EKSOTISME PANTAI WARNA-WARNI DI NUSA TENGGARA TIMUR




Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan provinsi kepulauan dengan jumlah pulau lebih dari 100 pulau baik besar maupun kecil. Empat pulau besar/utama yaitu Flores, Sumba, Timor, dan Alor yang biasa disingkat Flobamora. Dengan jumlah pulau sebanyak itu, tak heran kalau NTT mempunyai segudang pantai cantik nan eksotis. Menariknya, pantai-pantai di NTT tidak seperti pantai kebanyakan di daerah lain yang berpasir putih dengan air laut biru. Pantai-pantai di NTT mempunyai warna-warni yang unik baik pasirnya, batunya maupun air lautnya. Berikut lima pantai warna-warni di wilayah NTT, yang siap memanjakan mata dan hati Anda dengan keindahannya. Pantai-pantai berikut saya tulis dari ujung barat sampai ujung timur.

Pantai Pink di Pulau Padar
Pantai Pink Pulau Padar
Pantai berpasir merah muda (pink) jumlahnya tak banyak di dunia ini. Beruntunglah Indonesia mempunyai beberapa pantai berpasir pink, dan pantai-pantai tersebut di antaranya berada di wilayah NTT. Bukan, bukan Pantai Pink yang berada di Pulau Komodo yang sudah tersohor ke mana-mana itu yang ingin saya bicarakan, tapi pantai pink lainya yang masih berada di kawasan Taman Nasional Komodo. 

Pasir berwarna pink di Pantai Pink Pulau Padar


Pantai pink cantik ini terletak di sebuah teluk tersembunyi bernama Teluk Tongkang di bagian barat Pulau Padar. Pulau Padar sendiri merupakan sebuah pulau kecil yang berada di antara Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Keistimewaan pantai di Pulau Padar ini selain pasirnya yang berwarna pink dan air lautnya yang sangat jernih berwarna hijau kebiruan (turquoise), tak lain adalah kontur pantainya yang landai dan ombaknya tak begitu besar karena berada di sebuah teluk. Jadi sangat aman untuk berenang karena sampai jauh ke tengah laut, tinggi airnya hanya sebatas dada orang dewasa. Selain itu, garis pantainya cukup panjang dan melengkung indah tak seperti Pantai Pink di Pulau Komodo yang tak seberaoa panajng. Yang paling menyenangkan, pantai ini belum banyak diketahui turis sehingga suasananya sangat sepi dan alami. Mau berjemur, berenang ataupun bermalas-malasan di pinggir pantai tak akan ada yang mengganggu. Yang cukup menganggu hanyalah teriknya matahari yang menyengat karena di pantai ini tak ada pepohonan ataupun bangunan apa pun yang bisa digunakan untuk berteduh. Jadi, jangan lupa membawa tabir surya (sunblock), kaca mata hitam dan topi lebar saat mengunjungi pantai ini.

Pantai Batu Hijau
Pulau Flores yang dulu memikat Bangsa Portugis juga mempunyai pantai berwarna yang tak kalah menarik. Namanya Pantai Batu Hijau atau biasa dikenal sebagai Blue Stone Beach oleh para wisatawan mancanegara. Pantai Batu Hijau terletak di Desa Penggajawa, Kecamatan Nangapand, Kabupaten Ende.

