JEMBATAN TUKAD BANGKUNG YANG BEGITU JANGKUNG


Sabtu, 21 Maret 2009, saya bersama teman saya, Annas, jalan-jalan ke Desa Plaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali, untuk melihat Jembatan Tukad Bangkung. Jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Bali dan disebut-sebut sebagai jembatan tertinggi di Asia. Tinggi pilarnya mencapai 71,14 meter, setara dengan tinggi menara Base Transmission System (BTS) provider telepon seluler. Anda bisa membayangkan betapa tingginya jembatan ini kan?


Untuk menuju Desa Plaga, di mana Jembatan Tukad Bangkung itu berada, kami berangkat dari Kota Denpasar keluar melalui Jalan Ahmad Yani. Kami ikuti saja jalan ini lurus ke arah utara dan hanya perlu belok ke kiri di pasar Desa Mambal. Setelah itu, hanya mengikuti jalan besar saja untuk sampai di Desa Plaga. Namun, kami sempat bingung juga. Soalnya di perjalanan kami menemui banyak persimpangan jalan dan nggak ada rambu-rambu yang jelas, yang menunjukkan arah ke Desa Plaga ataupun Jembatan Tukad Bangkung. Kami harus bertanya beberapa kali ke beberapa orang untuk menanyakan arah jalan ke Jembatan Tukad Bangkung.


Hujan sempat mewarnai perjalanan kami ke Jembatan Tukad Bangkung sehingga memaksa kami untuk berteduh sebentar di emperan sebuah toko. Padahal waktu berangkat dari Denpasar cuaca sangat cerah dan nggak ada awan mendung sedikit pun, sehingga kami pun naik motor tanpa membawa jas hujan. Nggak tahunya cuaca tiba-tiba berubah di tengah jalan, dan hujan pun turun dengan lebatnya. Untungnya hujan cuma sebentar. Kami segera melanjutkan perjalanan begitu hujan reda. Namun, kami harus berhenti lagi karena kehabisan bensin dan terpaksa harus membeli bensin eceran di kios bensin pinggir jalan.


Sekitar jam 14.30 WITA kami sampai di Jembatan Tukad Bangkung. Kami sangat kagum melihat ketinggian jembatan tersebut. Jembatan Tukad Bangkung mempunyai panjang 360 meter, lebar 9,6 meter, dengan pilar tertinggi mencapai 71,14 meter, dan pondasi pilar 41 meter di bawah tanah. Jembatan ini berteknologi balanced cantilever, dengan estimasi usia pakai selama 100 tahun. Agar tidak menghalangi pemandangan di sekitarnya, jembatan ini tidak dibangun dengan atap di atasnya. Konstruksi jembatan itu diperkirakan tahan terhadap gempa hingga 7 Skala Richter. Jembatan ini menggantikan jembatan lama yang letaknya berada 500 meter di arah selatan Jembatan Tukad Bangkung. Jembatan ini menghubungkan tiga kabupaten, yaitu : Kabupaten Badung, Bangli, dan Buleleng. Jembatan jangkung ini diresmikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal pada tanggal 21 April 2007.

Jembatan Tukad Bangkung menghubungkan dua bukit yang sangat tinggi, sehingga kita serasa di awang-awang ketika berada di atas jembatan. Saya rada-rada ngeri ketika memandang sungai yang ada di bawah jembatan. Sungai yang berkelok-kelok bagai ular ini kelihatan sangat kecil karena jembatan yang begitu tinggi. Namun, pemandangan di kanan kiri jembatan sangat indah dan menyejukkan mata. Di satu sisi kita bisa melihat lembah yang hijau, di sisi lain ada gunung yang tinggi menjulang dan langit biru di atasnya. Tak lupa kami berfoto di jembatan yang sangat jangkung ini. Kami juga mengambil foto jembatan ini dari berbagai sudut, terutama yang memperlihatkan tingginya pilar jembatan ini. Untungnya cuaca cerah dan bersahabat ketika kita sampai di Jembatan Tukad Bangkung sehingga kita bisa mendapatkan foto-foto indah jembatan ini.

Di sekitar Jembatan Tukad Bangkung terdapat beberapa warung yang menjual makanan dan minuman ringan. Jadi Anda tak perlu khawatir akan kelaparan atau kehausan bila mengunjungi jembatan ini. Anda bisa minum teh atau kopi sambil menyaksikan Jembatan Tukad Bangkung yang tinggi menjulang dan pemandangan indah di sekitarnya. (edyra)***
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "JEMBATAN TUKAD BANGKUNG YANG BEGITU JANGKUNG"

Post a Comment