Sejenak menikmati keindahan Pulau Kambing |
Nama resmi pulau mungil itu adalah Pemana Kecil.
Namun, di kalangan Warga Maumere dan sekitarnya lebih dikenal dengan nama Pulau
Kambing. Saya tidak tahu asal mula penamaan Pulau Kambing. Ketika saya
menginjakkan kaki di sana, tak ada satu pun kambing yang tampak. Bentuk fisik
pulau juga tidak mirip kambing sama sekali. Mungkin dulunya ada banyak kambing
di sana atau pernah menjadi tempat penggembalaan kambing sehingga dijadikan
nama pulau.
Keberadaan Pulau Pemana Kecil (Kambing) sebenarnya
sudah saya ketahui cukup lama. Namun, saya baru melihatnya secara langsung pada
tahun 2015, saat saya mengunjungi Pulau Besar yang berada tak jauh dari Pulau Besar.
Dari Kampung Nele, yang berada di pesisir utara Pulau Besar, Pulau Kambing yang
mungil terlihat dengan jelas. Pasir putih dan laut biru yang mengelilinginya
begitu menggoda saya untuk segera mencumbunya. Sayangnya, waktu itu saya tak
punya banyak waktu untuk mampir ke pulau cantik tersebut. Jadi, saya harus
menahan keinginan untuk mengunjunginya dan cukup berpuas diri memandangnya dari
beranda rumah kenalan yang lokasinya persis di bibir pantai utara Pulau Besar.
Setelah delapan bulan menunggu, akhirnya kesempatan
untuk mengunjungi Pulau Kambing datang juga. Agustus 2016, saya mampir sejenak ke
Pulau Kambing saat perjalanan menuju Pulau Sukun. Saya memang minta kepada Pak
Muhiding (ayahnya teman sekaligus pemilik perahu) untuk singgah sejenak di
Pulau Kambing, di tengah perjalanan ke Pulau Sukun.
Lokasi Pulau Kambing berada di sebelah timur Pulau
Pemana dan di sebelah utara Pulau Besar. Secara administratif, pulau tak
berpenghuniini masuk ke dalam wilayah Desa Pemana, Kecamatan Alok, Kabupaten
Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Untuk mencapai Pulau Kambing, butuh waktu
sekitar dua jam berperahu dari Pelabuhan TPI Maumere.
Dari kejauhan, pasir putih dan laut hijau kebiruan (aquamarine) yang mengelilingi Pulau
Kambing sudah terlihat jelas. Semakin mendekati pulau, air lautnya semakin
bening dengan gradasi warna yang menawan, membuat saya tak sabar untuk segera
menjamahnya. Makanya, begitu perahu merapat di pantai barat pulau, saya segera
meloncat turun dan berlarian di atas pasir putihnya.
Pulau Kambing berukuran sangat imut, dengan daratan
tak sampai 1 km2. Kalau dilihat dari Google Map, Pulau Kambing
berbentuk bulat panjang dengan ujung mengerucut di bagian barat. Kontur pulau sebagian
besar datar dengan ditumbuhi rerumputan, semak-semak, dan sedikit pepohonan. Ada
juga beberapa pohon cemara laut yang tumbuh di pantai utara pulau. Di bagian
timur Pulau Kambing terdapat sebuah bukit kecil yang merupakan titik tertinggi
pulau. Menariknya, hampir seluruh bagian pulau (selain bagian timur)
dikelilingi pasir putih bersih dan laut hijau kebiruan yang membuatnya sedap
dipandang mata. Dari keterangan teman, terumbu karang di sekitar Pulau Kambing cukup
indah dan beragam sehingga cocok untuk snorkeling.
Sayangnya saya tidak bisa membuktikan ucapan teman tersebut karena waktu saya
sangat terbatas. Penumpang perahu sudah menunggu saya untuk melanjutkan
perjalanan ke Pulau Sukun yang masih dua jam perjalanan. (Edyra)***