MENELUSURI JEJAK ANTONI GAUDÍ DI BARCELONA


Sejak menjadi kota penyelenggara olimpiade musim panas tahun 1992, popularitas Barcelona langsung meroket. Setiap tahunnya, kota terbesar kedua di Spanyol ini diserbu jutaan turis dari berbagai penjuru dunia sehingga menjadikan Barcelona termasuk 5 kota besar di Eropa yang paling banyak dikunjungi turis selain London, Paris, Roma dan Berlin. Iklim yang cenderung hangat, masyarakat yang ramah dan suasana kota yang semarak menjadi daya tarik tersendiri bagi Barcelona. Selain itu, Barcelona juga memiliki banyak bangunan kuno dengan arsitektur yang fenomenal, berbeda dari kota-kota lainya di Eropa. 

Berbicara bangunan unik di Barcelona, tentu tak bisa lepas dari sosok arsitek jenius Antoni Gaudí i Cornet (biasa dipanggil Gaudí). Arsitek kelahiran Barcelona, 25 June 1852 ini merupakan salah satu tokoh kebanggaan Barcelona karena telah membuat sejumlah mahakarya fenomenal di Barcelona. Berbagai bangunan karya Gaudí, sukses mempercantik wajah Barcelona dan membuatnya terkenal ke seluruh dunia. Makanya, saya tak melewatkan karya-karya Gaudí ketika berkunjung ke Barcelona tahun kemarin. Bersama seorang teman yang asli Barcelon (Eli Andreu), saya meluangkan waktu seharian penuh untuk menyusuri jejak peninggalan Gaudí di Barcelona. 

Parc Güell yang indah dan asri

Parc Güell (Taman Güell) 
Sekitar jam 08.30 pagi, saya dan Eli keluar dari apartemen menuju Parc Güell, kompleks taman unik karya Antoni Gaudí. Dari apartemen teman saya, kami hanya perlu berjalan kaki untuk mencapai taman ini karena letaknya cukup dekat. Namun, butuh usaha dan perjuangan untuk mencapai Parc Güell. Pasalnya, taman ini berada di atas bukit, di pinggiran Barcelona. Jadi, kami harus berjalan melewati eskalator dan mendaki ratusan anak tangga untuk sampai ke Parc Güell. Untunglah saat itu cuaca sedang mendung sehingga perjalanan cukup nyaman meski tetap keringetan. 

 
 Bangunan unik dan mozaik warna-warni di Parc Güell

Parc Güell merupakan kompleks taman yang terletak di atas Bukit El Carmel, Distrik Gràcia, Barcelona. Taman cantik ini Parc Güell dibangun pada tahun 1900 – 1914. Awalnya, area Parc Güell adalah lahan pribadi milik Eusebio Güell. Dia meminta Gaudí mendesain lahan tersebut untuk dijadikan vila pribadinya. Namun, entah apa yang terjadi, proyek pembangunan vila terhenti dan dialihkan menjadi sebuah kompleks taman yang luas dengan sejumlah bangunan unik. Saat pertama tiba di Parc Güell, saya terkagun-kagum melihat aneka bangunan unik di sana. Saya seperti berada di negeri dongeng. Semua bangunan yang ada di Parc Güell memiliki bentuk/penampilan yang istimewa bahkan cenderung aneh. Bangunan-bangunan tersebut dihiasi mozaik warna-warni yang disusun sedemikian rupa sehingga sedap dipandang mata. Mulai dari lantai, dinding, tiang, langit-langit, hingga atap bangunan, semua dihiasi mozaik warna-warni. Bahkan, patung dan air mancur juga tak luput dari hiasan mozaik warna-warni. Menariknya lagi, semua terlihat serba detil dan unik. Benar-benar seperti di negeri dongeng. Tak heran kalau UNESCO menetapkan Parc Güell sebagai World Heritage Site

Casa Milà

Casa Milà
Puas berkeliling Parc Güell, Eli mengajak saya menuju pusat kota Barcelona. Tujuan kami selanjutnya adalah Casa Milà yang terletak di sudut jalan Passeig de Gracia dan Carrer de Mallorca. Casa Milà dalam Bahasa Indonesia berarti Rumah Keluarga Mila. Bangunan unik karya Gaudí ini sering juga disebut La Pedrera yang berarti tali tambang. Casa Milà dibuka untuk umum setiap hari dari pukul 09.00 – 20.00. Casa Milà berdiri di atas lahan seluas 100 meter persegi, dibangun sejak tahun 1905 dan selesai pada tahun 1912. Pemiliknya adalah pasangan bernama Rosario Segimon dan Pere Milà. 

 
 Berbagai bangunan unik di teras atas Casa Milà

Casa Milà tampak menonjol dibanding bangunan-bangunan di sekitarnya berkat bentuknya yang sangat unik. Saya sempat terpana melihat eksterior bangunan yang meliuk-liuk seperti gelombang di lautan Hampir tak ada garis lurus di Casa Milà kecuali kaca-kaca jendela. Dinding, fasad, hingga pagar (hand rail) balkon jendela semuanya tak ada yang lurus. Gaudí memang pecinta hal-hal yang alami sehingga dia selalu menghindari garis tegak lurus dalam setiap karyanya. 

