STEP BY STEP APPLYING INDIAN ELECTRIC TOURIST VISA
Posted in
Labels:
India,
Passport and Visa
|
at
09:34
Jika sebelumnya pemegang paspor Indonesia
(WNI) bisa mendapatkan Visa on Arrival
(VoA) saat kedatangan di beberapa bandara utama di India, sekarang Visa India
bisa lebih mudah mendapatkannya. Hal ini terjadi berkat adanya fasilitas Electric Tourist Visa (eTV), yaitu visa
yang didapatkan dengan cara mengajukan secara on line via internet. Dengan memiliki eTV, Anda tidak perlu
mengantri lama lagi di Imigrasi India. Anda tinggal menyerahkan paspor dan print out visa kepada petugas imigrasi
dan dalam hitungan menit, stempel visa pun mendarat di paspor Anda.
Sepertinya mudah dan praktis untuk mendapatkan
eTV India. Namun, proses aplikasinya tak semudah membalikkan telapak tangan. Anda
harus mengisi data-data (form)
sebanyak 4 halaman dan menyiapkan sejumlah dokumen. Dokumen dan barang yang
harus Anda siapkan sebelum memulai proses aplikasi adalah :
1.
Scan halaman 2
(halaman identitas) paspor dalam format PDF dengan ukuran file 100 – 500 KB.
2.
Pas foto dengan ketentuan sebagai berikut :
80% tampak muka, latar belakang (background)
putih, ukuran panjang dan lebar sama, serta format JPEG dengan ukuran 10 KB – 1
MB.
3.
Bukti booking hotel (setidaknya nama, alamat
dan nomor telepon hotel) untuk dimasukkan sebagai referensi.
4.
KTP.
5.
Kartu Kredit.
6.
Alamat email yang valid (eTV akan dikirim ke
alamat email Anda).
7.
Jaringan internet.
Setelah
semua dokumen tersebut siap, Anda bisa melakukan proses aplikasi eTV India
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Masuk ke situs https://indianvisaonline.gov.in/visa/tvoa.html
2.
Klik e-Tourist
Visa Application
3.
Isilah data-data berikut :
Passport Type*
Nationality*
Port of Arrival*
Date of Birth *
Email ID *
Re-enter Email ID*
Expected Date of
Arrival*
Enter Access
Code
4.
Setelah Anda isi semua kolomnya, klik Continue,
maka Anda akan dibawa ke halaman berikutnya dan mendapat keterangan bahwa data
telah disimpan dan mendapat nomor aplikasi sementara. (Data saved Successfully. Please note down the Temporary Application
ID : xxx)
5.
Isilah semua
kolom yang meliputi Applicant Details dan Passport Details.
6.
Jika semua kolom sudah
Anda isi dengan benar dan lengkap klik Save and Continue maka Anda
akan dibawa ke halaman berikutnya. Jika Anda belum yakin, klik Save
and Temporary Exit.
7.
Selanjutnya, isilah
semua kolom yang meliputi : Applicant's Address Details, Family
Details, dan Profession/Occupation Details of Applicant.
8.
Jika semua kolom sudah
Anda isi dengan benar dan lengkap klik Save and Continue maka Anda
akan dibawa ke halaman berikutnya. Jika Anda belum yakin, klik Save
and Temporary Exit.
9.
Isi semua kolom
yang meliputi : Details of Visa Sought, Previous
Visa/Currently valid Visa Details, Other Information, SAARC Country Visit
Details, dan Reference.
10.
Jika semua kolom sudah
Anda isi dengan benar dan lengkap klik Save and Continue maka Anda akan diminta untuk mengunggah foto.
11.
Klik Upload
Image dan pilih foto yang akan Anda unggah.
12.
Setelah
mengunggah foto, Anda diminta untuk mengunggah halaman 2 paspor Anda.
13.
Setelah itu, Anda
tinggal membayar biaya visa sebesar USD 60 + biaya tambahan USD 1,8 (bila Anda
melakukan pembayaran dengan kartu kredit).
14.
Setelah
pembayaran sukses, proses aplikasi visa selesai dan Anda akan mendapat
pemberitahuan lewat email, yang berisi keterangan bahwa aplikasi visa dengan
Nomor Aplikasi : xxx dan Nomor Paspor : xxx sudah diterima. Proses aplikasi
memakan waktu 72 jam dan selanjutnya visa akan dikirim via email.
Note: Lamanya proses aplikasi visa
berbeda-beda tiap orang. Pengalaman saya pribadi, aplikasi visa saya sudah
disetujui (granted) dalam waktu 24 jam.
