Wednesday, 27 May 2015

TAK ADA TIKUS DI PULAU TIKUS

Penulis di puncak Pulau Tikus


Pulau mungil itu hanya berjarak beberapa ratus meter dari Dermaga Sulamu, tempat saya berdiri pagi itu. Hanya selat sempit berair biru yang memisahkannya dari daratan Pulau Timor. Kalau saya perenang handal, pasti saya akan berenang untuk mencapai pulau tersebut. Namun, karena saya hanya perenang amatir dan saya baru saja berkendara selama dua jam lebih, saya mengurungkan niat tersebut. Saya memilih untuk naik sampan kecil tanpa mesin bersama Pak Adi (pemilik sampan) untuk menuju ke sana. Dengan mendayung, saya tiba di pulau tersebut dalam waktu sepuluh menit saja.

Pulau Tikus yang mungil terlihat dari jendela pesawat saat take off/landing di Bandara El Tari, Kupang
 
Pulau Tikus yang saya maksud. Sebuah pulau kecil tak berpenghuni yang berada di bagian utara/timur laut Teluk Kupang. Secara administratif, Pulau Tikus masuk dalam wilayah Desa Sulamu, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, NTT. Dari Desa Sulamu (daratan Pulau Timor), jaraknya hanya sekitar 500 meter atau sekitar sepuluh menit naik perahu dayung. Kalau dari Kupang jaraknya sekitar 85 km atau 2,5 jam berkendara. Pulau ini sudah lama menarik perhatian saya karena sering melihatnya dari jendela pesawat saat hendak tinggal landas (take off) maupun mendarat (landing) di Bandara El Tari Kupang. Namun, karena berbagai hal saya baru bisa mengunjunginya hari itu.

Pulau Tikus dilihat dari Dermaga Sulamu
 
Pantai berpasir putih dan laut biru bening menyambut kedatangan saya dan Pak Adi di Pulau Tikus. Tak ada turis, nelayan ataupun pengunjung lain selain kami berdua. Sejenak saya duduk di pinggir pantai menikmati ketenangan dan kedamaian Pulau Tikus ditemani debur ombak dan semilir angin. Rasanya nikmat sekali bisa menikmati keindahan pulau tanpa gangguan orang lain. Benar-benar seperti pulau pribadi.

Pantai berpasir putih di bagian utara (timur laut) Pulau Tikus
 
Meski namanya Pulau Tikus, tak ada satu pun tikus di pulau ini. Ketika saya tanya ke Pak Adi dan beberapa Warga Sulamu lainnya tentang asal-asul nama Pulau Tikus, tak ada satu pun yang tahu. Bentuk pulaunya juga tidak mirip tikus sama sekali. Bahkan lebih mirip ulat karena bentuknya kecil memanjang dengan ujung barat yang lancip dan bagian tengah agak tinggi/berbukit. Pulau Tikus merupakan pulau karang tak berpenghuni. Kalau pulau kecil kebanyakan biasanya seluruh daratanya dikelilingi pantai berpasir putih, tidak begitu dengan Pulau Tikus. Pulau ini hanya memiliki pantai berpasir putih di pesisir bagian utara, itu pun tidak semuanya. Hanya beberapa puluh meter di bagian timur laut pulau saja pantai yang berpasir putih. Ada juga pantai di bagian barat laut tapi tak berpasir. Bagian pulau yang lain dikelilingi tebing berbatu yang terjal tanpa pantai berpasir. Namun, ada yang unik dengan Pulau Tikus. Saat air laut surut, di ujung timur terbentuk pantai yang memanjang puluhan meter ke tengah laut ke arah utara, mirip ekor tikus. Mungkin, karena pantai yang memanjang ke tengah laut inilah, pulau ini dinamakan Pulau Tikus. 

