Thursday, 8 January 2015

MENYUSURI GUA JEPANG KLUNGKUNG


Foto dulu sebelum masuk ke dalam Gua Jepang Klungkung




Mungkin tidak banyak yang tahu kalau di Bali terdapat beberapa gua peninggalan Jepang.  Salah satunya adalah Gua Jepang yang berada di daerah Klungkung. Gua Jepang Klungkung terletak di pinggir Jalan Raya Denpasar - Semarapura (Klungkung), tepatnya di Banjar Koripan, Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Gua Jepang Klungkung sangat unik. Tidak seperti kebanyakan Gua Jepang lainnya, yang biasanya hanya terdiri dari sebuah lubang gua, Gua Jepang Klungkung terdiri dari 16 lubang gua yang dibuat pada dinding tebing, di pinggir Jalan Raya Denpasar-Semarapura, di dekat Sungai/Tukad Bubuh. Keenam belas lubang gua tersebut berderet sepanjang sekitar 200 meter di kaki tebing. Gua Jepang Klungkung ukurannya tidak terlalu besar, masing-masing memiliki ketinggian sekitar 1,5 meter dan kedalaman sekitar 4 meter. Dua buah gua yang terletak di ujung utara dan selatan tidak berhubungan, sedangkan empat belas gua lainnya berhubung-hubungan satu dengan lainnya dan dihubungkan oleh sebuah lorong yang memanjang dari utara ke selatan. 
 
 Gua Jepang Klungkung berada di pinggir Jalan Raya Denpasar - Gianyar - Semarapura

Gua Jepang Klungkung dibangun oleh bala tentara Jepang dalam usahanya mempertahankan diri dari serangan tentara sekutu pada masa pendudukan Jepang, yaitu tepatnya pada tahun 1941. Pembangunan gua tersebut menggunakan peralatan tradisional, yaitu linggis dan cangkul. Karena keperluannya untuk tempat bersembunyi, bagian dalam gua tidak langsung terbuka dan tidak bisa terlihat dari luar seperti gua-gua pada umumnya. Menurut Pak Ketut, saksi sejarah pembuatan Gua Jepang Klungkung yang tinggal di dekat gua, pada saat pembangunan Gua Jepang Klungkung, tidak ada penduduk satu pun yang tinggal di sekitar gua. Dulunya, semua wilayah di sekitar gua masih berupa hutan dan bukit. 

Mulut Gua Jepang Klungkung

Gua Jepang Klungkung digunakan sebagai tempat pembantaian Tentara Jepang oleh Jentara Sekutu. Banyak Tentara Jepang yang tewas dibunuh Tentara Sekutu di dalam gua tersebut. Karena itulah, Gua Jepang Klungkung menjadi angker  dan sering muncul kejadian-kejadian aneh di sekitar gua tersebut. Menurut Pak Ketut, di gua tersebut sering terlihat arwah-arwah tentara jepang yang bergentayangan. Kadang mereka menampakkan dirinya.  Bagi warga sekitar gua,  munculnya arwah tentara jepang itu sudah lazim. Bahkan, secara pribadi ia mengaku bukan suatu hal yang mengejutkan bila suatu saat ia melihat tentara jepang sedang bergerombol di mulut gua sambil menenteng senjata. Pak Ketut sering  mendengar suara orang membentak-bentak dengan suara keras. Di dalam gua. Namun, ketika didekati suara itu mnghilang. Kadang juga sering terdengar suara orang berteriak-teriak kesakitan dari dalam gua. Begitu didekati, suara tersebut juga menghilang.

Bagian dalam Gua Jepang Klungkung
 
Karena sering muncul kejadian-kejadian aneh di sekitar Gua Jepang Klungkung, pada hari-hari tertentu warga sekitar sering menggelar ritual khusus yang dimaksudkan agar arwah mereka tidak mengganggu ketentraman warga sekitar. Setelah dilakukan upacara khusus, biasanya  tidak muncul gangguan lagi. Namun, kalau dibiarkan saja, terkadang sering terjadi kecelakaan di sekitar gua tersebut. Selain letaknya persis di pinggir jalan raya, Gua Jepang Klungkung berada di sudut tikungan jalan. Sementara, sebelum masuk tikungan itu adalah Jembatan Sungai Bubuh. Menurut warga setempat, disana kerap kali terjadi kecelakaan akibat diganggu oleh arwah tentara Jepang yang kebetulan muncul. Menurut pengakuan korban kecelakaan yang masih hidup, secara mendadak mereka seperti melihat kerumunan orang di tengah jalan. Karena kaget mereka mereka langsung mengerem kendaraannnya, dan tiba-tiba jatuh begitu saja.

Saat ini, kondisi Gua Jepang Klungkung masih asli seperti kondisi awalnya pada saat dibangun. Perubahan hanya terlihat di sekitar gua, yaitu dari dulunya hutan tanpa ada pemukiman penduduk sekarang sudah ada pemukiman penduduk di sekitar gua. Di depan gua juga dapat disaksikan pemandangan menarik berupa gemerciknya aliran Sungai Bubuh. Meski letaknya di pinggir jalan besar, tidak banyak yang mengetahui kalau 16 lubang di kaki tebing tersebut adalah Gua Jepang. Jadi para turis, hanya melintas begitu saja di depan Gua Jepang tersebut. Hanya beberapa turis saja yang tertarik dengan gua tersebut dan singgah sejenaka di sana. Kebanyakan adalah turis asing. Turis lokal jarang yang berkunjung ke Gua Jepang.(edyra)***

No comments:

Post a Comment