Pesawat Trans Nusa di Bandara El Tari, Kupang |
Trans Nusa merupakan salah satu maskapai paling
ngetop di wilayah Nusa Tenggara, terutama di Nusa Tenggara Timur (NTT) karena
kantor pusatnya memang di Kupang. Dengan rute yang menjangkau hampir seluruh
kota kabupaten dan pulau-pulau di NTT, Trans Nusa menjadi andalan Warga NTT.
Sebenarnya banyak maskapai lain yang terbang di wilayah NTT, di antaranya
adalah Garuda Indonesia, Lion Air, NAM Air, Sriwijaya Air, Susi Air, dan Wings
Air. Namun, maskapai-maskapai tersebut hanya terbang di beberapa kota NTT.
Jadi, Trans Nusa benar-benar menjadi tumpuan harapan Warga NTT yang ingin
bepergian antar pulau di NTT selain menggunakan kapal atau ferry. Sampai saat
ini (Januari 2015), maskapai yang mempunyai slogan (tagline) “Beyond Airline in Nusa
Tenggara & Bali” ini terbang dari Kupang ke Labuan Bajo, Ruteng, Bajawa,
Ende, Maumere, Larantuka, Lewoleba, Alor, Tambolaka, dan Waingapu. Selain itu, Trans
Nusa juga terbang ke Bali dan kota-kota di NTB seperti Mataram, Sumbawa Besar,
dan Bima.
Karena menjadi andalan di wilayah NTT, Trans Nusa
menjadi arogan dan sering berulah. Apalagi sejak pesaing utamanya (Merpati)
gulung tikar. Praktis Trans Nusa menjadi “Raja” di wilayah NTT. Menetapkan
harga tiket yang mahal, mengganti jadwal penerbangan(baik memajukan atau
memundurkan), bahkan membatalkan jadwal penerbangan seenaknya. Beberapa kali
naik Trans Nusa, saya sudah mengalami tiga kejadian buruk terkait pelayanan
maskapai ini.
Batal
Terbang ke Denpasar
Kejadian buruk pertama terjadi ketika saya akan naik
Trans Nusa untuk pertama kalinya, pada tanggal 27 Juni 2013. Saat itu, saya
akan terbang dari Mataram (Lombok Praya) ke Denpasar. Beberapa saat setelah check in dan membayar airport tax (belum sampai masuk ke dalam
ruang tunggu keberangkatan), tiba-tiba petugas bandara mengumumkan bahwa penerbangan
Trans Nusa ke Denpasar dibatalkan dengan alasan masalah teknis. Saya pun
langsung turun ke counter Trans Nusa
untuk menanyakan alasan pembatalan tersebut. Menurut petugas Trans Nusa
penerbangan ke Bali dibatalkan karena Pesawat Trans Nusa yang akan terbang dari
Denpasar ke Lombok mengalami kerusakan sehingga dan tidak jadi terbang ke
Lombok. Karena pembatalan tersebut, Trans Nusa akan mengembalikan uang tiket
penumpang secara utuh.
Saya tidak bisa menerima pembatalan mendadak Trans
Nusa karena saya ada acara penting dan harus kembali ke Denpasar hari itu juga.
Pasalnya saya harus membeli tiket baru maskapai lain yang belum tentu dapat dan
kalaupun dapat pasti harganya selangit. Saya pun meminta pertanggungjawaban Trans
Nusa untuk mencarikan tiket dari maskapai lain. Saat itu petugas tidak
menyanggupi tapi meminta saya menunggu dan bersabar.
Beberapa saat kemudian, petugas Trans Nusa memberitahukan
kepada calon penumpang bahwa Trans Nusa dari Denpasar akan tetap terbang ke Lombok
setelah selesai diperbaiki sehingga penumpang tujuan Denpasar tetap akan
terbang. Saya pun jadi lega karena akan pulang ke Denpasar hari itu juga.
Namun kegembiraan saya tidak berlangsung lama. Ketika
sedang menuju ruang tunggu keberangkatan, tiba-tiba petugas memberitahukan
kepada calon penumpang lagi bahwa Trans Nusa benar-benar tidak jadi terbang ke Denpasari.
Uang tiket penumpang akan dikembalikan utuh dan airport tax yang sudah kami bayarkan bisa diminta kembali ke
petugas.
Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi atas perlakuan
Trans Nusa yang sangat tidak profesional dan mempermainkan konsumen (calon
penumpang). Saya tetap meminta petugas Trans Nusa untuk mencarikan tiket dari
maskapai lain entah bagaimana caranya karena saya harus pulang ke Bali malam
ini. Petugas Trans Nusa pun segera mencarikan tiket untuk saya. saya pun
menunggu dengan harap-harap cemas karena berdasarkan informasi tadi siang,
tiket ke Denpasar dari berbagai maskapai untuk hari itu sudah habis. Untunglah,
tak lama kemudian petugas tersebut berhasil mendapatkan tiket ke Denpasar untuk
saya dari Maskapai Wings Air yang harga tiketnya lebih mahal daripada tiket
Trans Nusa. Namun saya harus menunggu lama (hampir 4 jam) karena saya
mendapatkan tiket untuk penerbangan terakhir yang akan berangkat pukul 21.00.
karena tak ada pilihan lain, mau tak mau saya ambil tiket itu. Yang penting,
saya bisa pulang ke Denpasar hari itu.
Batal
Terbang ke Larantuka
Kejadian buruk kedua terjadi pada tanggal 14
Februari 2014, ketika saya akan terbang dari Kupang ke Larantuka, Flores.