Pantai berbatu di bagian barat laut Pulau Tikus
 
Satu hal yang biasa saya lakukan ketika mengunjungi pulau kecil adalah jalan kaki keliling pulau. Namun, hal tersebut tak bisa saya lakukan di Pulau Tikus karena kondisi geografis pulau yang tak memungkinkan. Jadinya, saya menjelajah bagian atas/bukit Pulau Tikus saja. Seluruh daratan Pulau Tikus ditumbuhi rumput ilalang dan semak-semak menjadikannya savana kecil yang indah. Ada juga pepohonan yang tak seberapa tinggi di pinggiran pulau bagian utara dan barat. Dari titik tertinggi Pulau Tikus, kami bisa menyaksikan panorama 360 derajat yang sangat menawan. Sekeliling kami adalah laut biru dan di kejauhan nampak daratan Pulau Timor. Di sebelah utara terlihat Desa Sulamu, sebelah selatan nampak Kota Kupang yang cukup padat dan di sebelah barat ada Pulau Kera yang seluruh daratannya dikelilingi pasir putih. Semuanya fotogenik untuk diabadikan dengan kamera.

Padang rumput dengan semak-semak di Pulau Tikus

Puas menjelajah daratan Pulau Tikus, tiba saatnya melihat keindahan bawah lautnya. Pulau Tikus mempunyai dua tempat (spot) yang mempunyai pemandangan bawah laut menarik. Spot pertama berada di ujung barat pulau. Spot ini sangat cocok bagi pemula ataupun yang kurang jago berenang karena letaknya tak begitu jauh dari bibir pantai dan lautnya juga dangkal. Asyiknya lagi tanpa arus ataupun gelombang. Jadi, sangat aman snorkeling di spot ini. Berenang (berjalan kaki) beberapa meter saja dari bibir pantai, kita sudah bisa melihat beberapa macam terumbu karang dan ikan-ikan cantik. Terumbu karangnya didominasi karang keras (hard coral) namun banyak yang rusak karena dulunya pernah dibom nelayan setempat dan banyak juga yang terkena jangkar perahu. Karena karangnya sudah banyak yang rusak, jenis ikannya juga tak begitu banyak. Namun, bagi pemula ataupun yang malas berenang jauh ke tengah laut, snorkeling di spot ini sudah cukup menghibur.

Add caption
 
Karena ingin melihat terumbu karang yang lebih beragam dan ikan yang lebih banyak, Pak Adi mengajak saya ke spot snorkeling kedua yang berada di sebelah tenggara (bagian belakang) Pulau Tikus. Untuk bisa snorkeling di spot ini, kami harus menunggu air laut surut terlebih dahulu karena bagian selatan/belakang Pulau Tikus tidak memiliki pantai. Bagian belakang pulau ini berupa tebing-tebing batu yang curam sehingga cukup sulit untuk terjun ke laut bila laut sedang pasang. Untunglah lepas tengah hari, air laut sudah surut. Jadi kami bisa snorkeling di spot kedua.

Spot kedua ini, letaknya agak jauh ke tengah laut. Kami harus berenang sekitar 15 meter ke tengah laut untuk bisa melihat terumbu karang dan ikan warna-warni. Area di pinggir laut didominasi padang lamun dan terumbu karang yang rusak parah sehingga membuat saya sedih dan kecewa. Namun, setelah berenang jauh ke tengah, terumbu karang semakin banyak dan kondisinya semakin bagus. Ikannya juga semakin banyak dan beragam. Meski harus berenang cukup jauh, saya puas snorkeling di spot ini. Mata saya dimanjakan oleh aneka macam terumbu karang dan ikan warna-warni.


How to Get There
Untuk mencapai Pulau Tikus, Anda harus menuju Desa Sulamu di Pulau Timor terlebih dahulu. Desa terdekat dengan Pulau Tikus ini berjarak sekitar 85 km dari Kota Kupang.  Ada dua cara menncapai Desa Sulamu dari Kota Kupang, yaitu via jalur darat atau jalur laut. Cara tercepat adalah dengan naik perahu dari Pelabuhan Perikanan Oeba. Perahu ini berangkat setiap jam 09.00 pagi dari Pelabuhan Oeba, dengan perjalanan ke Sulamu sekitar satu jam. Cara kedua adalah dengan membawa kendaraan dari Kota Kupang melalui Oelmasi, Pariti dan Sulamu. Jalur darat ke Desa Sulamu dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam karena harus menempuh jarak sekitar 85 km dengan 10 km terakhir jalan rusak parah (aspal terkelupas di mana-mana atau bahkan tanpa aspal). Selanjutnya dari Desa Sulamu Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Pulau Tikus dengan sampan dalam waktu sekitar 10 menit bila cuaca bagus. (edyra)***



No comments:

Post a Comment