terbang. Saya pun jadi lega karena akan pulang ke Denpasar hari itu juga.

Namun kegembiraan saya tidak berlangsung lama. Ketika sedang menuju ruang tunggu keberangkatan, tiba-tiba petugas memberitahukan kepada calon penumpang lagi bahwa Trans Nusa benar-benar tidak jadi terbang ke Denpasari. Uang tiket penumpang akan dikembalikan utuh dan airport tax yang sudah kami bayarkan bisa diminta kembali ke petugas.

Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi atas perlakuan Trans Nusa yang sangat tidak profesional dan mempermainkan konsumen (calon penumpang). Saya tetap meminta petugas Trans Nusa untuk mencarikan tiket dari maskapai lain entah bagaimana caranya karena saya harus pulang ke Bali malam ini. Petugas Trans Nusa pun segera mencarikan tiket untuk saya. saya pun menunggu dengan harap-harap cemas karena berdasarkan informasi tadi siang, tiket ke Denpasar dari berbagai maskapai untuk hari itu sudah habis. Untunglah, tak lama kemudian petugas tersebut berhasil mendapatkan tiket ke Denpasar untuk saya dari Maskapai Wings Air yang harga tiketnya lebih mahal daripada tiket Trans Nusa. Namun saya harus menunggu lama (hampir 4 jam) karena saya mendapatkan tiket untuk penerbangan terakhir yang akan berangkat pukul 21.00. karena tak ada pilihan lain, mau tak mau saya ambil tiket itu. Yang penting, saya bisa pulang ke Denpasar hari itu.

Batal Terbang ke Larantuka
Kejadian buruk kedua terjadi pada tanggal 14 Februari 2014, ketika saya akan terbang dari Kupang ke Larantuka, Flores. Setelah menunggu sekian lama di ruang tunggu keberangkatan Bandara El Tari, tiba-tiba petugas bandara mengumumkan bahwa penerbangan Trans Nusa ke Larantuka dibatalkan karena cuaca buruk. Saat itu, cuaca memang gerimis dan mendung gelap. Kebetulan juga Gunung Kelud di Jawa Timur baru saja meletus dan semua penerbangan ke Surabaya dibatalkan. Namun, letak Kota Larantuka yang di ujung timur Pulau Flores kan jauh banget dari Jawa. Menurut saya nggak mungkin banget dampak letusan Gunung Kelud bisa sampai ke Larantuka. Saya pun menuju counter Trans Nusa untuk menanyakan kejelasan penerbangan ke Larantuka. Ternyata penerbangan ke Larantuka memang dibatalkan hari itu dan diganti besok dengan jam keberangkatan yang sama. Tentunya saya sangat kecewa dengan perubahan jadwal penerbangan tersebut karena waktu liburan saya jadi berkurang. Tapi tak mengapa, keselamatan jauh lebih penting. Yang penting saya masih bisa terbang ke Larantuka keesokan harinya dan tidak mengeluarkan biaya tambahan sepeser pun.

Ketinggalan Pesawat ke Alor
Pengalaman buruk ketiga dengan Trans Nusa terjadi ketika saya akan terbang dari Kupang ke Alor pada tanggal 29 Agustus 2014. Pada saat akan check in di Bandara El Tari, saya menjumpai counter check in Trans Nusa kosong melompong. Tak ada petugas ataupun calon penumpang satu pun. Perasaan saya pun jadi nggak enak. Lantas saya bertanya ke petugas bandara, mengapa tak ada petugas di counter check in Trans Nusa. Petugas tersebut menjawab, “Kayanya PesawaTrans Nusaya sudah berangkat jam 11.00 tadi. Saya tidak tahu pasti masih ada penerbangan ke Alor lagi atau tidak. Sebaiknya, Bapak tanyakan langsung ke counter Trans Nusa di luar!” Saya pun langsung menuju counter Trans Nusa dan menanyakan tentang penerbangan ke Alor. Jawaban Petugas Trans Nusa sungguh mengejutkan. Dengan muka yang jutek dan sangat tidak ramah, Petugas Trans Nusa bilang, “Pesawat ke Alor sudah berangkat jam 11.00 tadi karena ada perubahan jadwal (dimajukan 3 jam). Semua penumpang sudah dihubungi atas perubahan jadwal tersebut.”

Tentunya saya tidak terima atas penggantian jadwal seenaknya oleh Trans Nusa tersebut. Soalnya  saya tidak pernah dihubungi pihak Trans Nusa atas perubahan jadwal tersebut, baik via telepon, SMS maupun email. Padahal saya sudah mencantumkan nomor ponsel dan alamat email saat membeli tiket tersebut via situs travel agency di internet. Namun, petugas tersebut berkilah bahwa saya tidak bisa dihubungi karena nama saya tidak tercantum di daftar calon penumpang tujuan Alor karena travel agency tempat saya membeli tiket tidak memberitahukan nama saya ke Trans Nusa. Saya pun makin heran dengan alasan tersebut. Bagaimana mungkin nama saya tidak tercantum di daftar calon penumpang, sementara tiket saya sudah OK (confirmed). Selama ini saya membeli tiket pesawat dari maskapai lain di sejumlah situs travel  agency di internet (semacam wego atau traveloka) tidak pernah ada masalah. Baru sekali itu saya mengalami masalah atas pembelian tiket dari situs travel  agency di internet. Saya pun bilang ke petugas tersebut bahwa saya nggak mau tahu karena itu bukan urusan saya. Bagaimana pun caranya, saya tetap minta untuk diberangkatkan ke Alor dengan penerbangan Trans Nusa berikutnya. Petugas Trans Nusa pun mencarikan penerbangan ke Alor untuk saya. Karena hari itu sudah tidak ada lagi penerbangan ke Alor, saya diikutkan ke penerbangan keesokan harinya jam 11.00 siang. Tentunya tanpa biaya tambahan sepeser pun karena hal itu terjadi bukan karena kesalahan saya. Saya pun lega walau sedikit kecewa karena waktu liburan saya di Alor jadi lebih singkat.

Itulah tiga pengalaman buruk saya terbang dengan Trans Nusa dan semoga tidak akan terulang lagi. Sejak mengalami pembatalan terbang ke Bali, sebenarnya saya malas untuk naik Trans Nusa lagi. Namun, karena penerbangan ke kota-kota tertentu di NTT hanya dilayani oleh Trans Nusa, mau tak mau saya harus terbang dengan Trans Nusa lagi. (edyra)***

1 comment:

  1. Saya Kira hanya saya yang sedang apes waktu booked TransNusa. Waktu itu perjalanan penelitian, dan strictly diatur surat dinas. Sudah jauh² hari Booking, paginya (3 jam sblm keberangkatan) tiba-tiba Ada SMS masuk mengatakan penerbangan dibatalkan. Urusan refund diurus di kantor pust. Dengan emosi sya langsung Booking LION yang yaaah jauh lebih baik management ya ketimbang TN satu ini, terus menuju ke kantor pusatnya. Di Sana, hanya disambut permintaan maaf dan info tdk pnting "refund akan dilakukan segera maksimal 1 bilan dari pembatalan" gilaaaak. Seenak jidat Banget. Saya sih berharap maskapai ini gulung tikar sebelum management ya diperbaiki...
    Hahaha jadi curhat. Btw terima kasih reviewnya. Biar gag Ada lagi yg jdi korban.

    ReplyDelete