Pantai Batu Hijau
Jika Anda melakukan perjalanan dari Kota Ende menuju Kota Bajawa (atau sebaliknya) di Flores, Anda akan bertemu Pantai Batu Hijau ini. Begitu memasuki Desa Penggajawa yang jaraknya sekitar 23 km dari pusat Kota Ende, Anda akan mulai melihat tumpukan batu berwarna-warni (dengan warna dominan hijau), di pinggir jalan. Semakin ke barat, tumpukan batu terlihat semakin banyak. Di beberapa tempat, batu-batu tersebut sudah dimasukkan ke dalam karung-karung kecil berwarna putih. Selanjutnya, Anda akan bertemu dengan pantai berpasir hitam dengan hamparan batu berwarna dominan hijau di sebelah kiri Anda (bila Anda datang dari arah Ende). Air lautnya berwarna hijau menawan dengan ombak yang tak begitu besar. Di kejauhan nampak sebuah pulau kecil bernama Pulau Ende. Itulah Pantai Batu Hijau yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Satu-satunya pantai berbatu hijau di Indonesia bahkan di dunia. Luangkan waktu sejenak untuk menikmati keindahan pantai yang letaknya di pinggir Jalan Lintas Flores tersebut! Panorama batuan hijau yang terhampar di pantai dan air laut yang berwarna hijau benar-benar menyejukkan mata.  
Sayangnya, batu-batu hijau di pantai ini ditambang oleh penduduk setempat, untuk kemudian dijual ke penadah. Dari tangan penadah, batu-batu tersebut disebarluaskan ke berbagai kota di Indonesia, untuk dijual langsung ke konsumen yang mungkin sampai ke tangan Anda.

Pantai Pasir Tiga Warna
Bergerak ke timur melewati Pulau Adonara, Solor, dan Lembata, kita akan tiba di Pulau Pantar. Nama pulau ini memang kalah pamor dengan dua pulau tetangganya, Lembata dan Alor. Namun jangan pandang sebelah mata Pulau Pantar karena di pulau ini terdapat pantai unik yang hanya ada satu-satunya di dunia, yaitu Pantai Pasir Tiga Warna. Pantai ini berada di sebuah teluk kecil di Desa Puntaru, Kecamatan Pantar Barat, Pulau Pantar.

Pantai Pasir Tiga Warna
Pantai Pasir Tiga Warna sangat unik dan berbeda dari pantai kebanyakan. Tak lain berkat warna pasir dan air lautnya yang sangat mempesona. Sekilas pasir pantai ini terlihat berwarna coklat kemerahan. Namun, ketika Anda mengambil segenggam pasirnya dan memperhatikan dengan seksama, Anda akan melihat beberapa warna di pasir tersebut. Mulai dari hitam, putih, jingga, coklat kemerahan hingga kuning transparan mirip butiran kristal/gula pasir. Tiga warna dominan adalah hitam, coklat kemerahan, dan kuning transparan. Hal itulah yang membuatnya dinamakan Pantai Pasir Tiga Warna.

Warna pasir dan air laut di Pantai Pasir Tiga Warna yang bergradasi
Uniknya lagi, warna air laut di Pantai Pasir Tiga Warna juga berbeda dari pantai kebanyakan. Warnanya bergradasi hijau, kuning dan coklat sehingga terlihat sangat cantik. Tentunya Anda bertanya-tanya, bagaimana air laut bisa berwarna-warni seperti itu? Ternyata, warna coklatnya berasal dari endapan pasir yang berwarna dominan coklat kemerahan, warna kuningnya berasal dari air sungai belerang yang berwarna kuning jernih mirip air kencing (urin), sedangkan warna hijaunya berasal dari pantulan pepohonan yang ada di pinggir pantai. Pesona Pantai Pasir Tiga Warna tak berhenti di situ. Bibir pantainya melengkung indah dengan Gunung Delaki dan Gunung Sirung berdiri menjulang sebagai latar belakang. Tak pelak lagi, Pantai Pasir Tiga Warna terlihat sangat menawan dan membuat pengunjungnya betah berlama-lama di sana.

Pantai Batu Putih

Pantai Batu Putih
Pulau Alor yang berada di sebelah timur Pulau Pantar juga mempunyai sebuah pantai eksotis. Namanya Pantai Batu Putih. Pantai ini berada di Desa Batu Putih, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor. Dari pusat Kota Kalabahi, butuh waktu sekitar satu jam untuk mencapai Pantai Batu Putih. Jalan menuju pantai ini cukup bagus tapi berkelok-kelok naik turun bukit melewati pesisir “kepala” Pulau Alor dengan panorama yang sedap dipandang mata. 