Setelah menunggu sekian lama di ruang tunggu keberangkatan Bandara El Tari,
tiba-tiba petugas bandara mengumumkan bahwa penerbangan Trans Nusa ke Larantuka
dibatalkan karena cuaca buruk. Saat itu, cuaca memang gerimis dan mendung gelap.
Kebetulan juga Gunung Kelud di Jawa Timur baru saja meletus dan semua
penerbangan ke Surabaya dibatalkan. Namun, letak Kota Larantuka yang di ujung
timur Pulau Flores kan jauh banget dari Jawa. Menurut saya nggak mungkin banget
dampak letusan Gunung Kelud bisa sampai ke Larantuka. Saya pun menuju counter Trans Nusa untuk menanyakan
kejelasan penerbangan ke Larantuka. Ternyata penerbangan ke Larantuka memang
dibatalkan hari itu dan diganti besok dengan jam keberangkatan yang sama.
Tentunya saya sangat kecewa dengan perubahan jadwal penerbangan tersebut karena
waktu liburan saya jadi berkurang. Tapi tak mengapa, keselamatan jauh lebih
penting. Yang penting saya masih bisa terbang ke Larantuka keesokan harinya dan
tidak mengeluarkan biaya tambahan sepeser pun.
Ketinggalan
Pesawat ke Alor
Pengalaman buruk ketiga dengan Trans Nusa terjadi
ketika saya akan terbang dari Kupang ke Alor pada tanggal 29 Agustus 2014. Pada
saat akan check in di Bandara El
Tari, saya menjumpai counter check in Trans Nusa kosong melompong.
Tak ada petugas ataupun calon penumpang satu pun. Perasaan saya pun jadi nggak
enak. Lantas saya bertanya ke petugas bandara, mengapa tak ada petugas di counter check in Trans Nusa. Petugas
tersebut menjawab, “Kayanya PesawaTrans Nusaya sudah berangkat jam 11.00 tadi. Saya
tidak tahu pasti masih ada penerbangan ke Alor lagi atau tidak. Sebaiknya,
Bapak tanyakan langsung ke counter Trans
Nusa di luar!” Saya pun langsung menuju counter
Trans Nusa dan menanyakan tentang penerbangan ke Alor. Jawaban Petugas Trans
Nusa sungguh mengejutkan. Dengan muka yang jutek dan sangat tidak ramah, Petugas
Trans Nusa bilang, “Pesawat ke Alor sudah berangkat jam 11.00 tadi karena ada
perubahan jadwal (dimajukan 3 jam). Semua penumpang sudah dihubungi atas
perubahan jadwal tersebut.”
Tentunya saya tidak terima atas penggantian jadwal
seenaknya oleh Trans Nusa tersebut. Soalnya
saya tidak pernah dihubungi pihak Trans Nusa atas perubahan jadwal
tersebut, baik via telepon, SMS maupun email. Padahal saya sudah mencantumkan
nomor ponsel dan alamat email saat membeli tiket tersebut via situs travel agency di internet. Namun,
petugas tersebut berkilah bahwa saya tidak bisa dihubungi karena nama saya
tidak tercantum di daftar calon penumpang tujuan Alor karena travel agency tempat saya membeli tiket tidak
memberitahukan nama saya ke Trans Nusa. Saya pun makin heran dengan alasan
tersebut. Bagaimana mungkin nama saya tidak tercantum di daftar calon
penumpang, sementara tiket saya sudah OK (confirmed).
Selama ini saya membeli tiket pesawat dari maskapai lain di sejumlah situs travel agency
di internet (semacam wego atau traveloka) tidak pernah ada masalah. Baru sekali
itu saya mengalami masalah atas pembelian tiket dari situs travel agency di internet. Saya pun bilang ke petugas tersebut bahwa saya
nggak mau tahu karena itu bukan urusan saya. Bagaimana pun caranya, saya tetap minta
untuk diberangkatkan ke Alor dengan penerbangan Trans Nusa berikutnya. Petugas Trans
Nusa pun mencarikan penerbangan ke Alor untuk saya. Karena hari itu sudah tidak
ada lagi penerbangan ke Alor, saya diikutkan ke penerbangan keesokan harinya
jam 11.00 siang. Tentunya tanpa biaya tambahan sepeser pun karena hal itu
terjadi bukan karena kesalahan saya. Saya pun lega walau sedikit kecewa karena
waktu liburan saya di Alor jadi lebih singkat.
Itulah tiga pengalaman buruk saya terbang dengan
Trans Nusa dan semoga tidak akan terulang lagi. Sejak mengalami pembatalan
terbang ke Bali, sebenarnya saya malas untuk naik Trans Nusa lagi. Namun,
karena penerbangan ke kota-kota tertentu di NTT hanya dilayani oleh Trans Nusa,
mau tak mau saya harus terbang dengan Trans Nusa lagi. (edyra)***
Saya Kira hanya saya yang sedang apes waktu booked TransNusa. Waktu itu perjalanan penelitian, dan strictly diatur surat dinas. Sudah jauh² hari Booking, paginya (3 jam sblm keberangkatan) tiba-tiba Ada SMS masuk mengatakan penerbangan dibatalkan. Urusan refund diurus di kantor pust. Dengan emosi sya langsung Booking LION yang yaaah jauh lebih baik management ya ketimbang TN satu ini, terus menuju ke kantor pusatnya. Di Sana, hanya disambut permintaan maaf dan info tdk pnting "refund akan dilakukan segera maksimal 1 bilan dari pembatalan" gilaaaak. Seenak jidat Banget. Saya sih berharap maskapai ini gulung tikar sebelum management ya diperbaiki...
ReplyDeleteHahaha jadi curhat. Btw terima kasih reviewnya. Biar gag Ada lagi yg jdi korban.