15.
Setelah visa Anda
dikirim via email, cetak visa tersebut dan serahkan bersama paspor Anda ke
Petugas Imigrasi India ketika tiba di India.*
TAK ADA TIKUS DI PULAU TIKUS
Posted in
Labels:
Kupang & Surrounding
|
at
09:33
Penulis di puncak Pulau Tikus |
Pulau mungil itu hanya berjarak beberapa ratus
meter dari Dermaga Sulamu, tempat saya berdiri pagi itu. Hanya selat sempit
berair biru yang memisahkannya dari daratan Pulau Timor. Kalau saya perenang
handal, pasti saya akan berenang untuk mencapai pulau tersebut. Namun, karena
saya hanya perenang amatir dan saya baru saja berkendara selama dua jam lebih,
saya mengurungkan niat tersebut. Saya memilih untuk naik sampan kecil tanpa
mesin bersama Pak Adi (pemilik sampan) untuk menuju ke sana. Dengan mendayung,
saya tiba di pulau tersebut dalam waktu sepuluh menit saja.
Pulau Tikus yang mungil terlihat dari jendela pesawat saat take off/landing di Bandara El Tari, Kupang |
Pulau Tikus yang saya maksud. Sebuah pulau kecil
tak berpenghuni yang berada di bagian utara/timur laut Teluk Kupang. Secara
administratif, Pulau Tikus masuk dalam wilayah Desa Sulamu, Kecamatan Sulamu,
Kabupaten Kupang, NTT. Dari Desa Sulamu (daratan Pulau Timor), jaraknya hanya
sekitar 500 meter atau sekitar sepuluh menit naik perahu dayung. Kalau dari
Kupang jaraknya sekitar 85 km atau 2,5 jam berkendara. Pulau ini sudah lama
menarik perhatian saya karena sering melihatnya dari jendela pesawat saat
hendak tinggal landas (take off)
maupun mendarat (landing) di Bandara
El Tari Kupang. Namun, karena berbagai hal saya baru bisa mengunjunginya hari
itu.
Pulau Tikus dilihat dari Dermaga Sulamu |
Pantai berpasir putih dan laut biru bening
menyambut kedatangan saya dan Pak Adi di Pulau Tikus. Tak ada turis, nelayan
ataupun pengunjung lain selain kami berdua. Sejenak saya duduk di pinggir
pantai menikmati ketenangan dan kedamaian Pulau Tikus ditemani debur ombak dan
semilir angin. Rasanya nikmat sekali bisa menikmati keindahan pulau tanpa
gangguan orang lain. Benar-benar seperti pulau pribadi.
Pantai berpasir putih di bagian utara (timur laut) Pulau Tikus |
Meski namanya Pulau Tikus, tak ada satu pun tikus
di pulau ini. Ketika saya tanya ke Pak Adi dan beberapa Warga Sulamu lainnya
tentang asal-asul nama Pulau Tikus, tak ada satu pun yang tahu. Bentuk pulaunya
juga tidak mirip tikus sama sekali. Bahkan lebih mirip ulat karena bentuknya
kecil memanjang dengan ujung barat yang lancip dan bagian tengah agak
tinggi/berbukit. Pulau Tikus merupakan pulau karang tak berpenghuni. Kalau
pulau kecil kebanyakan biasanya seluruh daratanya dikelilingi pantai berpasir
putih, tidak begitu dengan Pulau Tikus. Pulau ini hanya memiliki pantai
berpasir putih di pesisir bagian utara, itu pun tidak semuanya. Hanya beberapa
puluh meter di bagian timur laut pulau saja pantai yang berpasir putih. Ada
juga pantai di bagian barat laut tapi tak berpasir. Bagian pulau yang lain
dikelilingi tebing berbatu yang terjal tanpa pantai berpasir. Namun, ada yang unik
dengan Pulau Tikus. Saat air laut surut, di ujung timur terbentuk pantai yang
memanjang puluhan meter ke tengah laut ke arah utara, mirip ekor tikus.
Mungkin, karena pantai yang memanjang ke tengah laut inilah, pulau ini
dinamakan Pulau Tikus.
Pantai berbatu di bagian barat laut Pulau Tikus |
Satu hal yang biasa saya lakukan ketika mengunjungi
pulau kecil adalah jalan kaki keliling pulau. Namun, hal tersebut tak bisa saya
lakukan di Pulau Tikus karena kondisi geografis pulau yang tak memungkinkan.