Pantai Batu Putih yang dihiasi batu-batu kecil berwarna putih di bibir pantainya
Lokasi Pantai Batu Putih berada di sebuah teluk kecil yang tersembunyi di bawah tebing yang sangat tinggi. Sesuai dengan namanya, bibir Pantai Batu putih dihiasi batu-batu kecil berwarna putih tulang (off white) dengan air laut jernih berwarna hijau toska. Jadi, jangan harap bertemu pasir di pantai ini. Sejauh mata memandang, terhampar batu-batu putih dengan berbagai ukuran, mulai dari seukuran butiran beras hingga sebesar kelereng. Hamparan batuan ini bukan hanya di satu dua tempat saja, melainkan di sepanjang bibir Pantai Batu Putih sehingga membuat Anda cukup sulit untuk berjalan di atasnya. Namun, justru inilah keunikan Pantai Batu Putih yang mungkin tiada duanya di Indonesia. Seperti di Panati Batu HIjau, batu-batu putih di pantai ini juga ditambang dan dijual oleh penduduk setempat.

Pantai Batu Warna-Warni Kolbano
Kalau Flores mempunyai Pantai Batu Hijau dan Alor mempunyai Pantai Batu Putih, Pulau Timor juga tak mau kalah. Pulau yang berbagi wilayah dengan Negara Timor Leste ini mempunyai pantai dengan batu warna-warni bernama Pantai Kolbano. Pantai ini terletak di Desa Kolbano, Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Untuk mencapai Pantai Kolbano memang cukup melelahkan. Anda harus menempuh jarak sekitar 135 km dari Kota Kupang atau sekitar 3 jam berkendara.

Pantai Kolbano dilihat dari Fatu Un

Pantai Kolbano berbeda dengan pantai kebanyakan. Sejauh mata memandang yang terlihat adalah hamparan batu warna-warni di pinggir pantai berpadu laut biru muda (turquoise)yang membentang luas. Sesekali terlihat debur ombak berkejaran menjilati tepian pantai yang ditaburi batu aneka warna. Tak ada hamparan pasir yang terlihat di pinggir pantai, kecuali Anda datang saat laut sedang surut. Batu kerikil warna-warni memang menjadi ciri khas Pantai Kolbano yang membuatnya unik dan tiada duanya di dunia sehingga membuat penasaran orang untuk mengunjunginya. Menariknya lagi, batu-batu tersebut mempunyai bentuk, ukuran dan warna yang beraneka ragam. Ada yang bulat, lonjong, oval, kubus, prisma, dan lain-lain. Ukurannya pun bervariasi, mulai dari yang sebesar kelereng hingga sekepalan tangan orang dewasa. Yang paling menarik adalah warna-warni batuan tersebut. Mulai dari warna-warna standard batuan, hitam, putih, kelabu hingga warna-warna yang cantik seperti merah, merah muda (pink), coklat, peach, jingga dan abu-abu kehijauan. Bahkan ada yang batu yang berwarna gradasi paduan beberapa warna dengan motif mirip marmer.

Fatu Un yang mirip kepala singa
Selain batu warna-warni dan air laut biru muda, daya tarik Pantai Kolbano yaitu adanya sebuah batu raksasa di sebelah kanan pantai. Menurut penduduk sekitar, batu yang menjadi landmark Pantai Kolbano ini bernama Fatu Un. Sekilas, batu ditumbuhi rerumputan dan tanaman perdu ini berbentuk seperti kepala singa. Kehadiran Fatu Un tak pelak semakin menambah eksotis Pantai Kolbano. Apalagi batu ini juga bisa didaki sampai puncaknya. Memang tak mudah untuk mencapai puncak Fatu Un karena di beberapa tempat permukaan batu licin dan terjal. Namun, kalau Anda mau sedikit bersusah payah mendaki (paling tidak hingga setengahnya), Anda akan mendapat hadiah yang menarik berupa panorama Pantai Kolbano yang luar biasa indah. Laut bergradasi biru muda hingga biru tua membentang luas dengan hamparan batuan warna-warni di tepinya. Bukit-bukit kapur yang terlihat di kejauhan juga semakin mempercantik Pantai Kolbano. (Edyra)***


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "EKSOTISME PANTAI WARNA-WARNI DI NUSA TENGGARA TIMUR"

Post a Comment