Setelah membayar tiket masuk seharga € 14 (sekitar Rp 168.000,00), saya segera masuk ke dalam Casa Milà dan berjalan menuju teras terbuka (rooftop terrace) di lantai paling atas. Meski masih pagi, sudah ada banyak turis di tempat tersebut. Saya benar-benar takjub berada di puncak Casa Milà. Saya seperti berada di negeri dongeng melihat begitu banyak cerobong asap dengan berbagai bentuk yang sangat unik. Ada yang berbentuk jamur, kepala manusia, hingga es krim yang meleleh. Semuanya membuat orang berdecak kagum. Kejeniusan Gaudí memang tampak jelas di atap Casa Milà yang unik ini, sehingga membuat Casa Milà masuk dalam World Heritage Site UNESCO. 

Casa Batló

Casa Batló
Tak seberapa jauh dari Casa Milà, ada juga karya Gaudí yang tak kalah menarik, yaitu Casa Batló. Casa Batló berarti Rumah Keluarga Batló. Nama lain bangunan ini adalah Casa dels Ossos yang berarti Rumah Tulang karena beberapa fasadnya berbentuk seperti tulang. Bangunan yang terletak di Passeig de Gracia No. 43 ini, dibangun antara tahun 1904 sampai 1906. Pemilik rumah ini adalah Josep Batló, pengusaha tekstil kaya dan terkenal pada`masanya. Batló memberi kebebasan kepada Gaudí untuk mendesain rumahnya. Hasilnya adalah bangunan dengan bentuk desain yang tidak biasa. Atap Casa Batló berbentuk naga, di mana bagian berbentuk cakar naga dijadikan sebagaia cerobong rumahnya. Balkon jendela dibuat melengkung dengan beberapa fasad berbentuk seperti tulang. 

 
 Casa Batló di malam hari

Casa Batló dibuka untuk umum setiap hari sepanjang tahun dari pukul 09.00 – 21.00. Harga tiket masuk ke tempat ini memang cukup mahal, yaitu € 18,15 untuk dewasa dan € 14,55 untuk pelajar atau mahasiswa. Anak-anak dengan usia di bawah tujuh tahun, gratis memasuki Casa Batló. 

 
 Sagrada Familia yang belum selesai dibangun hingga saat ini

Sagrada Familia
Kunjungan ke Barcelona tak lengkap tanpa mampir ke Sagrada Familia, gereja cantik mahakarya Gaudí. Makanya saya pun tak mau melewatkan kunjungan ke gereja fenomenal yang telah lama menjadi ikon Barcelona tersebut. Sialnya, antrian mengular sangat panjang di depan pintu masuk Sagrada Familia. Saya benar-benar melakukan kesalahan besar datang ke Sagrada Familia di sore hari. Seharusnya saya datang ke tempat ini pagi-pagi sekali, ketika belum banyak turis yang datang. Namun, mau tak mau saya harus ikut masuk dalam antrian tersebut agar bisa masuk ke dalam Sagrada Familia. Untungnya, setelah antri lebih dari 30 menit dan membeli tiket masuk seharga € 13, saya berhasil masuk ke dalam Sagrada Familia. 

 
 Interior Sagrada Familia yang penuh dengan ornamen dan detil yang rumit

Sagrada Familia adalah Gereja Katolik Roma yang mulai dibangun pada tahun 1882 dan belum selesai hingga sekarang. Nama resmi gereja ini dalam Bahasa Catalan adalah Templo Expiatorio de la Sagrada Familia, atau Gereja Penebusan Dosa Keluarga Kudus. Biaya pembangunan Sagrada Familia diperoleh dari donasi beberapa pihak, sampai akhirnya Antoni Gaudí, mengambil alih pembangunannya. Gaudí yang beraliran modern mengubah secara total desain awal Sagrada Familia menjadi perpaduan Gothic dan Art Nouveau, di mana nantinya bangunan gereja ini akan memiliki tiga wajah (façade) yang saling berlawanan. Fasad tersebut dinamai : Nativity (arah timur), Passion (arah barat), dan Glory (arah selatan). Desain ukiran gereja yang rumit, unik, dan tak biasa ini memang sulit dideskripsikan, bahkan berkesan seperti kumpulan tulang-belulang. Sayangnya, pada Bulan Juni 1926, sang arsitek Gaudí, tewas mengenaskan karena kecelakaan tertabrak metro, sementara bangunan baru jadi sekitar 20%. Setelah wafatnya Gaudi, pengerjaan proyek ini diteruskan di bawah pengawasan Domènec Sugrañes i Gras hingga dihentikan untuk sementara akibat terjadinya perang saudara di Spanyol pada tahun 1936. Pembangunan baru dilanjutkan kembali pada tahun 1950-an, itu pun tergantung dari donasi. Sampai saat ini proyek pembangunan Sagrada Familia masih berjalan dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2026, 100 tahun sejak meninggalnya Gaudí. Meski belum selesai dibangun, Sagrada Familia sudah masuk dalam World Heritage Site UNESCO berkat keindahan dan keunikan bangunan tersebut yang sulit dicari tandingannya di belahan dunia mana pun. (edyra)*** 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "MENELUSURI JEJAK ANTONI GAUDÍ DI BARCELONA"

Post a Comment