Jadinya, saya menjelajah bagian atas/bukit Pulau Tikus saja. Seluruh daratan
Pulau Tikus ditumbuhi rumput ilalang dan semak-semak menjadikannya savana kecil
yang indah. Ada juga pepohonan yang tak seberapa tinggi di pinggiran pulau
bagian utara dan barat. Dari titik tertinggi Pulau Tikus, kami bisa menyaksikan
panorama 360 derajat yang sangat menawan. Sekeliling kami adalah laut biru dan
di kejauhan nampak daratan Pulau Timor. Di sebelah utara terlihat Desa Sulamu,
sebelah selatan nampak Kota Kupang yang cukup padat dan di sebelah barat ada
Pulau Kera yang seluruh daratannya dikelilingi pasir putih. Semuanya fotogenik
untuk diabadikan dengan kamera.
Padang rumput dengan semak-semak di Pulau Tikus |
Puas menjelajah daratan Pulau Tikus, tiba saatnya
melihat keindahan bawah lautnya. Pulau Tikus mempunyai dua tempat (spot) yang mempunyai pemandangan bawah
laut menarik. Spot pertama berada di
ujung barat pulau. Spot ini sangat
cocok bagi pemula ataupun yang kurang jago berenang karena letaknya tak begitu
jauh dari bibir pantai dan lautnya juga dangkal. Asyiknya lagi tanpa arus
ataupun gelombang. Jadi, sangat aman snorkeling
di spot ini. Berenang (berjalan kaki)
beberapa meter saja dari bibir pantai, kita sudah bisa melihat beberapa macam
terumbu karang dan ikan-ikan cantik. Terumbu karangnya didominasi karang keras (hard coral) namun banyak yang rusak
karena dulunya pernah dibom nelayan setempat dan banyak juga yang terkena
jangkar perahu. Karena karangnya sudah banyak yang rusak, jenis ikannya juga
tak begitu banyak. Namun, bagi pemula ataupun yang malas berenang jauh ke
tengah laut, snorkeling di spot ini sudah cukup menghibur.
Add caption |
Karena ingin melihat terumbu karang yang lebih
beragam dan ikan yang lebih banyak, Pak Adi mengajak saya ke spot snorkeling kedua yang berada di
sebelah tenggara (bagian belakang) Pulau Tikus. Untuk bisa snorkeling di spot ini, kami harus menunggu air laut surut terlebih
dahulu karena bagian selatan/belakang Pulau Tikus tidak memiliki pantai. Bagian
belakang pulau ini berupa tebing-tebing batu yang curam sehingga cukup sulit
untuk terjun ke laut bila laut sedang pasang. Untunglah lepas tengah hari, air
laut sudah surut. Jadi kami bisa snorkeling
di spot kedua.
Spot kedua
ini, letaknya agak jauh ke tengah laut. Kami harus berenang sekitar 15 meter ke
tengah laut untuk bisa melihat terumbu karang dan ikan warna-warni. Area di
pinggir laut didominasi padang lamun dan terumbu karang yang rusak parah
sehingga membuat saya sedih dan kecewa. Namun, setelah berenang jauh ke tengah,
terumbu karang semakin banyak dan kondisinya semakin bagus. Ikannya juga
semakin banyak dan beragam. Meski harus berenang cukup jauh, saya puas snorkeling di spot ini. Mata saya dimanjakan oleh aneka macam terumbu karang dan
ikan warna-warni.
How to Get There
Untuk mencapai Pulau Tikus, Anda harus menuju Desa
Sulamu di Pulau Timor terlebih dahulu. Desa terdekat dengan Pulau Tikus ini
berjarak sekitar 85 km dari Kota Kupang.
Ada dua cara menncapai Desa Sulamu dari Kota Kupang, yaitu via jalur
darat atau jalur laut. Cara tercepat adalah dengan naik perahu dari Pelabuhan
Perikanan Oeba. Perahu ini berangkat setiap jam 09.00 pagi dari Pelabuhan Oeba,
dengan perjalanan ke Sulamu sekitar satu jam. Cara kedua adalah dengan membawa
kendaraan dari Kota Kupang melalui Oelmasi, Pariti dan Sulamu. Jalur darat ke
Desa Sulamu dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam karena harus menempuh jarak
sekitar 85 km dengan 10 km terakhir jalan rusak parah (aspal terkelupas di
mana-mana atau bahkan tanpa aspal). Selanjutnya dari Desa Sulamu Anda bisa
melanjutkan perjalanan ke Pulau Tikus dengan sampan dalam waktu sekitar 10
menit bila cuaca bagus. (edyra)***
Subscribe to:
Posts (Atom)